Puluhan perwakilan pekerja sosial keagamaan dari enam kecamatan di Bojonegoro gelar ikrar dukungan pada calon bupati (Cabup) dan wakil bupati (Cawabup), Setyo Wahono-Nurul Azizah. Mereka siap memenangan Wahono-Nurul (WanNur) pada Pilkada Bojonegoro 2024.
Ikrar dukungan dilaksanakan oleh para ta’mir masjid, marbot masjid, jamaah tahlil laki-laki, jamaah tahlil perempuan, dan modin perempuan dari Kecamatan Kanor, Baureno, Kepohbaru, Kedungadem, Sumberrejo, dan Kapas.
Ikrar dukungan pada cabup dan cawabup, Setyo Wahono-Nurul Azizah dipusatkan di Pondok Pesantren Roudlotul Jannah, yang diasuh KH. Sunaryo Hanas, Dusun Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Minggu (22/09/2024). Diikuti sekira 43 peserta.
Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Bojonegoro, Nurul Azizah hadir dalam ikrar tersebut.
Koordinator ikrar, KH. Imam Mahmud mengatakan, ada tiga hal yang disuarakan perkerja sosial keagamaan dalam ikrar. Pertama, mendukung dan siap menyukseskan Setyo Wahono dan Nurul Azizah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro periode 2024 – 2029.
“Kedua, kami berikrar siap berupaya lahir dan batin untuk membantu kemenangan Bapak Setyo Wahono dam Ibu Nurul Azizah,” kata KH. Imam Mahmud ditirukan oleh para pekerja sosial keagamaan.
Kemudian, hal ketiga ialah, pihaknya meminta Setyo Wahono dan Nurul Azizah, kelak apabila berhasil menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro agar meningkatkan kesejahteraan para pekerja sosial keagamaan. Baik itu takmir, marbot masjid, modin perempuan, dan jamaah tahlil.
Menanggapi hal itu, Bacawabup Bojonegoro Nurul Azizah menyampaikan, sempat mendapati banyak pihak yang menanyakan tentang kabar tidak benar yang sempat berhembus, tentang penghentian insentif untuk para pekerja sosial keagaman.
“Banyak yang menanyakan ke saya, katanya infsentif untuk pekerja sosial keagamaan akan dihentikan, saya jawab itu tidak benar. Insyaallah di tahun 2025 dan manakala Allah memberikan amanah kepada kami untuk menjabat, maka (insentif) tidak akan dihentikan,” tegas Nurul.
Perempuan asli Bojonegoro dari Desa Sumbertlaseh, Dander itu menegaskan, keberadaan para ta’mir masjid, marbot masjid, jamaah tahlil laki-laki, jamaah tahlil perempuan, dan modin perempuan selama ini telah memiliki andil besar menghidupkan kegiatan keagamaan di Bojonegoro.
“APBD Bojonegoro cukup besar, dan mampu untuk meningkatkan insentif para pekerja sosial keagamaan. Apalagi ini untuk membantu meningkatkan kesejahteraan,” tandas Nurul.