Tak ada yang menyangka jika Montpellier bisa bersaing di papan atas dan bahkan jadi juara. Pelatih Montpellier saat itu, Rene Girard mampu meramu skuad “pas-pasan” jadi tim yang kuat nan solid.
Jika ditanya Liga Eropa mana yang paling membosankan. Ligue 1 Perancis mungkin jadi jawaban teratas. Namun siapa sangka Nabs, jika Ligue 1 Perancis pernah jadi liga paling seru di Eropa. Contohnya bisa dilihat dari ajang Ligue 1 musim 2011/2012.
Dalam tujuh tahun terakhir, Ligue 1 memang didominasi oleh Paris Saint Germain. Dengan dana yang sangat berlimpah, PSG begitu mudahnya menguasai Liga Perancis. Kejutan mungkin terjadi pada 2014 ketika AS Monaco tampil sebagai juara. Namun setelah itu, PSG kembali dominan.
Melihat PSG melenggang sendirian membuat Ligue 1 terasa sangat membosankan. Penggemar Liga Perancis tentu rindu dengan kompetisi yang seru dan berimbang.
Seperti yang terjadi di musim 2011/2012. Semusim sebelum PSG mulai menunjukkan dominasinya.
Pada musim 2011/2012, secara mengejutkan Montpellier keluar sebagai juara. Tak ada yang menyangka sebelumnya jika klub yang semusim sebelumnya berstatus sebagai tim promosi itu bisa mengangkat trofi Ligue 1 perancis.
Sejak dimulai, Ligue 1 musim 2011/2012 berjalan dengan sangat seru. Beberapa tim terlibat dalam duel memperebutkan papan atas klasemen. Mulai dari sang juara bertahan Lille, PSG, Lyon, dan Bordeaux.
Namun seiring berjalannya waktu, ada 3 tim yang saling sikut untuk meraih gelar juara Ligue 1. Mereka adalah PSG, Lille dan Montpellier.
Tak ada yang menyangka jika Montpellier bisa bersaing di papan atas dan bahkan jadi juara. Pelatih Montpellier saat itu, Rene Girard mampu meramu skuad “pas-pasan” jadi tim yang kuat nan solid.
Keberhasilan Montpellier di musim 2011/2012 terletak pada keseimbangan tim. Lini depan dan lini belakang sama baiknya. Di musim tersebut, Montpellier jadi tim paling produktif. Di sisi lain, pertahanan mereka juga terbaik nomor 2.
Bintang utama Montpellier di lini depan saat itu adalah Olivier Giroud. Penyerang dengan postur tinggi besar tersebut jadi mesin gol utama. Dia sukses mengemas 21 gol dan jadi top skor Ligue 1 Perancis bersama dengan penyerang PSG, Nene.
Giroud bukanlah satu-satunya bintang di skuad Montpellier. Ada gelandang asal Maroko, Younes Belhanda yang juga tampil cemerlang. Selama musim 2011/2012, Belhanda mampu mengoleksi 9 gol.
Di area lini tengah, Montpellier memiliki sosok Benjamin Stambouli dan Jame Saihi. Keduanya jadi roh penggerak utama Montpellier.
Bagaimana dengan lini pertahanan? Di bawah mistar gawang, Montpellier punya kiper tangguh Gepffrey Jourden. Penampilan ciamik Joudern diimbangi dengan kedisiplinan tinggi kuartet bek utama Gary Bocaly, Hilton, Mapou Yanga-Mbiwa dan Bedimo.
Uniknya nih Nabs, gelar juara Montpellier dipastikan di saat-saat terakhir. Di laga terakhir, Montpellier yang membutuhkan hasil imbang untuk mengunci gelar juara justru mampu menundukkan tuan rumah AJ Auxerre. Gelar Ligue 1 pertama sepanjang sejarah pun berhasil diamankan oleh Montpellier.
Usai memenangi gelar juara Ligue 1, peforma Montpellier seperti stagnan. Selain karena dominasi PSG, mereka juga mulai kehilangan pemain-pemain terbaiknya. Montpellier pun kini pun lebih sering berada di papan tengah klasemen.
Peforma luar biasa Montpellier di musim 2011/2012 jadi pelajaran yang cukup penting. Montpellier membuktikan bahwa dengan kerja keras, skuad yang terlihat biasa-biasa saja mampu unggul atas tim yang disokong oleh dana berlimpah.