Salah satu momen terhebat dalam sejarah sepakbola ditorehkan Maradona pada 22 Juni 1986 silam. Ketika itu, Maradona mencetak 2 gol ajaib di babak perempat final Piala Dunia, melawan Inggris.
Diego Armando Maradona kerap dianggap sebagai pesepakbola terbaik sepanjang sejarah. Kehebatannya bersama timnas Argentina dan sejumlah klub membuat namanya terus dikenang sampai saat ini.
Status sebagai salah satu pemain terhebat sejagad tak menempel begitu saja kepada Maradona. Dia melewati berbagai momen dan pencapaian dalam karir sepakbolanya. Baik di level klub, maupun timnas.
Berbeda dengan Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, Maradona tumbuh dan berkembang di era sepakbola yang masih sangat keras. Di era Maradona, sepakbola masih cenderung mengandalkan kontak fisik.
Jangan kaget jika Maradona sering adu fisik sampai berkelahi dengan para kompetitornya. Sesuatu yang mungkin tak pernah dialami oleh Messi dan Cristiano Ronaldo.
Salah satu momen terhebat dalam sejarah sepakbola ditorehkan Maradona pada 22 Juni 1986 silam. Ketika itu, Maradona mencetak 2 gol ajaib di babak perempat final Piala Dunia, melawan Inggris. Tepat hari ini, 34 tahun yang lalu.
Tensi pertandingan antara Inggris melawan Argentina cukup tinggi saat itu. Tak hanya tentang sepakbola, pertandingan tersebut berkaitan dengan politik. Laga itu terjadi 4 tahun setelah Perang Faklands antara Argentina dan Britania Raya.
Maradona jadi pemimpin Argentina di pertandingan tersebut. Selain Maradona, Tim Tango juga juga punya sejumlah pemain kunci lain. Seperti Sergio Batista, Jorge Valdano, hingga Oscar Rugerri.
Di sisi lain, Inggris juga diperkuat oleh bintang-bintangnya. Ada penjaga gawang utama, Peter Shilton bersama dengan penyerang flamboyan, Gary Lineker. Ada pula Terry Butcher, Glenn Hoddle dan John Barnes.
Pada babak pertama, Argentina lebih dominan. Anak asuhan Carlos Billardo itu lebih sering mendikte permainan. Inggris dipaksa bermain lebih bertahan. Mereka hanya sesekali melakukan serangan balik. Belum ada gol yang tercipta hingga turun minum.
Pada paruh kedua pertandingan, Argentina tetap dominan. Di babak kedua inilah Maradona menunjukkan magisnya. Dua gol ajaib nan legendaris tercipta dalam rentang waktu 5 menit saja.
Gol pertama di pertandingan tersebut tercipta di menit ke-51. Gol bermula dari bek Inggris, Steve Hodge yang gagal menyapu bola dengan sempurna di lini belakang Inggris. Bola liar di udara kemudian disambar oleh Maradona. Peter Shilton yang mencoba menjangkau bola kalah cepat.
Meski bola bersarang ke gawang, para pemain Inggris memprotes wasit. Pasalnya, mereka menganggap Maradona menggunakan tangan untuk menceploskan bola tersebut. Wasit tak mempedulikan protes para pemain Inggris. Gol yang kini dikenal sebagai Gol Tangan Tuhan tersebut tetap disahkan.
Tak berselang lama, Maradona kembali jadi menunjukkan kapasitasnya. Kali ini, gol Maradona tak terbantahkan. Tak ada alasan bagi para pemain Inggris untuk memprotesnya.
Dari tengah lapangan, Maradona menggiring bola dengan kaki kirinya. Dia terus melaju ke kotak penalti dan melewati beberapa pemain Inggris sekaligus. Jika ditotal, ada 4 pemain Inggris yang dilewati.
Ketika sudah berada di mulut gawang, Maradona yang masih ditempel ketat oleh bek Inggris kemudian menaklukkan penjaga gawang Inggris, Peter Shilton untuk kedua kalinya.
Berkat gol yang kemudian dinamai Goal of the Century itu, Maradona sukses membawa Argentina unggul atas Inggris dengan skor 2-0.
Tertinggal 2 gol membuat Inggris mencoba keluar menyerang. Asa Inggris membumbung tinggi ketika Gary Lineker mampu memperkecil kedudukan jadi 2-1 lewat golnya di menit 80. Sayangnya, di sisa waktu yang ada, Inggris tak bisa menyamakan kedudukan.
Skor 2-1 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Argentina berhasil mengalahkan Inggris dan berhak melaju ke babak selanjutnya.
Usai melawan Inggris, Argentina dan Maradona melaju hingga babak final. Di final melawan Jerman Barat, Argentina sukses menjadi pemenang. Maradona pun mengangkat trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Gol Tangan Tuhan dan Gol Abad Ini yang dicetak oleh Diego Maradona merupakan perisitiwa penting dalam sejarah sepakbola. Aksi Maradona pada tanggal 22 Juni 1986 tersebut akan terus dikenang dan abadi bersama nama besarnya.