Perguruan Silat Merpati Putih Universitas Brawijaya (MPUB) gelar kejuaraan nasional (Kejurnas). Dihelat pada 21 hingga 23/11/2019. Kegiatan dilaksanakan di gedung Samantha Krida dan GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Kota Malang.
Sebelumnya, Nabsky, kejurnas pertama diselenggarakan pada 2017. Ini kali kedua kejuaraan nasional diadakan MPUB. Bertajuk Brawijaya Open 2, tiap peserta kontingen akan memperebutkan piala bergilir.
Ketua Pelaksana, Ariel Kana Sangapta mengatakan, kejuaraan ini sebagai program kerja rutin. Selain itu, sebagai wadah penunjang prestasi anggota. Prestasi bukan hanya dari belajar silat, tapi juga belajar berorganisasinya.
“Selain untuk prestasi, anggota juga belajar organisasi sebagai seorang mahasiswa,” kata mahasiswa jurusan Sastra Cina, Ilmu Budaya UB.
Asisten Teritorial Kol. Inf. Erwin, S.I.P, sebagai wakil persembah piala mengatakan, kegiatan harus berjalan lancar. Selain itu, sportivitas harus dijunjung tinggi semua pihak. Ini sejalan dengan pihak Rektorat Univ. Brawijaya.
Staf Ahli Minat dan Bakat Wakil Rektor 3 Univ. Brawijaya, Dr. Nanang Suryadi, EE., MM menambahkan, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut. Sebab, Merpati Putih salah satu UKM yang bisa menunjang prestasi mahasiswa Universitas Brawijaya.
Nabs, Brawijaya Open 2 diikuti banyak peserta. Kontingen peserta berasal dari kelompok mahasiswa dan pelajar sekolah. Terdapat empat kategori yang dipertandingkan; Tanding, Seni, Power dan Getaran.
Khusus kategori Power dan Getaran, merupakan pertandingan khas perguruan Merpati Putih. Power meliputi pematahan benda keras. Sedang Getaran meliputi gerakan halang rintang dengan mata tertutup. Keduanya merupakan aplikasi penggunaan tenaga dalam.
Total terdapat 356 peserta berasal dari 42 Kontingen. Kontingen berasal dari kelompok latihan (kolat) di seluruh Indonesia. Selain medali, peserta yang menjadi Juara Umum mendapat hadiah uang pembinaan senilai Rp 3 juta.
“Saya berharap ini akan menjadikan MPUB semakin dikenal. Tidak hanya nama kampus tapi juga prestasinya. Baik sebagai atlet maupun sebagai penyelenggara,” harap Ariel menutup wawancara.