Banyak orang beranggapan salah tentang Trading Forex. Terutama soal cepat jadi kaya. Tentu saja itu SALAH BESAR! Trading Forex, kau tahu, tidak serta merta membuat orang langsung jadi jutawan atau milyader.
Nabs, Trading forex adalah perdagangan valas secara online tanpa disertai perpindahan valas secara fisik. Jika dipelajari lebih mendalam, trading forex berbeda dengan money changer. Meski, tujuannya sama: memperoleh keuntungan.
Forex bukanlah cara instan untuk mendapatkan uang, melainkan sebuah investasi yang mampu dilakukan secara online. Baik melalui PC, laptop maupun smartphone.
Asalkan terkoneksi dengan internet yang stabil. Alasan itulah yang menyebabkan banyak orang menjadi trader, sebutan bagi pemain trading.
Trend mencari penghasilan melalui trading forex sudah merambah ke berbagai kalangan. Tidak terkecuali masyarakat di Bojonegoro. Misalnya saja Dimas Nugroho Wisnu Putro, seorang trader yang sudah bermain forex sejak pertengahan 2014. Menurut pria yang akrab disapa Acil tersebut, trading sama halnya dengan bisnis seperti investasi.
“Jika bisa mengelola bisnis anda dengan baik, maka trading bisa menguntungkan,” kata Acil.
Acil mengawali dunia trading dengan alasan ingin belajar bisnis. Belajar bisnis tersebut bertujuan agar tidak merasa kaget ketika di masa depan nanti. Hal itu diajarkan bapaknya memalui trading forex.
Pertukaran valuta asing ini tentu saja menguntungkan. Hasilnya dapat dijadikan sebagai tambahan pendapatan. Namun, tidak jarang seseorang menjadikan trading sebagai mata pencaharian utama. Alasannya adalah karena tidak perlu pergi ke kantor untuk bekerja.
Bermain trading bisa cukup duduk di rumah sambil ngopi, tapi tetap produktif dan kebutuhan bisa terpenuhi. Selain itu, tidak hanya bisa dilakukan di rumah saja.
Bisa di mana pun dan kapan pun, selama ada gadget dan koneksi internet. Acil sendiri menyediakan waktu memantau grafik forex setiap sore dan malam hari. Itu pun tidak lebih dari 1 jam.
“Semua kan sudah tahu kalau kerjanya trading cuma menganalisa di depan layar,” tukas pria kelahiran Maret 1999 tersebut.
Namun, tetap dibutuhkan kemampuan untuk bisa mengelola dengan baik. Tentu saja karena masih ada resiko-resiko di dalamnya. Menjadi seorang trader harus terus belajar. Tidak cukup dengan adanya modal lalu mendapat untung.
Ketika ingin berinvestasi dalam sebuah bisnis, perlu diketahui prosentasi dari untung dan rugi. Jika kita ingin, kita pasti memilih investasi yang peluang untungnya besar kan?
Nah, menurut Acil, keuntungan dan kerugian dalam trading berbanding 50:50. Terdapat peluang yang sama untuk untung atau rugi, besar atau kecil. Jadi, perlu terus belajar jika ingin memanfaatkan peluang dengan maksimal.
“Makanya, saran saya sih usahakan menggunakan uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan. Agar saat kita rugi saat belajar kita tidak stress,” kata pria yang tinggal di Jalan Kiai Mojo tersebut.
Dari pengalamana tersebut, Acil menjelaskan bahwa selama belajar trading, kemungkinan rugi agak tinggi. Toh namanya juga belajar kan ya? Pada awal belajar di dunia trading, modal sebesar Rp 6 juta ludes secara singkat. Dia kembali lagi untuk belajar dengan modal awal Rp 200 ribu.
Belajar yang jadi fokus utama untuk menghindari kerugian selanjutnya. Jika diperlukan, catat di buku agar ingat dan diperbaiki. Setidaknya, stress harus dihindari. Setelahnya, kembali belajar dari kesalahan sebelumnya.
Acil biasanya belajar dengan cara sharing bersama teman-teman trader kenalannya. Itu agar mendapat ilmu dari pengalaman trader lain.
Belajar trading forex membutuhkan pengetahuan dasar, strategi, pengalaman serta mental yang kuat. Hingga saat ini pun, Acil masih terus belajar. Padahal keuntungan yang mampu dia dapatkan lebih dari Rp 300 ribu per hari. Bahkan, pernah mencapai Rp 1 juta dalam satu hari. Meskipun begitu, tak jarang pula dia mengalami kerugian modal.
Selain mendapatkan penghasilan tambahan, trading juga bisa menjadi profesi. Sebagai trader, kita tidak perlu bekerja menjadi karyawan yang setiap pagi harus ngantor.
Namun, siap-siap saja dengan celetukan tetangga yang bilang, “Entuk duwik teko ngendi gaweane cuma nok omah?” hehehe~
Nabs, ingat!! yang perlu kita semua pahami adalah TRADING BUKAN JALAN PINTAS UNTUK JADI CEPAT KAYA!