Kerusuhan yang terjadi di Ibukota Jakarta belakangan ini jadi sorotan berbagai pihak. Termasuk Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengajak masyarakat agar tak mudah terpancing emosi dan menyerukan islam yang merangkul, bukan memukul.
Aksi massa yang dilakukan di sekitar Gedung Bawaslu Jakarta pada 21 dan 22 Mei jadi perhatian publik. Aksi protes yang awalnya damai tersebut berubah jadi kerusuhan. Akibatnya, jatuh korban jiwa maupun luka-luka.
Kerusuhan berbalut unsur agama yang terjadi di Jakarta memang dikhawatirkan merembet ke berbagai daerah lain. Tak terkecuali di Provinsi Jawa Timur. Oleh sebab itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa menghimbau masyarakat Jawa Timur tidak ikut terprovokasi untuk berbuat kerusuhan.
Dalam sambutannya di pergelaran Festival Ramadhan Bakorwil Bojonegoro pada Kamis (23/5/2019) malam, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudah terpancing emosi atau terprovokasi untuk ajakan rusuh ke jalan.
Di hadapan ratusan masyarakat yang berada di halaman Bakorwil Bojonegoro, Khofifah mengajak umat islam untuk menyebar kebaikan dan kedamaian. Karena, pada hakekatnya, islam adalah agama yang penuh dengan cinta kasih.
“Mari kita tanamkan pikiran bahwa islam itu merangkul, bukan memukul. Jangan sampai kita terprovokasi dengan sesuatu yang belum tentu benar,” ujar Khofifah.
Perempuan yang lahir di Surabaya tersebut mencontohkan perisitiwa yang terjadi di Sampang, Madura, pada tanggal 21 Mei lalu. Di mana, markas polisi di daerah Tambelangan, Sampang, dibakar oleh massa. Setelah menghubungi pihak-pihak terkait, Khofifah mendapatkan fakta bahwa peristiwa tersebut hanya salah paham semata.
Belajar dari kejadian di Sampang itu, Khofifah mengingatkan betapa pentingnya mencari tahu kebenaran terlebih dahulu atau Tabbayun.
Peristiwa yang terjadi di Sampang bisa dijadikan sebagai pembelajaran bahwa Tabbayun adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan.
“Kalau ada sesuatu ayo Tabbayun dulu, biar tidak ada salah paham. Banyak hoax yang beredar sehingga meresahkan. Maka dari itu, mari Tabbayun untuk menjaga ketentraman bersama,” tambah mantan anggota DPR RI tersebut.
Khofifah juga berharap supaya Jawa Timur serta Indonesia selalu aman dan dijauhi dari kekacauan. Ia tak ingin jatuh korban akibat dari kesalahpahaman ataupun hoax yang berkembang di masyarakat.
Peristiwa yang terjadi di beberapa tempat di Jakarta pada 21 dan 22 Mei lalu memang jadi sorotan publik. Namun bukan berarti tempat-tempat lain di Indonesia bisa terprovokasi untuk melakukan tindakan yang serupa. Seperti seruan Khofifah, bahwa islam itu merangkul, bukan memukul.