Selain introvert dan extrovert, di dunia ini ternyata ada manusia baperan berlabel texrovert. Dia yang asyik di dunia cechatingan, namun canggung dan pemalu saat ketemu langsung. Gimana, membuatmu ingat pada seseorang?
Nabs, textrovert merupakan seseorang yang lebih nyaman berbicara lewat chat/teks daripada berbicara secara langsung atau tatap muka. Istilah ini, tentu saja, terinspirasi dari sifat vert-vert lainnya seperti introvert maupun extrovert.
Seperti halnya introvert maupun extrovert, mereka yang keningnya berlabel textrovert juga tak silap dari berbagai macam kelemahan maupun kekurangan. Kelemahan itu, justru bisa dirasakan mereka yang tidak textrovert.
Orang-orang textrovert, memang sangat asyik diajak ngobrol lewat teks. Dia bisa bikin kamu betah berlama-lama mantengin layar ponsel seharian. Terlebih, jika ada hubungan khusus antara kamu dan si dia.
Dia, asal masih menggunakan medium berupa text, akan mudah membikin seseorang jatuh hati. Sebab dia punya gaya ber-texting yang elegan dan menyenangkan bagi siapapun yang membaca pesannya.
Tapi, jangan heran jika saat ketemuan, ibarat bertemu dengan tembok. Orang-orang textrovert teramat pendiam dan pemalu dan sangat pasif. Bahkan, kau bisa diam-diaman lama bersama mereka yang textrovert, meski jelas-jelas mereka ada di depanmu.
Seseorang berlabel textrovert seperti Ikan Koi yang lincah dan periang dan elegan saat berada di air, tapi ketika keluar dari perairan, ia bisa langsung sesak nafas dan mati gaya.
Textrovert, juga sosok yang baperan. Dia bisa begitu marah dan merasa terluka saat orang yang dikirimi pesan kurang antusias merespon. Apalagi, sudah kirim pesan panjang, cuma dibalas dengan balasan: ya hehe
Nabs, textrovert memang orang yang hanya bawel di teks (chating, social network), tapi pas ketemuan langsung, mereka minderan dan diam seribu bahasa serupa tembok yang hanya bisa menerima atau memantulkan suara belaka.
The Hindu, media berbahasa Inggris paling berpengaruh di India, pernah merilis sebuah artikel tentang textrovert. Dalam analoginya, saat bertemu seorang textrovert secara langsung, dia seperti seorang introvert — sangat pemalu dan tidak banyak bicara.
Tapi, Nabsky, ketika mulai mengirim chat, dia menjadi orang yang sama sekali berbeda. Dia tampil sebagai seorang ekstrovert — terdengar percaya diri dan memiliki banyak hal menarik untuk dikatakan. Dia merasa jauh lebih nyaman berkirim pesan daripada berbicara secara langsung.
Saat bertemu secara langsung, seorang textrovert akan menjawab dalam satu kata. Satu kalimat adalah perkara yang langka. Bisa dikatakan, hampir mustahil. Jadi, pada dasarnya, textrovert adalah introvert yang mampu mengekspresikan diri hanya karena keanggunan internet.
Saking uniknya orang textrovert, banyak cerita yang bisa dikulik dari keunikan karakter orang tersebut. Bahkan, Lindsey Summers, penulis asal Amerika Serikat, mampu membikin sebuah buku berjudul “textrovert“, yang kisahnya diangkat dari kisah perkenalan dan perbincangan di Wattpad.
Buku tersebut cukup laris. Di Goodreads (situs katalogisasi buku) misalnya, ia direview ratusan pembaca dari berbagai penjuru dunia dengan respon yang cukup positif. Fakta itu menunjukkan bahwa sosok textrovert memang sangat unik.