Aurora Borealis yang biasa terlihat di langit Finlandia, kini bisa kamu saksikan di Bojonegoro. Tepatnya, di langit-langit Jembatan Sosrodilogo.
Musim hujan tahun ini tidak berbeda dengan musim hujan sebelumnya. Namun, ada yang berbeda dengan Kota Bojonegoro. Dari kota kecil ini, kamu bisa melihat Aurora.
Aurora, cahaya yang bergerak di atas langit. Menari-nari bagai selambu dan angin yang berdansa. Muncul saat petang atau malam hari. Seperti yang bisa kamu lihat di benua utara. Misalnya, Aurora Borealis di langit Finlandia.
Karena jelas tak bisa rekreasi ke Finlandia, masyarakat Bojonegoro mampu memboyong Finlandia ke Bumi Angling Dharma. Setidaknya, yang diboyong sekadar cahaya Aurora-nya saja.
Meski sekadar Aurora imitasi, itu sudah mampu membikin masyarakat senang. Seperti perasaan Editor In Chief kami, Pakdhe Wahyu Rizkiawan. Pakdhe Rizky memang sejak lama gandrung pada Finlandia.
Bahkan, dia punya cita-cita bisa umroh ke Finlandia. Karena itu, saat mendengar langit-langit Jembatan Sosrodilogo bisa mengeluarkan cahaya Aurora imitasi, dia pun sangat senang.
“Umroh ke Finlandia kan sulit, setidaknya ini (cahaya Aurora imitasi) sudah cukup mengobati kerinduan.” Ucapnya saat saya tanyai.
Nabs, cahaya bagai Aurora memang bisa kamu lihat di langit Kota Ledre. Bedanya, Aurora di Bojonegoro bukanlah fenomena alam. Tidak seperti di belahan bumi utara.
Sejak Desember 2019, Jembatan Sosrodilogo diwarnai dengan lampu hias. Lampu tersebut menyala saat malam hari. Memperindah suasana di sepanjang jembatan penghubung Kecamatan Bojonegoro dan Kecamatan Trucuk.
Ketebalan cahaya di langit Bojonegoro pun berbeda. Itu berdasar jarak dari Jembatan Sosrodilogo. Semakin dekat, semakin jelas. Terlebih, jika kamu melihatnya di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo.
Cahaya itu, akan nampak semakin jelas saat mendung, waktu sebelum turun hujan. Apalagi jika tempat kamu gelap, tidak banyak polusi cahaya. Tampilannya mirip sekali dengan Aurora Borealis.
Suatu petang, langit Kota Bojonegoro mendung. Suasana semakin gelap. Didukung dengan mentari senja yang tampak malu, berlindung di balik awan kelabu. Di situ, cahaya bagai aurora akan nampak jelas.
Kamu bisa melihat cahaya serupa Aurora itu. Bahkan, lebih banyak warna dibanding Aurora asli. Kelap-kelip berganti, dengan durasi beberapa detik sekali.
Angin yang berhembus kencang, mendorong awan berjalan. Cahaya akan tampak bergerak. Itu karena pantulan cahaya dari awan. Ketebalan awan menciptakan gradasi warna. Sungguh indah.
Tentu, suasana itu bisa kamu nikmati. Apalagi, mengabadikan momen di jembatan tersebut. Bahkan, diujung jembatan terdapat tanah lapang. Di sana kamu bisa menikmati tampilan jembatan yang menyala dengan santai.
Tenang saja, di sekitar Jembatan Sosrodilogo ada penjual makanan dan minuman. Misalnya jajanan seperti gorengan dan kopi panas. Cocok sekali untuk bersantai.
Melihat aurora tidak perlu jauh-jauh. Apalagi harus ke sebrang benua. Pasti butuh biaya mahal. Belum lagi iklim dingin yang ekstrim. Seperti dinginnya kesepian.