Sebagai tindak lanjut dari larangan mudik pemrintah pusat, kereta api jurusan Bojonegoro tidak akan beroperasi sementara waktu. Langkah ini diambil untuk memutus rantai penyebaran covid-19 atau virus corona.
Sebanyak 10 Kereta Api (KA) yang biasanya melewati stasiun Bojonegoro pada Jumat (24/4/2020) tidak beroperasi. Hal ini sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. Kondisi ini akan diterapkan hingga Kamis (30/4/2020) mendatang.
Menurut Kepala Stasiun Bojonegoro Agus Widodo, 10 KA tersebut adalah KA Argo Bromo Anggrek Pagi, KA Anggrek Bromo Malam, KA Jayabaya, KA Harina, KA Gumarang, KA Sembrani, KA Kertajaya, KA Ambarawa, KA Sancaka Utara, KA Ekonomi Lokal.
“Semua KA penumpang distop kecuali KA Maharani Surabaya-Semarang PP,” ujar Agus Widodo.
Untuk tiket yang sudah terlanjur dipesan, kata Agus, akan tetap dikembalikan kepada penumpang dengan diganti uang 100 persen. Langkah tidak mengoperasikan KA penumpang ini sendiri merujuk pada Permenhub Nomor 8 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
“Uang penumpang kembali 100 persen dan disarankan lewat online saja,” tegasnya.
Selama bulan April 2020, jumlah penumpang yang naik dari stasiun Bojonegoro rata-rata 43 penumpang. Sedang yang turun sebanyak 52 penumpang. Mereka diperiksa kesehatan sebelum naik ataupun setelah turun sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Sejak masa pandemi, jumlah penumpang kereta api di Bojonegoro terus menurun. Karena itu, KAI juga mengurangi jadwal perjalanan hingga hanya mengoperasikan 46% KA dari total 532 KA yang reguler kami jalankan setiap hari,” ujar VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan.
Yuskal menjelaskan, jumlah penumpang KA Jarak Jauh dan KA Lokal pada minggu pertama Maret mencapai 1.530.079 penumpang, sedangkan pada minggu keempat Maret jumlahnya turun menjadi 566.613 penumpang atau hanya 37% nya.
Penurunan tersebut terjadi sejak pengumuman kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020. Penurunan jumlah penumpang semakin tampak sejak pemerintah menganjurkan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah pada 15 Maret 2020.
“Kami melihat, masyarakat mulai mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi mobilitasnya sehingga berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Hal tersebut kami tindaklanjuti dengan mengurangi jumlah perjalanan KA yang dioperasikan,” tambah Yuskal.
Sampai dengan 1 April 2020 terdapat 243 KA yang dibatalkan perjalanannya dengan rincian 131 KA Jarak Jauh dan 112 KA Lokal. Sehingga jumlah perjalanan KA mulai 1 April 2020, KAI menjalankan total 289 KA dengan rincian 123 KA Jarak Jauh dan 166 KA Lokal per harinya.