Sampah plastik identik sesuatu yang kotor dan kurang enak dipandang. Nah, Ecobrick jadi satu cara untuk menjadikan plastik bekas tak sekadar sampah belaka.
Saat ini banyak orang menggunakan plastik dalam produk makanan dan minuman yang langsung mereka buang tanpa diolah terlebih dahulu. Ini berdampak pada tingginya kuantitas sampah plastik.
Padahal nih, Nabs, sampah plastik itu sulit terurai secara alami. Untuk dapat terurai, sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama yaitu sekitar 10-1000 tahun.
Menurut Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menyebutkan bahwa data setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik se-Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Bayangkan deh Nabs, betapa banyaknya sampah di Indonesia yang setiap tahun terus bertambah, tetapi penguraiannya begitu lambat. Akan jadi seperti apa pemandangan di Indonesia ini?
Sampah plastik dapat menyumbat saluran perairan sehingga dapat menyebabkan banjir dan kawasan menjadi kumuh.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya sobat? Untuk mengatasinya diperlukan kesadaran dari diri sendiri dan masyarakat di sekitar kita, serta peran pemerintah untuk bersama-sama mengelola sampah plastik menjadi sesuatu yang bermakna, salah satunya yaitu dengan membuat ecobrick yang dihias dengan cantik dan menarik menjadi meja, kursi, dan dinding tembok di perkotaan.
Ecobrick itu apa sih?
Ecobrick merupakan salah satu cara pemanfaatan plastik mejadi lebih berguna melalui botol plastik bekas yang diisi penuh oleh beragam jenis plastik bekas yang sudah dalam keadaan bersih dan kering hingga mencapai kepadatan tertentu agar dapat berfungsi kuat sebagai meja, kursi, bahkan balok bangunan yang dapat digunakan berulang-ulang.
Kemudian, cara membuatnya bagaimana? Tenang aja sobat, cara membuatnya gampang.
1. Pilah dan Bersihkan Sampah Plastik
Bahan utama yang harus tersedia dalam membuat ecobrick adalah sampah plastik. Jenis sampah plastik yang dimaksud di sini bisa bermacam-macam, mulai dari kemasan deterjen, kemasan minuman, kantong plastik sekali pakai (kresek), sampai dengan bungkus makanan.
Setelah semua sampah plastik terkumpul, cuci bersih semuanya dengan menggunakan sabun, bisa deterjen atau sabun pencuci piring. Setelah itu, jemur sampah plastik yang sudah dicuci ini di bawah sinar matahari sampai kering.
2. Sediakan Botol Bekas Air Mineral dalam Jumlah Banyak
Selain sampah plastik, kita juga harus menyiapkan botol bekas air mineral dengan ukuran yang sama. Botol-botol ini nantinya akan menjadi “meja, kursi, dan bata” dalam membuat ecobrick.
Usahakan mengumpulkan botol-botol bekas air mineral ini sebanyak mungkin. Botol tersebut tidak perlu dicuci jika sudah dalam keadaan bersih. Namun, bagian dalam botol harus kering sebelum diisi dengan sampah plastik.
3. Gunakan Tongkat untuk Memasukkan Plastik
Sebelum mulai memasukkan sampah plastik ke dalam botol, sediakan terlebih dahulu tongkat yang panjangnya dua kali lipat panjang botol air mineral. Tongkat ini nantinya dipakai untuk mengemas sampah-sampah plastik agar muat dimasukkan ke dalam botol.
4. Masukkan Sampah Plastik ke dalam Botol
Setelah semua bahan yang kita butuhkan tersedia, kini saatnya memasukkan sampah-sampah plastik yang sudah dibersihkan tadi ke dalam botol bekas air mineral. Agar menghasilkan ecobrick yang cantik, masukkan plastik secara random agar tampak berwarna-warni. Isi botol dengan sampah plastik sampai semua bagian botol terisi penuh.
5. Padatkan Sampah Plastik
Ketika botol-botol bekas air mineral sudah terisi dengan sampah plastik, ambil tongkat yang tadi sudah disediakan untuk mendorong semua sampah plastik agar padat di dalam botol. Jika masih tersisa rongga udara di dalam botol, isi kembali dengan sampah plastik sampai tidak ada rongga udara yang tersisa. Dorong kembali semua sampah plastik menggunakan tongkat.
6. Timbang Setiap Ecobrick
Dalam membuat ecobrick kita tidak bisa asal-asalan memasukkan sampah plastik ke dalam botol bekas air mineral. Agar bisa menjadi “kursi, meja, dan bata” yang nantinya disusun secara rapi. Kita wajib menimbang setiap botol yang sudah diisi sampah plastik.
Berat standar ecobrick yaitu perbandingan ukurannya 200 gram per botol air mineral untuk berukuran 600ml. Kalau jumlahnya terlalu banyak, sisihkan sedikit sampah plastik di dalamnya. Sementara jika beratnya kurang dari 200 gram, isi kembali botol dengan sampah plastik.
7.Simpan Ecobrick di Tempat yang Teduh
Sebelum semua ecobrick yang kita buat terkumpul, simpan ecobrick yang sudah jadi di tempat yang teduh. Hindari paparan dari sinar matahari langsung agar botol-botol plastik ecobrick ini tidak menyusut.
8.Susun Semua Ecobrick
Apabila semua ecobrick sudah selesai dibuat, saatnya menyusun ecobrick ini menjadi sebuah meja, kursi, dan dinding bangunan perkotaan. Ecobrick bisa dipakai untuk membuat dinding (non-permanen), replika benda (gapura, pohon, dll), dan pagar mini.
Dengan melakukan kegiatan ecobrick, kita telah menyelamatkan lingkungan dari plastik yang dapat menyumbat saluran air sampai menyebabkan banjir. Bahkan dengan menata ecobrick di perkotaan dapat menghiasi kota menjadi cantik dan tertata indah walaupun terbuat dari sampah plastik.
Yuk, Nabs. Kita selamatkan bumi ini, kalau bukan kita mau siapa lagi?
Penulis merupakan mahasiswa
Fakultas Pertanian dengan
Program Studi Agribisnis
di Universitas Padjadjaran 2021.
Lahir di Ciamis dan tinggal di Kota Banjar, Jawa Barat.