Klub Liga Jepang, Yokohama FC membuat kejutan dengan memperpanjang kontrak Kazuyoshi Miura. Padahal, Miura saat ini sudah berumur 51 tahun.
Dengan kontrak barunya nih Nabs, King Kazu –julukan Kazuyoshi Miura — akan aktif bermain hingga umurnya menginjak 52 tahun.
Rambutnya didominasi uban. Wajahnya juga penuh dengan kerutan. Namun, siapa sangka jika sosok tersebut merupakan pesepakbola aktif di kompetisi elit sepakbola Jepang.
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi-jadi. Ungkapan itu nampaknya sangat cocok untuk disemat pada Kazuyoshi Miura.
Di saat pemain lain memilih pensiun di umur 35 hingga 40 tahun, King Kazu memilih tetap merumput ketika umurnya sudah setengah abad lebih.
King Kazu memang sangat mencintai sepakbola. Dunia yang digelutinya sejak usia belasan tahun ini, membantunya dalam banyak hal. Mulai dari urusan karir hingga asmara.
“Saya masih bisa bermain sampai sekarang karena saya cinta dengan sepakbola. Saya juga cukup beruntung karena jarang mengalami cedera,” ujar Kazuyoshi Miura.
Kazuyoshi Miura bisa dibilang sebagai bintang sepakbola Jepang pertama. Ia memulai karir professionalnya di klub Brazil, Santos saat usianya baru 19 tahun. Setelah empat tahun berkarir di Brazil, Miura akhirnya pulang ke Jepang pada 1990.
Miura bergabung dengan klub J-League, Verdy Kawasaki. Miura berhasil membukukan 100 gol dari 192 penampilan bersama Verdy Kawasaki, dari 1990 hingga 1998.
Pemain yang identik dengan nomor punggung 11 ini juga sempat merumput di Eropa. Ia pernah berseragam Genoa (1993/1994) dan Croatia Zagreb (1999). Pada 2005, Miura bergabung dengan klub Yokohama FC. Klub yang dibelanya sampai saat ini.
Sampai sekarang, King Kazu masih memegang rekor sebagai pencetak gol tertua sepanjang sejarah sepakbola professional.
Itu dilakukannya pada 12 Maret 2017 saat tendangan kaki kirinya menghujam gawang Thespa Kusatsu. Saat itu, umur King Kazu sudah menginjak 50 tahun dan 14 hari.
Pencapaian itu tentu bukanlah hal mudah untuk ditorehkan. Menjaga kebugaran tubuh tentu bukan menjadi sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Perlu ada komitmen yang tinggi untuk senantiasa menjaga kebugaran dan kondisi tubuh.
Tim pelatih Yokohama FC tak memberikan keistimewaan kepada mantan pemain Santos dan Genoa tersebut. Di usia setengah abad lebih, King Kazu harus tetap melahap porsi latihan layaknya pemain lain yang dua hingga tiga kali lebih muda darinya.
Pemain Jepang pertama yang merumput di Serie A Italia tersebut mampu menjaga kondisi tubuhnya dengan sangat baik. Sehingga, di usia yang sudah senja seperti sekarang ini, King Kazu masih bisa bertarung di atas lapangan hijau.
Veteran Lokal di Liga Indonesia
Di Indonesia sendiri ada sosok Samsul Arif dan Bambang Pamungkas. Usia keduanya memang jauh lebih muda daripada King Kazu. Samsul Arif, 34 tahun, sedangkan Bambang Pamungkas 38 tahun. Namun sepakbola Indonesia punya karakteristik yang sangat berbeda dengan kompetisi lain.
Pensiun di usia yang produktif bukan menjadi hal aneh di persepakbolaan Indonesia. Ada banyak pemain Indonesia yang memilih gantung sepatu ketika usianya belum mencapai 30 tahun.
Samsul Arif dan Bambang Pamungkas menjadi pengecualian. Bambang Pamungkas atau Bepe masih aktif bermain ketika usianya hampir menginjak 40 tahun.
Meski tak lagi muda, Bepe justru mampu mempersembahkan gelar Liga Indonesia kepada klubnya, Persija Jakarta.
Sampai saat ini ya Nabs, Bambang Pamungkas juga masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak timnas Indonesia dengan 38 gol. Rekor yang nampaknya sulit dipecahkan dalam waktu dekat ini.
Bepe mungkin menjadi sosok yang layak jadi panutan pesepakbola muda layaknya Kazuyoshi Miura. Komitmen dan dedikasi Bambang Pamungkas terhadap profesi yang digelutinya patut ditiru oleh generasi muda.
https://twitter.com/bepe20/status/1084021695701118976
Langkah Bambang Pamungkas nampaknya akan ditiru oleh Samsul Arif. Wong Bojonegoro yang malang melintang di persepakbolaan Indonesia ini juga punya komitmen tinggi terhadap profesi yang digelutinya.
Pada 14 Januari 2019 lalu, Samsul Arif berusia 34 tahun. Usia yang dianggap tak produktif bagi seorang pesepakbola. Namun Samsul Arif ingin membuktikan sebaliknya. Usia bukanlah faktor dalam mempengaruhi semangat tempur di atas lapangan hijau.
Dalam dua musim terakhir, Samsul Arif menjadi penyerang Indonesia tersubur di Liga 1 Indonesia. Eks pemain Persibo Bojonegoro ini berhasil mengemas 16 gol di musim 2017 dan 17 gol di musim kompetisi 2018 lalu.
Torehan itu tak bisa disamai oleh penyerang lokal lain asal Indonesia. Padahal, ada puluhan penyerang lokal Indonesia yang usianya masih di bawah 30 tahun.
Ini adalah bukti bahwa usia bukan menjadi penghalang bagi pria asal Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam tersebut untuk menorehkan prestasi gemilang. Sinar alumni SMAN 2 Bojonegoro ini di persepakbolaan Indonesia nampaknya akan terus terpendar dalam beberapa tahun ke depan.
Kecintaan dan dedikasi Kazuyoshi Miura, Bambang Pamungkas dan Samsul Arif terhadap sepakbola layak diapresiasi dan ditiru oleh generasi muda. Komitmen untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima adalah contoh nyata yang diberikan kepada 3 pesepakbola tersebut.
Usia bukanlah penghalang bagi Kazuyoshi Miura, Bambang Pamungkas dan Samsul Arif. Di usia yang tak lagi muda, mereka masih menunjukkan komitmen dan kecintaan tinggi terhadap sepakbola. Bagi mereka nih Nabs, usia itu tak lebih dari sekadar data dan deretan angka.