Al Haffidz Sayyid Muhammad bin Shiddiq Al Ghumary Al Hasani (1878 – 1935 M), merupakan ulama besar dan pembela Aswaja dari Maroko. Ia pilar Bani Manshur Ghumariyah, rumpun keluarga ulama dari Maroko, yang terkenal di Dunia Barat (Eropa) dan Timur (Asia) sebagai gudangnya ilmu Qur’an dan Hadits.
Sayyid Muhammad Shiddiq Al Ghumari adalah putra Sayyid Shiddiq bin Ahmad Al Ghumari. Ia lahir dari keluarga ulama. Ayahnya ulama. Kakeknya juga ulama besar. Sementara putranya bernama Sayyid Ahmad bin Muhammad Shiddiq Al Ghumary, dikenal sebagai ulama besar abad 20 M dari Maroko.
Muhammad bin Shiddiq memiliki nama kecil Muhammad Al Manshur. Dari nama itu, kelak para keturunannya dikenal dengan Bani Manshur Ghumariyah. Banyak ulama besar abad 20 M yang muncul dari keluarga Bani Manshur Ghumariyah. Mayoritas bergelar Allamah dalam pelbagai ilmu Islam termasuk aqidah, tasawwuf, fiqh, usul fiqh, Bahasa Arab, Tafsir, dan Hadits. Dalam konteks keilmuan Hadits, mereka diberi gelar Bukhariyun Fil Maghribi.
Sebut saja Sayyid Ahmad Siddiq Al Ghumari, Sayyid Abdullah Siddiq Al Ghumari, Sayyid Muhammad Zamzami Al Ghumari, Sayyid Abdul Aziz Al Ghumari, hingga Sayyid Abdul Hayy Al Ghumari. Mereka semua dikenal Faqih dan Allamah yang menulis banyak kitab. Mereka juga bergelar Al Haffidz di bidang Al Qur’an. Mereka semua inilah, putra dari Sayyid Muhammad Siddiq Al Ghumari.
Latar Belakang
Sayyid Muhammad Shiddiq merupakan Allamah bergelar Al Haffidz dan Al Muhadits, karena membidangi keilmuan Qur’an dan Hadits. Ia dikenal dengan nama lengkap Sayyid Muhammad bin Shiddiq Al Ghumary Al Idrisi Al Hasani. Beliau ulama keturunan Nabi Muhammad SAW dari Sadah Al Ghumari Maroko.
Nasab Sayyid Muhammad Shiddiq Al Ghumari disebut dalam kitab al Tasawwur wat Tasdiq bi Akhbar Syeikh Sayyid Muhammad al Siddiq, karya Sayyid Ahmad Al Ghumari, dengan keterangan konsensus dan diketahui secara masyhur oleh para ulama dari berbagai zaman. Dalam kitab itu, nasab Sayyid Muhammad Al Ghumari tercatat sebagai berikut:
Muhammad bin Siddiq
bin Ahmad bin Muhammad bin Qasim bin Muhammad bin Muhammad bin Abdul Mukmin bin Ali bin Hasan bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdullah bin Isa bin Sa’id bin Mas’ud bin Fudhoil bin Ali bin Umar bin Arabi bin Allal bin Musa bin Ahmad bin Daud bin Maulana Idris Asghor bin Maulana Idris Akbar bin Abdullah Kamil bin Hasan Muthanna bin Hasan Mujtaba bin Sayyidah Fatimah binti Sayyiduna Muhammad Rasulullah s.a.w.
Tradisi Keilmuan Sadah Ghumariyah
Sayyid Muhammad Shiddiq diperkenalkan pada Al Qur’an sejak kecil oleh ayahnya. Dalam menghafal Qur’an, ia dibimbing langsung sang ayah. Sekitar usia 17 tahun, Muhammad Shiddiq sudah hafal Quran dengan dua riwayat sekaligus, yaitu Warsy dan Hafs. Tak hanya itu, ia juga menguasai Qiraat Sab’ah (qiro’at tujuh) sebagai metode pembacaannya.
Memperkenalkan Al Qur’an sejak kecil, menjadi tradisi yang kelak dilakukan Sayyid Muhammad Shiddiq Al Ghumary pada anak-anaknya. Ini alasan utama, mayoritas anak-anak Sayyid Muhammad Shiddiq sudah hafal Qur’an sejak mereka kecil. Mereka menghafal Qur’an sebelum mempelajari hadits dan keilmuan Islam lainnya.
Setelah belajar pada sang ayah (Sayyid Shiddiq Al Ghumari), Muhammad Shiddiq kemudian menuntut ilmu ke sejumlah ulama besar Maroko. Ia memiliki banyak guru. Di antara para gurunya yang paling terkenal adalah Syekh As-Sayyid Jafar Al Kattani, dan sufi besar bernama Syekh As-Sayyid Muhammad Ibrahim Al Fasi.
Sepasca belajar pada banyak ulama, ia mendirikan zawiyah di Tangier (Maroko) dan memakmurkannya dengan ngaji tafsir Qur’an. Beliau dikenal sebagai ulama Al Hafidz dan Al Muhadits. Di lain sisi, ia juga ulama Sufi yang berbaiat pada Tarekat Syadziliyah, yang tak lain adalah tarekat para leluhur dan pendahulunya.
Keluarga Bani Manshur Ghumariyah
Sayyid Muhammad Shiddiq menikah dengan putri dari pamannya sendiri, yaitu Syekh Asy-Sayyid Ahmad Ibnu Ajibah Al Hasani (pengarang kitab Jawahirul Ajibah). Dari pernikahannya dengan Sayyidah Zahra binti Ajibah, Sayyid Muhammad Shiddiq dikaruniai sejumlah keturunan yang kelak dikenal sebagai Ulama Besar Bani Ghumariyah.
Sayyid Muhammad Shiddiq memiliki 5 putra dari Sayyidah Zahra binti Ajibah (istri pertamanya). Di antaranya; Sayyid Ahmad, Sayyid Abdullah, Sayyid Muhammad Zamzami, Sayyid Abdul Aziz dan Sayyid Abdul Hayy. Sementara dari istri kedua, beliau memiliki 2 putra. Di antatanya Sayyid Hasan dan Sayyid Ibrahim. Ketujuhnya, kelak dikenal sebagai ulama besar Bani Manshur Ghumariyah.
Para putra dari Sayyid Muhammad Shiddiq Al Ghumary ini, dikenal sebagai para Alim Allamah yang juga menulis banyak kitab keilmuan. Keluarga Bani Manshur, bahkan juga dikenal sebagai para pakar keilmuan Islam seperti aqidah, tasawwuf, fiqh, usul fiqh, bahasa Arab, Tafsir Qur’an.
Dalam bidang Ilmu Hadits, Bani Manshur dikenal sebagai Bukhariyun Fil Maghribi (Imam Bukharinya Maroko), kerana kepakaran penguasaan mereka dalam bidang keilmuan Hadits.
Sayyid Ahmad Siddiq Al Ghumari, Sayyid Abdullah Siddiq Al Ghumari, Sayyid Muhammad Zamzami Al Ghumari, Sayyid Abdul Aziz Al Ghumari, hingga Sayyid Abdul Hayy Al Ghumari, adalah para Alim Allamah yang meninggalkan ratusan kitab keilmuan di berbagai bidang keilmuan Islam.