Libur akhir tahun cukup panjang. Pasalnya, bertepatan dengan liburan semester ganjil tahun akademik 2019/2020. Mahasiswa perantauan berbondong untuk menikmati liburan. Banyak cara. Satu di antaranya adalah untuk pulang ke kampung halaman. Liburan bersama keluarga tentu tiada duanya.
Bagi seorang mahasiswa, libur bukan berarti istirahat dari aktivitas belajar. Libur hanyalah tidak berangkat ke kampus. Namun, belajar masih terus berlangsung. Tidak di ruang kuliah, tetapi di lingkungan masyarakat secara langsung. Namanya belajar kan bisa di mana saja.
Melalui wadah organisasi mahasiswa daerah (ormada), para mahasiswa belajar berorganisasi. Selain itu, para “agent of change” ini juga berkontribusi kepada daerahnya. Misalnya seorang ketua umum ormada asal Bojonegoro, Yudha Sukadyanta Nugraha. Dia bersama kawan satu organisasi ingin sekali mempersembahkan sesuatu untuk Kabupaten Bojonegoro.
“Kami belajar di kota orang, tapi tujuannya tidak hanya untuk kami sendiri. Kami juga harus berkontribusi untuk daerah kami masing-masing,” kata mahasiswa angkatan 2017 tersebut.
Dia mengatakan selama ini sudah mengecam pendidikan 12 tahun di Bojonegoro. Pendidikan tersebut mengantarnya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Karena itu, perlu adanya kontribusi kepada daerah asal.
Kontribusi itu beragam caranya. Salah satunya dengan pengabdian masyarakat. Ilmu yang didapat dari perguruan tinggi harus menjadi manfaat. Terutama bagi masyarakat kecil. Selain itu, juga bagi adik-adik kelas di SMA. Pengalaman para mahasiswa harus ditularkan. Ini membuka wawasan bagi pelajar SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Ilmu yang dipelajari di kampus tentu akan menjadi baik jika bermanfaat. Apalagi bagi daerah yang tidak memiliki akses informasi dan pendidikan seperti kota besar lainnya,” ucap mahasiswa jurusan Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan tersebut.
Karena itu, Yudha mengajak kawan satu organisasi untuk membuat projek. Namanya Muleh Omah Projek (MOP), projek tahunan yang bersifat khusus untuk berkontribusi pada daerahnya, yaitu Kabupaten Bojonegoro.
MOP terdiri dari beberapa projek yang terencana selama libur semester ganjil. Projek tersebut terbagi beberapa bidang antara lain pengabdian masyarakat, kewirausahaan, perlombaan dan pengembangan literasi serta olahraga. Projek tersebut akan menyentuh setiap lapisan masyarakat sesuai dengan bidangnya.
“Projek ini kami sasarkan untuk semua masyarakat. Mulai dari adik-adik pelajar SMA, masyarakat desa dan juga untuk anggota ABC sendiri,” kata Bendahara Umum ABC, Sri Wulandari.
Memang, bukan hanya semangat belajar yang harus dimiliki. Kesempatan dan akses untuk belajar harus dimiliki. Tentunya bagi setiap orang tanpa terkecuali. Terlebih jika di dalam satu lingkungan terdapat seorang ahli. Urusan mau belajar atau tidak, ya ditanggung orangnya masing-masing.
“Kami tidak berharap banyak hal. Yang terpenting apa yang kami pelajari bisa bermanfaat bagi semua orang. Dan kami juga memiliki kesempatan belajar dari masyarakat,” pungkas Wulan yang kuliah di jurusan Ilmu Politik angkatan 2017.
Liburan bukan soal bersenang-senang. Liburan adalah peluang untuk mengambil kesempatan. Kesempatan yang yang sering dilewatkan karena rutinitas. Terlebih bagi seorang mahasiswa. Waktu perkuliahan tidak sepadat pelajar sekolah.
Okelah jikalau kamu seorang pegawai. Boleh sekali menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun, seorang mahasiswa tentu lebih banyak hal yang bisa dilakukan dalam proses belajar. Belajar dan bersenang-senang saat liburan, tapi tetap produktif.