Ramadhan tahun 2019 ini dimulai pada awal bulan Mei. Meski belum sepenuhnya memasuki bulan ramadhan, suasana khas ramadhan mulai terasa di berbagai sudut kota Bojonegoro.
Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di dunia. Bulan yang penuh berkah dan kebaikan ini disambut dengan suka cita. Selain melakoni ibadah puasa, bulan ramadhan juga dijadikan momentum untuk makin mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
Suasana dalam menyambut bulan suci ramadhan mulai terasa di kota Bojonegoro. Berbagai spanduk ucapan selamat menunaikan ibadah puasa mulai terlihat di sudut-sudut kota.
Hal lain yang juga menandai datangnya bulan ramadhan adalah keberadaan pedagang kembang api. Lapak kembang api dapat ditemui di beberapa tempat seperti Alun-alun, Pasar Kota, dan di deretan Jalan Teuku Umar.
Agus Pambudi, salah satu penjual kembang api yang berjualan di sekitaran Pasar Bojonegoro mengungkapkan bahwa dirinya sudah berjualan H-10 sebelum ramadhan. Karena belum masuk bulan puasa, Agus mengaku jika dagangannya masih sepi pembeli.
“Sementara ini masih sepi soalnya belum masuk puasa. Kebanyakan yang beli anak-anak kecil yang diantar orang tuanya,” ujar pria berusia 38 tahun tersebut.
Pedagang kembang api yang ada di sekitaran kota Bojonegoro diprediksi akan terus bertambah. Terutama saat sudah memasuki bulan puasa.
Beberapa pedagang makanan berbuka atau takjil juga sudah banyak bermunculan. Ada pedagang bubur campur khas Madura, buah kurma, serta aneka es penyegar dahaga. Termasuk es raja buah, yakni durian.
Selain penganan manis, ada pula aneka gorengan dan jajanan populer seperti sosis, pentol dan martabak. Menuju bulan ramadhan, banyak diantara penjual yang mulai menjajakan aneka lauk siap santap. Ini menjadi pilihan praktis untuk berbuka puasa.
Berdasarkan tradisi ramadhan yang lalu, terdapat beberapa titik penjual takjil yang ada di Bojonegoro. Diantaranya adalah kawasan Alun-alun, deretan jalan Teuku Umar, dan jalan Panglima Polim.
Alun-alun memang jadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu sebelum berbuka. Selain karena banyak tempat yang bisa didatangi, Alun-alun juga menawarkan pilihan hidangan berbuka lewat pedagang takjil yang muncul tiap tahunnya.
Jelang sore hari sebelum berbuka, para pedagang takjil mulai membuka lapaknya. Seperti sudah jadi tradisi, pembeli atau orang yang sedang ngabuburit langsung menyemuti deretan pedagang tersebut.
Deretan pedagang khas ramadhan ini juga menjadi pemandangan tersendiri untuk mengisi waktu ngabuburit. Jalanan kota Bojonegoro akan semakin semarak laiknya merayakan pesta rakyat.
Nuansa bulan puasa di Bojonegoro pun semakin terasa. Ibadah puasa juga terasa semakin menyenangkan. Yuk Nabs, kita sambut bulan ramadhan tahun ini dengan suka cita.