Pada awal Maret lalu, PSSI Jawa Timur memutuskan untuk menunda pelaksanaan seluruh kompetisi akibat pandemi corona. Di level senior maupun junior.
Meski kasus corona belum mengalami penurunan, namun Pemerintah Indonesia sudah memberlakukan protokol new normal. Berbagai aktivitas ekonomi dan sosial mulai kembali seperti biasa.
Salah satunya aktivitas yang bakal kembali pulih adalah pelaksanaan kompetisi sepakbola Indonesia. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI memberikan opsi mengenai mulainya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Muhammad Iriawan mengatakan jika kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia bisa kembali dimulai pada bulan September atau Oktober. Namun keputusan tersebut belum final. Bisa berganti tergantung kesepakatan klub peserta sekaligus kondisi pandemi corona di Indonesia.
Lalu, bagaimana dengan kelanjutan kompetisi Liga 3? Seperti yang diketahui, Liga 3 dimulai dari level provinsi. Sehingga, penyelenggaranya adalah Asosiasi Provinsi.
Ambil contoh Asprov PSSI Jawa Timur yang sejatinya memulai kompetisi pada awal Juni 2020. Karena pandemi corona, rencana yang sudah disiapkan secara cukup matang jadi amburadul.
Sampai saat ini belum ada kepastian mengenai bagaimana status Liga 3 Jawa Timur. Apakah dilanjutkan dengan membuat jadwal baru atau opsi paling buruk; ditiadakan sementara waktu.
Anggota Exco Askab PSSI Bojonegoro sekaligus asisten pelatih Persibo, Dwi Hendri mengatakan jika belum ada kabar mengenai jadi tidaknya Liga 3 Jawa Timur.
“Sampai saat ini belum ada kabar. Belum ada keputusan yang diambil,” ujar Dwi Hendri.
Pada awal Maret lalu, PSSI Jawa Timur memutuskan untuk menunda pelaksanaan seluruh kompetisi akibat pandemi corona. Di level senior maupun junior.
“Untuk sementara seluruh agenda sepakbola yang ada di Jawa Timur, mulai kompetisi Liga 3, kelompok umur Piala Soeratin, SSB dan sepakbola wanita kita tunda sampai batas waktu yang belum bisa kita tentukan. Ini semua karena penyebaran Covid-19 di Jawa Timur,” jelas Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh.
Pihak Asprov Jawa Timur saat itu berjanji untuk menyesuaikan kembali jadwal Liga 3 Jatim. Dengan catatan mendapat lampu hijau dari pemerintah.
“Kami akan menyusun kembali jadwal kompetisi Liga 3, Piala Soeratin dan sepakbola wanita, mempersiapkan hal-hal teknis serta administratif. Melakukan komunikasi dengan pihak terkait tentang penundaan ini,” ujar Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin.
Penundaan Liga 3 Jatim tentu berdampak besar terhadap banyak pihak. Baik itu dari sisi pemain, pelatih, atau orang-orang yang terlibat langsung lainnya.
Namun pada akhirnya kesehatan dan keselamatan adalah hal yang utama. Apalagi Jawa Timur adalah daerah yang terkena dampak paling besar dari pandemi corona ini. Menunggu supaya semua pulih seperti semula jauh lebih baik.