Semenjak dipimpin bupati Anna Muawanah, Bojonegoro punya slogan baru. Yakni, produktif dan energik. Slogan tersebut terpampang di gapura masuk kota Bojonegoro sebelah timur.
Kalau rumah pacarmu daerah Baureno atau Sumberrejo atau Kapas, atau mana saja asal berada di sebelah timur kota, pasti sering lihat slogan ini dong, Nabs.
Merujuk kepada KBBI, kata produktif artinya bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar). Sedangkan energik mempunyai arti penuh dengan energi.
Jika kita analogikan secara logis, sebaiknya kata energik disebut sebelum produktif. Sebab, tanpa energi, manusia tak akan sanggup berproduksi. Sarapan dulu dong, baru kerja. Hehe~
Dalam ilmu sains, energi menghasilkan daya untuk dapat berproduksi. Semakin besar suatu energi, akan menghasilkan daya yang besar pula. Sebab, daya adalah energi yang dihabiskan per satuan waktu, atau istilah mudahnya: kecepatan melakukan kerja.
Berbicara tentang daya, tentu tak lepas dari nama James Watt. Seorang tokoh penemu asal Skotlandia yang nama belakangnya dipatenkan sebagai satuan daya.
Tentu kamu tak asing dengan istilah kWh kan, Nabs? Istilah yang sering kamu jumpai di perangkat listrik rumah pacarmu itu, mempunyai kepanjangan: kilo Watt hours. Ya, disitu ada nama belakang James Watt. Bukan nama belakangku.
James Watt lahir di Greenock, Skotlandia pada 19 Januari 1736. Pria yang bermimpi menjadi seorang pembuat instrumen ini, terkenal sebagai seorang inventor. Ia mengembangkan mesin uap yang ditemukan oleh Thomas Newcomen pada 1713.
Hasilnya, di tahun 1776, Watt berhasil membuat mesin uap yang lebih efisien dari temuan Newcomen. Dan karya Watt tersebut, dianggap berperan penting dalam memotori Revolusi Industri di seluruh dunia.
James Watt nggak punya latar belakang pendidikan formal lho. Dulu dia semacam home schooling. Dan diajari langsung oleh ibunya. Di usia 18 tahun, ibu James Watt meninggal. Sejak saat itu, Watt belajar otodidak.
Kamu saat mendekati si dia harusnya juga gitu, Nabs. Gak perlu ngambil kursus pendidikan formal buat memperkecil kekhawatiran. Dekati si dia secara otodidak, secara natural, dan secara intensif. Pasti berhasil.
Di beberapa kajian, bahkan disebutkan bahwa mesin uap Watt adalah inti dari revolusi industri 1.0. Dari pengembangan mesin uap Watt, produksi masal suatu manufaktur tak lagi menggunakan tenaga manusia atau hewan.
Pabrik-pabrik serempak menggunakan mesin uap Watt sebagai sarana produksi. Penggunaan mesin sebagai sarana, tentu saja menambah efisiensi produksi. Sehingga terjadi peningkatan yang masif pada sektor industri. Itulah titik mula terjadinya revolusi industri.
Dari mesin uap Watt, lahir juga penemuan penting lainnya seperti lokomotif. Lokomotif yang merupakan temuan Richard Trevithick pada 1804 ini, mempunyai peran yang tak kalah penting terhadap revolusi industri 1.0.
Selain lokomotif tentu masih banyak lagi penemuan yang bersumber dari mesin uap ciptaan James Watt.
Rentetan peristiwa industrialisasi yang terjadi hingga saat ini, bisa dikatakan pemicu utamanya adalah mesin uap Watt. Maka, tak muluk-muluk jika beberapa orang menyebut James Watt sebagai bapak revolusi industri 1.0.
Sebagai generasi (revolusi industri) 4.0, kita harus berterima kasih kepada James Watt. Sebab segala kemudahan teknologi industri yang kita dapat nikmati saat ini, semua berakar dari penemuan James Watt.
Tanpa ada revolusi industri 1.0 tentu tak pernah ada revolusi industri 4.0. Sebab, tanpa ber-satu tak akan muncul kes-empat-an. Karena itu, satu–kan tekad dan s-empat–kan lah menikah — gimana, Deq?
Teknologi berkembang seiring zaman. Jika pada era revolusi industri 1.0 teknologi hanya menjadi milik korporasi, era 4.0 teknologi semakin terintegrasi pada personalindividu.
Jika dulu hanya perlu segelintir orang untuk berfikir, sekarang kita dituntut berfikir secara masal agar mempunyai daya saing dalam hal produktifitas.
Mungkin hal ini yang memicu pemerintah kabupaten Bojonegoro mencetuskan slogan produktif dan energik. Agar produktif, masyarakat Bojonegoro harus energik.
Tapi jangan energik dalam rasan-rasan sampe tengah malam lho. Yang hanya bikin ngantuk pagi-pagi, lalu bilang: mataku karek 5 watt.
Yang harus dilakukan itu energik dalam berpikir, energik dalam bekerja, energik dalam menghasilkan suatu daya. Dan, tentu saja, energik dalam mengejar cinta.