Media sosial tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Berbagai media sosial populer macam Twitter, Facebook, hingga Instagram mewarnai dan menemani hari-hari masyarakat.
Tren penggunaan media sosial sebenarnya sudah lama terjadi. Sejak awal 2000-an, sejumlah platform media sosial mulai muncul ke permukaan. Dalam waktu cukup singkat, mereka merajai internet pada masanya.
Sayangnya, mereka tak punya ketahanan dan stamina seperti Twitter atau Facebook. Banyak yang tak bisa bertahan hingga akhirnya musnah.
Pada kesempatan kali ini, tim Jurnaba.co ingin mengajak kamu semua untuk mengenang beberapa platform media sosial yang pernah jadi raja di internet, namun kini tak laku, bahkan sudah tidak eksis lagi.
Siapa saja media sosial yang kini sudah musnah tersebut? Berikut ini adalah 5 media sosial jadul yang sempat jadi primadona pengguna internet namun harus tersisih bahkan musnah ditelan zaman.
1. Friendster
Sebelum ada Facebook, media sosial yang paling digandrungi oleh anak muda adalah Friendster atau FS. Lewat platform ini, kamu bisa berkenalan dengan berbagai orang dari segala penjuru nusantara, bahkan dunia.
Salah satu kelebihan Friendster adalah para pengguna bisa mengubah tampilan halaman FS-nya. Jadi, ibarat seorang web developer, kamu bisa mengembangkan halaman FS pribadimu. Baik itu diperindah template halamannya, diberi hiasan, bahkan bisa memutar lagu.
Sayangnya, FS tak bisa bertahan lama. Kehadiran Facebook dan disusul oleh Twitter membuat popularitas Friendster tergerus. Alhasil, Friendster resmi hilang dari peredaran pada 2018 silam, setelah hiatus sejak 2014.
2. MySpace
Ketika belum ada Soundcloud atau Spotify, platform mana yang dituju oleh para anak muda untuk mendengarkan musik-musik terbaru? Jawabannya adalah MySpace. Ia adalah media sosial yang sangat identik dengan dunia musik.
MySpace ini hampir sama dengan Friendster. Kamu bisa mengubah tampilan MySpace pribadimu sesuai dengan keinginan. Bedanya, MySpace menitikberatkan diri terhadap dunia musik. MySpace sering digunakan oleh band-band indie untuk mengenalkan musiknya ke pasar yang lebih luas.
Berkat MySpace, banyak band indie Indonesia yang mampu menembus pasar internasional. Sebut saja Pee Wee Gaskins, Rocket Rockers, Saint Loco, bahkan Superman is Dead. Sayang beribu sayang, MySpace hanya bertahan hingga 2012. Kini, MySpace tinggal kenangan.
3. Google Plus
Google mungkin boleh jadi rajanya mesin pencari di internet. Namun untuk urusan sosial media, Google nampaknya harus belajar lebih banyak dari Facebook dan Twitter. Google pernah memiliki platform sosial media sendiri bernama Google Plus.
Secara konsep dan fitur-fitur yang ada di dalamnya, Google Plus ini mirip dengan Facebook. Ia memadukan berbagai platform dalam satu tempat. Mulai dari teks, foto, dan video. Bedanya, penggunanya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan (almighty) Facebook.
Meski dipromo dengan gencar, Google Plus tetap saja gagal. Ia tak bisa merebut hati para pengguna dan peselancar internet yang sudah tak bisa berpaling dari Facebook, Twitter dan Instagram. Sejak April 2019 silam, Google Plus berhenti beroperasi.
4. Koprol
Tahu nggak sih Nabs, kalau Indonesia itu pernah punya media sosial sendiri. Namanya: Koprol. Namanya memang aneh dan cringe. Namun yang pasti, Koprol sempat mewarnai hari-hari anak muda Indonesia.
Koprol merupakan jejaring lokal buatan Indonesia. Ia kemudian diakuisisi oleh perusahaan raksasa pada masanya: Yahoo. Secara logika, Koprol punya masa depan cerah karena “dibantu” oleh Yahoo. Sayangnya, Koprol tak mampu berbuat banyak.
Pada 2012, Koprol harus angkat koper. Ia babak belur dihajar Facebook dan Twitter. Medsos buatan dalam negeri ini pun harus menerima nasib, tersingkir dari percaturan jejaring sosial di tanah air.
5. Plurk
Karma jadi sesuatu yang ditakuti sekaligus dihindari. Namun di media sosial bernama Plurk, karma jadi komoditi tersendiri. Pernah main Plurk nggak kamu, Nabs?
Plurk merupakan medsos dengan konsep microblogging yang beredar sejak 2008. Dengan tampilan yang lucu dan menggemaskan, Plurk sempat jadi primadona. Karma di Plurk sendiri didefinisikan sebagai penilaian tertentu terhadap aktivitas anggotanya.
Semakin tinggi poin karma seorang pengguna, maka semakin banyak pula fasilitas yang bakal diperoleh. Sangat menarik bukan? Hmmm. Berbeda dengan keempat medsos yang lebih dulu disebut, Plurk masih bisa diakses sampai sekarang. Langsung coba aja Nabs!
Itu tadi Nabs, adalah 5 media sosial jadul yang sempat jadi primadona pengguna internet namun harus musnah ditelan zaman. Dari kelimanya, kamu pernah nyoba yang mana? Xixixi~