Angkutan umum telah banyak berkontribusi bagi peradaban. Ia mengantar mimpi anak kecil hingga menapaki masa depan. Lalu, saat ini, khususnya di Hari Angkutan Nasional 24 April ini, masihkah angkutan umum mengangkut masa depan?
Wahai Nabsky penduduk Bumi Angling Dharma, ingat nggak kapan terakhir kali kamu naik angkutan umum? Iya, angkutan umum yang nir-aplikasi. Angkutan umum yang nyegatnya pakai lambaian tangan.
Sudah jarang kan ya? Jika iya, kamu nggak sendirian. Kini, kita sangat jarang menggunakan angkutan umum berbasis lambaian tangan. Sebab aplikasi, perlahan menggantikan peran mereka. Kendaraan pribadi yang semakin mudah dibeli, juga memarjinalkan mereka.
Seiring perkembangan zaman, transportasi kini berkembang menggunakan teknologi untuk akses yang lebih mudah bagi para pengguna. Sehingga, angkutan tradisional, lambat laun menuju punah.
Di hari Angkutan Nasional tahun ini, milenial berharap angkutan umum bisa meningkatkan pelayanan lebih baik. Tentu, demi kenyamanan dan keamanan sekaligus demi mencegah kepunahan.
Masih adanya angkutan yang tidak datang tepat waktu, menjadi salah satu keluhan. Belum lagi kalau dikejar jadwal yang padat. Ini berakibat pada jam atau jadwal para pengguna transportasi menjadi molor. Jangankan datang molor, bahkan pernah tidak datang.
Perihal itu dialami Danang, salah seorang pemuda yang masih kerap menggunakan angkutan umum. Selain mendukung kegiatan sehari-hari, dengan menggunakan angkutan umum, Danang merasa mempertahankan angkutan umum tradisional.
“Namun sejumlah transportasi yang tidak terawat juga sangat disayangkan,” kata Danang.
Seharusnya, kata dia, transportasi bisa tepat waktu dan lebih terawat. Supaya, lebih banyak orang yang menggunakan transportasi umum. Kalau kondisi transportasi terawat, pengguna juga lebih nyaman.
Dalam berpergian kenyamanan menggunakan transportasi menjadi hal yang penting bagi pengguna. Dikala kenyamanan transportasi terjaga. Maka semakin banyak orang untuk lebih memilih menggunakan transportasi umum.
Pengguna transportasi umum akan semakin nyaman untuk bepergian. Dengan adanya fasilitas yang memadai. Selain kondisi kendaraan, fasilitas pun juga harus diperhatikan. Seperti kursi, AC, dan jangan ugal-ugalan.
Ricky, pengguna angkutan umum lainnya menyatakan, angkutan umum seperti bus dan Lyn, harus bisa bersaing dengan transportasi online. Sebab, sekarang sudah memasuki era digital.
Kalau tidak bisa menggunakan sistem yang digital, kata Ricky, sebaiknya dibenahi kondisi kendaraannya. Seperti servis kendaraan dan kondisi tempat duduk. Kalau bisa jangan ugal-ugalan juga kalau membawa kendaraan.
“Jangan ugal-ugalan juga ketika membawa kendaraan. Kalau alasannya mengejar waktu kan seharusnya bisa datang lebih tepat waktu,” imbuh Ricky.
Kalau kita tilik lagi sepertinya transportasi mulai bertransformasi. Seperti dulu ada becak dan delman. Kini transportasi itu telah redup karena kemajuan zaman. Di era digital, hanya sistem yang membedakan. Seluruh kendali ada di tangan penumpang.
Tak perlu lagi berdesakan hingga berebut tempat duduk. Atau menunggu kedatangan transportasi di pinggir jalan. Namun keamanan transportasi digital juga perlu diperhatikan. Jangankan penumpang bahkan driver juga bisa dipermainkan. Kalau begini kan bukannya saling menguntungkan. Malah saling merugikan.
Supriyadi, salah seorang sopir angkutan dalam kota menceritakan, memang banyak kendaraan angkutan kurang terawat. Tapi tidak semua. Sebab, masih ada juga angkutan yang dirawat dengan baik.
Tidak terawatnya angkutan, kata dia, juga dipengaruhi sepinya penumpang. Mengingat, saat ini, banyak penumpang lebih memilih menggunakan angkutan berbasis aplikasi dibanding angkutan umum.
“Memang ada yang tidak terawat. Tapi banyak juga yang masih terawat dengan baik,” kata dia.
Dia menambahkan, terkait adanya angkutan modern, tentu berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang yang dia dapatkan. Bahkan, berkurang hingga 50 persen dari sebelumnya pun, pernah. Sayang, dia tidak menyebutkan angka dengan jelas.
“Tentu berkurang jika dibanding sebelumnya.” Kata dia.
Supriyadi paham. Saat ini, zaman berubah. Penumpangnya pun hanya orang-orang generasi tua yang memang sudah menjadi langganan. sebab dia tahu, tidak mungkin mempertahankan sesuatu jika tidak bisa ikut arus. Dia sadar akan perubahan zaman.
“Memang akhirnya harus mau mengikuti tuntutan zaman,” tukasnya.
Nabs, tiap 24 April diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional. Namun tidak semua orang mengetahui adanya peringatan ini. Masalahnya, informasi tentang sejarah Hari Angkutan Nasional sulit didapatkan. Sehingga, tidak diketahui apa dan bagaimana awal mula ditetapkannya hari-besar-yang-tidak-libur-ini.
Ketenaran Hari Angkutan Nasional kalah dengan hadirnya Hari Perhubungan Nasional, yang diperingati setiap 17 September. Akibatnya, banyak yang tidak mengetahui peringatan akan hari Angkutan Nasional, meski ada sejarah Museum Angkut di salah satu objek wisata di Kota Malang.
Transportasi merupakan bagian penting mobilitas masyarakat dalam keseharian. Dengan hadirnya transportasi, aktivitas masyarakat menjadi lebih mudah. Baik transportasi antar provinsi, kota maupun daerah.
Ketergantungan terhadap angkutan sangat tinggi untuk mendukung mobilitas masyarakat. Sehingga kehadiran sarana angkutan umum yang memadai sangat dibutuhkan. Sebagian besar masyarakat masih menggantungkan diri pada angkutan umum sebagai sarana transportasinya.
Pada akhirnya, masalah yang masih ada pada sejarah hari angkutan umum ini juga berkaitan dengan perilaku para penumpang. Memang tidak dapat dipisahkan antara fasilitas dan etika penumpang ketika berkendara.
Berbagai upaya untuk mensosialisasikan etika berkendara yang baik. Dapat dilakukan dengan kampanye peringatan hari angkutan umum yang dilakukan di berbagai media sosial dan juga oleh lembaga – lembaga pemerintah dan lembaga sosial lainnya.
Selamat Hari Angkutan Nasional. Semoga trnasportasi bisa lebih baik dari sebelumnya. Tidak ada lagi desak-desakan, berebut kursi maupun pelecehan dalam transportasi.
Sebagai pengguna, kita harus tahu etika menggunakan transportasi. Terlebih bagi penyedia jasa transportasi. Untuk memperhatikan kondisi dan kenyamanan kendaraan. Agar keduanya tak saling dirugikan.