Masa kecil dulu, main bola bisa jadi opsi ngabuburit atau pengisi waktu menjelang sahur. Bulan puasa saat ini, main bola asik-asikan sudah jarang terjadi.
Kalau puasa begini, bawaannya lemes letih dan lesu. Ditambah cuaca Bojonegoro yang panas kayak di Texas, berlimpahlah pahala orang-orang yang tidak membatalkan puasanya di Bojonegoro. Ehtapi, kalau puasa gini, masih pada suka olahraga gak?
Sering kali saat puasa ini, aktivitas olahraga jadi berkurang bahkan ada yang sama sekali tidak melakukan. Tentu saja dengan dalih lemah, letih, lesu, lunglai dan lunak. Lha memangnya presto apa pakai lunak segala.
Sembari mengingat masa kecil, bagaimana kalau olahraga dijadikan kegiatan ngabuburit? Kalau ngabuburitnya tiap hari cuma jalan-jalan sore sembari melihat lihat sajian takjil belaka, kan monoton.
Sepakbola bisa jadi opsi ngabuburit bersama teman-teman. Seru-seruan bersama sambil menanti waktu buka puasa. Lha apa gak capek lari-lari nanti kalau haus gimana, belum lagi kalau terjadi cedera.
Cara mengatur waktunya mesti bertepatan dengan waktu buka puasa. Jangan seperti biasa yang jam 4 sudah pada kumpul di lapangan terus langsung main bola. Judulnya aja ngabuburit. Iya kan ya?
Cara ngabuburit ini bisa kamu lakukan beramai dengan teman-teman yang lain. Mungkin untuk era saat ini, lapangan komplek sudah tidak seramai tahun 2000-an. Tahun-tahun itu menjadi tahun seru-serunya anak-anak masih bisa bersosialisasi dengan temannya di lapangan.
Serupa tantangan manusia sebagai makhluk sosial. Saat ini, interaksi langsung sudah jarang terjadi. Karena hadirnya teknologi, anak-anak lebih memilih berdua bersama gawai daripada bermain beramai-ramai.
Cahyo Widodo, salah seorang pemuda Bojonegoro, mengenang masa lalu tersebut. Dulu, semasa kecil, dia sering berkumpul di lapangan dekat rumahnya. Bersama dengan teman lainnya, dia seringkali bermain bola untuk mengisi waktu ngabuburit.
“Tidak cuma ngabuburit saja, bahkan sambil nunggu sahur juga main bola di tengah jalan raya,” jelasnya.
Dodo juga mejelaskan kenapa dulu masih bisa main bola ditengah jalan raya. Menurutnya, kondisi jalan raya tidak seramai seperti saat ini. Lalu lintas dini hari masih sepi. Bahkan kalau sudah melewati pukul satu dini hari, tak ada kendaraan melintas.
“Kalau sekarang mana bisa, main bola tengah malam di jalan raya. Kalau futsal malam, masih bisa tapi kan harus sewa,” tambahnya.
Sepertinya bermain bola zaman dulu tidak seperti sekarang ya, Nabs. Dulu sepakbola amat digandrungi setiap penjuru daerah. Sepakbola memiliki keistimewaan sebagai permainan serta olahraga paling mudah dan murah.
Namun jauh berbeda dari sekarang. Dari lapangan yang dulunya gratis sekarang mesti bayar. Karena banyak lapangan yang tengah berevolusi menjadi ruko nganggur. Yang dulunya barefoot tidak dipermasalahkan, kini jadi masalah gegara rasa bangga memiliki sebuah benda yang bernama sepatu bersama brandnya.
Begitu selebihnya aktivitas olahraga di tengah bulan puasa. Buat kamu yang belum pernah coba main bola sembari menunggu waktu buka puasa. Kamu pasti akan bertanya-tanya hingga akhirnya pertanyaan itu masih ada sampai akhir hayat tiba.
Daripada nganggur penasaran, mending cobain langsung aja. Bermain sepakbola sembari menunggu waktu berbuka puasa. Ingat ada trik atas waktu bermainnya supaya kamu nggak capek dan haus akibat lari sana-sini menggiring bola.