Tidak keluyuran kemana-mana adalah implementasi dari prinsip-prinsip gaya hidup khas Corps Jomblo Sederhana (Corona). Ya, Corona harus dilawan dengan Corona.
Tulisan ini disarankan untuk dibaca kalangan jomblo. Jika kalian sedang menjalani proses pacaran atau memiliki hubungan spesial dengan seseorang, sangat tidak disarankan membacanya. Takutnya kalian putus dan menyalahkan saya. Hehehe
Jika saya ditanya apa yang ingin dilakukan di hari libur sibuk ini, saya akan menjawab ingin pulang ke pelukanmu rumah. Tapi kenyataan berbeda. Saya tidak akan pulang, saya tetap di perantauan.
Walau seseorang telah mengirim pesan, “Gak muleh? Jog ngarepku kosong nih” atau adik saya yang kemarin menanyakan kepulangan saya (sebenarnya orang tualah yang bertanya), saya tetap teguh pendirian. Saya tetap di sini demi kesehatan semua orang.
Maka, sebagai seorang jomblo yang baik hati, rajin menabung, tidak sombong dan berpotensi setia, hari ini saya mengumumkan bahwa ada protokol penyebaran virus corona. Eiitss.. Corona di sini akronim dari Corps Jomblo Merana Sederhana.
Karena itu, protokol ini harus ditaati dan diikuti seluruh jomblo yang ada di dunia. Dengan maksud, kita bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona yang sebenarnya, dan menyebarkan virus jomblo sederhana.
** **
Semakin hari informasi tentang virus corona atau Covid-19 kian santer. Tidak hanya media elektronik televisi atau radio yang memuat; tetapi koran, majalah, bulletin, bahkan media sosial bak genangan di musim hujan. Dari informasi menakutkan hingga yang menentramkan.
Ibarat mata uang, virus Corona memiliki dua sisi. Satu sisi memberi tekanan fisik maupun psikis. Sisi lain meneduhkan pikiran dan perasaan.
Seperti yang kita lihat, dengar atau baca dari pelbagai sumber tentang corona. Virus yang awalnya hanya wabah menjadi pandemi tak terelakkan. Ia telah melalang buana di beberapa negara.
Virus yang berasal dari Wuhan, Cina ini memberi dampak luar biasa bagi semua negara. Baik ekonomi, pendidikan, pariwisata, seni-budaya, sosial-keagamaan hingga pacaran. Eh..
Semua sektor mengalami gangguan. Jika boleh meminjam istilah dalam public relation, ini disebut krisis akut. Saya tetap menyebutnya “krisis” walau dalam protokol komunikasi tidak boleh dilakukan. Tetapi saya menilai bahwa ini adalah keadaan yang butuh penanganan cepat, tepat dan akurat.
Pertimbangan dampak yang besar inilah, pada 6 maret 2020, Pemerintah telah menerbitkan lima protokol utama dalam penanganan kasus penyebaran Covid-19. Harapannya, masyarakat akan tahu, mengerti serta dapat mengimplementasikannya.
Protokol yang disusun bersama antara Kantor Staf Kepresidenan (KSP) bersama dengan pelbagai kementerian ini terdiri dari protokol kesehatan, komunikasi, pengawasan perbatasan, area institusi pendidikan, area publik dan transportasi.
Kelima protokol itu merupakan revisi penguatan dari protokol sebelumnya. Sehingga bakal menjadi protokol penanganan penyebaran Covid-19 yang dipandu pemerintah pusat dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat. Masing-masing protokol berisi panduan yang bisa kita lakukan.
Protokol kesehatan berisi upaya yang kita lakukan jika kita merasa tidak sehat dan khawatir suspect Covid-19. Atau kita sehat tetapi memiliki riwayat perjalanan ke negera terjangkit.
Protokol ini dimulai dari cara berobat, melakukan perjalanan ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan), hasil pemeriksaan dan penanganan.
Kedua, yakni protokol komunikasi. Secara keseluruhan ini menjadi kunci pemerintah meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah serius dan hadir untuk menangani pandemi ini.
Tidak main-main, narasi yang dibangun ialah masyarakat tetap santuy (tenang dan waspada). Tentu ini akan menjadi benar jika pesan yang disampaikan diterima dengan baik dan tidak terjadi kesalahpahaman.
Pemerintah bahkan menyatakan bahwa selama 14 hari, kita diwajibkan melakukan aktivitas di dalam rumah.
Tetapi ini disalahpahami bagi sebagian orang. Kesempatan ini justru dimanfaatkan untuk jalan-jalan dan liburan. Padahal pandemi ini tidak akan berakhir jika kita tidak adil sejak dalam pikiran.
Benar, berlakulah adil sejak dalam pikiran seperti yang dikatakan Pram. Adil di sini berarti bahwa jika pemerintah menerapkan social distancing dan #dirumahsaja, kita harus tunduk terhadapnya. Berlaku sesuai porsi kemampuan kita
Pemerintah dan tenaga kesehatan bekerja keras memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat maka masyarakat juga harus menahan kangen diri untuk tidak kemana-mana, kecuali darurat. Inilah adil sesungguhnya yang bisa kita lakukan.
Protokol ketiga, protokol area perbatasan menekankan kepada siapa pun yang memasuki Indonesia untuk dicek kesehatan dan riwayat perjalanannya. Tidak menutup kemungkinan bahwa mereka yang sedang kangen kampung halaman ini membawa buah tangan berbahaya alias virus corona.
Keempat, protokol area institusi pendidikan menginstruksikan untuk tidak melakukan pengajaran secara tatap muka langsung. Melainkan dialihkan melalui sistem online. Sistem yang menyiksa para jomlo dan perantauan.
Bagaimana tidak, pembelajaran diliburkan berarti tidak ada pemasukan. Sedangkan pembelajaran online yang diperlukan adalah sinyal kuat dan paketan yang melimpah. Ini terjadi ketimpangan ekonomi, antara pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang.
Dan kelima adalah protokol area publik dan transportasi. Ini dimaksudkan agar ada pembatasan dalam hal berkumpulnya massa dan penghentian penyebaran melalui segala jenis transportasi yang ada.
Melihat dan mempertimbangkan lima protokol yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka kita harus dukung dan menjalankan secara kaffah.
#dirumahsaja bukan berarti pengekangan, melainkan cara yang bisa kita lakukan untuk menikmati kejombloan menghentikan penyebaran. Karena itu, kita harus melengkapi protokol pemerintah dengan penyebaran virus Corps Jomblo Sederhana.
Selayaknya jomblo yang sederhana, tidak menye-menye dan banyak gaya. Tidak caper dan panik karena nggak laku. Jomblo sederhana jomblo yang santuy dan gak gampang panikan.
Mari bersama-sama melawan Corona dengan kesederhanaan. Tidak bepergian adalah implementasi gaya hidup sederhana. Karena itu, berpegang prinsip corps jomblo sederhana, kita bisa.
Ya, tidak keluyuran kemana-mana adalah implementasi dari prinsip-prinsip gaya hidup khas Corps Jomblo Sederhana (Corona). Corona harus dilawan dengan Corona.
Akhirnya, saya tutup protokol ini dengan lirik lagu Superman Is Dead biar kamu tetap jadi Superman bagi banyak orang di dekatmu.
Ayo bangun dunia di dalam perbedaan
Jika satu tetap kuat kita bersinar
Harus percaya tak ada yang sempurna
Dan dunia kembali tertawa