Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Kultura

Hari Raya Nyepi dan Ruang Merayakan Kesepian

Widyastuti Septiyaningrum by Widyastuti Septiyaningrum
07/03/2019
in Kultura
Hari Raya Nyepi dan Ruang Merayakan Kesepian
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Hari Raya Nyepi yang jatuh hari ini, Kamis (7/3/2019), mengawali Tahun Baru Saka 1941. Nyepi, tentu berasal dari kata sepi, sunyi atau hening. Nyepi adalah proses pergantian, dari kehidupan lama menuju kehidupan baru.

Nyepi yang lahir dari kata sepi atau hening, mengajarkan kita untuk memprioritaskan hidup dalam suasana damai yang hening nan harmonis. Nyepi hadir sebagai oase di tengah hiruk pikuk dunia yang kian riuh.

Tahun baru selalu identik dengan keriuhan dan keramaian. Namun Nyepi, memaknai pergantian tahun tidak hanya pada proses perayaan. Melainkan tahap evaluasi dan permenungan.

Sebab evaluasi teramat dekat dengan sepi. Dan terlalu jauh dari suasana yang riuh. Melalui Nyepi, manusia mengevaluasi kembali relasi antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, serta manusia dengan alam.

Melalui menyepi dan merenung, manusia dan semesta bersama-sama mencari keseimbangan dan memperbaiki relasinya. Sebab jika manusia rusak, alam semesta pasti rusak.

Nyepi juga menjadi jeda dari hari-hari yang terlalu mengagungkan materi. Momentum ini ibarat angin segar bagi manusia yang saat ini dilabeli dengan modernitas. Tidak terlepas dari gaya hidup yang disetir oleh teknologi.

Label sebagai manusia modern menjadikan kita terborgol dengan gadget. Gadget dan segala aliran informasinya yang tidak semuanya baik.

Di Bali, hal ini juga difasilitasi oleh berbagai pihak. Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali meminta agar pemerintah memadamkan internet selama 24 jama ketika Nyepi berlangsung.

Pemadaman internet ini juga mendukung pemadaman listrik di pulau Dewata. Sebab dalam Nyepi, kita juga harus membangun ambience yang mendukung. Distraksi merupakan kerikil ganjalan bagi suatu proses perenungan.

Dengan dihapusnya distraksi sementara, Nyepi bisa menjadi kesempatan untuk berhenti sejenak. Melangkah ke samping, dan melihat segalanya dari perspektif yang baru.

Bahwa sepi dan kesepian adalah ruang paling tepat untuk mengevaluasi diri. Mengendapkan masalah. Sekaligus merenungi apa-apa yang salah.

Nabs, hidup adalah kesepian masing-masing. Tidak ada kesepian yang abadi, layaknya tidak ada keriuhan yang abadi. Jika hari ini kamu kesepian, rayakanlah! dengan merayakan kesepian, kau akan merasakan betapa nikmatnya keramaian.

Tags: Hari NyepiNyepi

BERITA MENARIK LAINNYA

Bersiaplah Jatuh Cinta dengan Menulis, Lewat Tiga Hal Berikut!
Kultura

Bersiaplah Jatuh Cinta dengan Menulis, Lewat Tiga Hal Berikut!

26/04/2022
Mengapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?
Kultura

Mengapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?

23/04/2022
Momen Tarawih: Dari Mengamankan Perut hingga Mengkondisikan Sandal
Kultura

Momen Tarawih: Dari Mengamankan Perut hingga Mengkondisikan Sandal

11/04/2022

REKOMENDASI

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

20/05/2022
Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

19/05/2022
Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

18/05/2022
Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved