Selain lumbung pangan dan energi, Bojonegoro bisa disebut sebagai lumbungnya warung kopi. Sebab jumlah warung kopi banyak sekali. K-Noman, satu di antaranya.
Tersebar di bebarapa titik dari kota hingga ke desa-desa. Di era revolusi industri 4.0, warung kopi jadi tempat nyangkruk yang bukan sekadar tongkrongan. Tapi ruang rekreasi sekaligus ruang kantor.
Nabs, jika kamu bertanya tentang rekomendasi tempat ngopi, baca buku, mengerjakan tugas, menggelar acara diskusi, rapat, upgrading organisasi, dan sebagainya, warung K-Noman mungkin layak dijadikan opsi.
Warung yang terletak di dekat Balai Desa Campurejo Kota Bojonegoro tersebut, dari segi geografis bisa dikatakan strategis. Sebab berada di timur Stadion Letjend H. Soedirman.
Secara harfiah, K-Noman diartikan sebagai kanggo nongkrong cah nom-noman. Tapi bukan berarti orang tua tak boleh main ke sana lho ya. Apabila kamu sedang berada di Kecamatan Bojonegoro dan sekitarnya, bolehlah kendaraanmu dibelokkan ke warung itu.
Di area depan, matamu bakal disambut beragam jenis bebungaan dan tanaman. Karena di depan warung K-Noman terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Saya cari-cari dan baca-baca soal Perda. Dalam Perda No. 26 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bojonegoro memberikan penjelasan tentang RTH.
Ruang Terbuka Hijau atau disingkat RTH adalah area memanjang atau jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Nah, di sekitar RTH tempat itu, ada gapura masuk warung K-Noman. Tempat parkir warung tersebut cukup luas. Ditambah pemandangan alam berupa sawah, bisa mengobati rasa lelah sembari menunggu pesanan makanan maupun minuman.
Menu makanan yang ditawarkan warung K-Noman beragam; ada nasi goreng, ikan bakar, ayam goreng, dan lain-lain. Begitupun dengan minuman; ada kopi, es teh, jus, dan beragam jenis minuman yang ditawarkan.
Di tempat itu, satu hal yang unik. Nabsky akan merasakan sensasi rural di tengah masyarakat urban. Dari segi bangunan, terdapat gubug-gubug sebagai tempat menikmati hidangan.
Juga ada semacam bangunan joglo, yang biasanya digunakan untuk acara nonton bareng, diskusi, prasmanan, dan sebagainya. Hamparan sawah dan semilir angin menjadi keunikan tersendiri yang membedakan warung K-Noman dengan warung lain.
Bagi yang memiliki jiwa-jiwa dokumentasi atau hobi cekrak-cekrek, K-Noman juga memiliki beragam spot yang unik dan menarik. Tidak hanya instagramable, melainkan juga facebookable, whatsappable, twitterable, dan beragam able-able yang lainnya.
Agrowisata dan kuliner yang berdiri pada awal 2016 itu juga masuk dalam Program Inovasi Desa dari Kemendesa 2018, sekaligus salah satu unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan dikelola Karang Taruna Nusa Bhakti.
Mengingat kita tumbuh dan berkembang di negara demokrasi. Ulasan netizen tentang K-Noman juga ada dan bertebaran di dunia maya, ada yang bernada moderat, konstruktif maupun sebaliknya. Untuk menerima masukan, baik berupa kritik maupun saran, K-Noman juga memiliki akun medsos.
Dari sana, apabila pengunjung atau pengamat dinamika desa memiliki uneg-uneg, bisa langsung mengirim pesan (direct massage) ke akun K-Noman.
Beberapa acara seni dan budaya yang pernah digelar di K-Noman antara lain; Ngaostik Festival 3 (2018), Bojonegoro Rotten Fest 3 (2019), Campurejo Folklore Festival (2019), dan lain-lain.
Baik, Nabs. cukup sekian dulu tentang K-Noman. Rasanya kurang afdal bila kamu hanya berangan-angan tanpa ada aksi nyata berupa njajal dolan. K-Noman bukan hanya tongkrongan, karena beragam ilmu dan pengalaman akan kamu peroleh ketika dolan.
Misalnya belajar tentang pengembangan desa dari Tanah Kas Desa (TKD), menikmati semilir angin sawah, menengok dan tadarus buku yang tersedia di sana, dan kegiatan lain. Bagi yang berkunjung bersama anak-anak jangan khawatir; sebab di sana juga ada tempat bermain.