Meski sudah sejak lama dibudidayakan di Indonesia, belum banyak masyarakat tahu tentang tanaman Indigofera. Namun, Indigofera sangat terkenal di kalangan para peternak.
Indigofera, masyhur dikenal sebagai tanaman yang dapat dijadikan alternatif pakan ternak. Khususnya Indigofera zollingeriana. Tanaman ini dikenal sebagai pakan ternak yang kaya akan nutrisi dan mampu bertahan terhadap cuaca ekstrim.
Karakteristik tanaman Indigofera antara lain berdaun warna hijau tua berbentuk oval, memiliki bunga kecil yang berkelompok dengan warna merah. Batangnya semi berkayu. Tingginya bisa mencapai 3-4 meter. Daun bisa dipanen ketika berusia 60 hari.
Indigofera memiliki nilai gizi yang tinggi, termasuk kandungan protein, serat, kalsium dan posfor yang penting untuk pertumbuhan ternak.
Dikutip dari laman Kementerian Pertanian, kandungan protein kasar dalam daun Indigofera dapat mencapai 27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22%, dan fosfor sebesar 0,18%, menjadikannya pakan yang sangat baik untuk ternak seperti sapi, kambing, dan domba.
Nutrisi yang terkandung dalam tanaman ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak. Dengan menggunakan Indigofera sebagai pakan ternak dapat menekan biaya pakan yang dikeluarkan. Pasalnya, tanaman ini dapat ditanam secara berkelanjutan serta dapat tumbuh dengan cepat.
Indigofera, memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap cuaca ekstrem, dan dapat tumbuh dengan baik di tanah kering, serta memiliki ketahanan terhadap kondisi panas tinggi. Peternak dapat mengandalkan Indigofera sebagai sumber pakan yang stabil, terutama selama masa ketika pakan konvensional sulit didapatkan.
Selain bermanfaat sebagai pakan ternak, Indigofera juga dapat berfungsi sebagai penutup tanah yang membantu mencegah erosi, menjaga kelembapan tanah, dan memperbaiki struktur tanah. Ini menjadikannya pilihan ideal dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem.
Metode penanam Indigofera sama seperti tanaman laninya. Bahkan dapat ditanam dengan mudah. Indigofera, dapat ditanaman melalui biji. Ataupun di stek menggunakan cabang tanaman.
Penanaman dapat dilakukan dengan jarak tanam yang cukup untuk memungkinkan pertumbuhan optimal. Perawatan yang diperlukan termasuk penyiraman secara teratur, terutama pada tahap awal pertumbuhan.