Sobat mangkok dan garpu di manapun berada, sudah tahu belum, kenapa ada gambar ayam jago pada mangkok?
Buat para penggemar bakso dan mie ayam, mangkok bergambar ayam jago tentu tak asing di mata. Hanya, karena saat makan sedang lapar bingits, gambar ayam jadi kerap luput dari perhtian.
Tapi, diakui atau tidak, hampir semua mangkok bakso dan mie ayam, pasti bergambar ayam jago. Tahu nggak, Nabs, apa rahasia di balik itu semua? Adakah konspirasi di balik itu semua? Wqwq ~
Minimal kita akan tanya, kenapa sih gambarnya ayam jago? Kok nggak gambar dinosaurus atau trenggiling atau penyu atau hewan-hewan pehobi maem kayak kambing dan sapi?
Ternyata penggunaan mangkok bergambar ayam jago sudah bermula sejak ratusan tahun silam. Dilansir dari Nationalgeographic, penggunaan mangkok bergambar ayam jago sudah dimulai sejak Dinasti Ming, tepatnya pada pemerintahan Kaisar Chenghua (1465-1487).
Saat itu, Sang Kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina pada pengrajin keramik khusus kekaisaran di daerah Jingdezhen (Propinsi Jiangxi) —yang terkenal menghasilkan keramik untuk istana sejak abad ke-6 M.
Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik dengan teknik doucai, khusus untuk dirinya dan istrinya sebagai tanda cinta. Cawan tersebut terkenal dengan Jigangbei atau “cawan ayam”, yang terdiri dari gambar ayam jago, betina, dan anak ayam yang bermakna kemakmuran. Banyak anak, banyak rezeki.
Cawan dan mangkuk ayam memiliki makna simbolis. Kata Ji, yang berarti “ayam”, mirip bunyinya dengan kata Jia yang bermakna “rumah”. Gambar tanaman peoni melambangkan kekayaan. Sementara pohon pisang dengan daun lebar bermakna keberuntungan untuk keluarga.
Kaisar-kaisar China begitu menyukai cawan ayam jago tersebut. Di antaranya ada Kaisar Wanli (memerintah tahun 1572-1620)dan Kaisar Kangxi (memerintah tahun 1661-1722) dari Dinasti Qing. Saking menyukai cawan tersebut, mereka berani mematok harga mahal untuk gambar ayam jago.
Kaisar Qian Long (memerintah tahun 1735-1796), bahkan membuat puisi khusus yang memuja mangkuk ayam jago itu pada 1776.
Pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago mulai diproduksi massal. Masyarakat kelas menengah ke bawah di China pada masa itu hanya dapat menggunakan mangkuk bergambar ayam. Sebab, mangkuk-mangkuk bergambar naga, phoenix dan motif lainnya, lebih mahal harganya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bagi petani di China, mangkuk ayam jago merupakan lambang kerja keras untuk mendapat kemakmuran. Ini mengingat peran ayam jago yang selalu membangunkan mereka di pagi hari untuk segera bekerja di ladang.
Sekitar awal abad 20, mangkuk ayam jago mulai merambah dunia. Awalnya dibawa oleh para perantau, yang pabriknya berada di Provinsi Guangdong. Lalu menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara. Mangkuk ayam jago pun semakin banyak diproduksi. Mulai dari menggunakan teknik gambar tangan hingga mesin.
Begitulah, Nabs. Mangkok ayam jago yang sering kamu lihat saat makan bakso dan mie ayam, ternyata punya sejarah panjang melebihi panjangnya mie ayam yang kita makan.