Latihan keras dilakukan tim basket Porprov 2019 Kabupaten Bojonegoro. Latihan tersebut, untuk menghadapi ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) 2019.
Nabs, Porprov Jatim 2019 dilaksanakan kurang dari 3 bulan lagi. Tepatnya berada di 4 kota yang menjadi tuan rumah, termasuk Bojonegoro.
Lalu seperti apakah persiapan tim basket kontingen Kabupaten Bojonegoro?
Saat ini, para atlet sudah memasuki masa Pusat Pelatihan Kabupaten (Puslatkab) Bojonegoro. Para atlet tersebut dikarantina di beberapa lokasi. Ini dimaksudkan untuk pengawasan dan peningkatan porsi latihan para atlet.
Kontingen Bojonegoro cabang olahraga basket mengirim 2 tim, yaitu tim putra dan tim putri. Setiap tim terdiri dari 12 atlet. Namun, pada puslatkab ini tidak semua atlet bergabung. Dua atlet tim putri dan enam atlet tim putra sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi.
Di samping menjalani perkuliahan, mereka pun tetap latihan. Pasalnya, para atlet tersebut juga tergabung dalam klub basket di kampus masing-masing.
Pelatih tim basket Bojonegoro, Titah Arif Rahman mengatakan bahwa ini termasuk keuntungan. Hanya saja, bagi atlet yang tergabung dalam puslatkab perlu digenjot lagi. Alasannya adalah karena atlet tersebut mayoritas anak-anak SMA. Jadi perlu dipersiapkan porsi latihan untuk meningkatkan kemampuan.
“Jadi kita menyiapkan tim yang disini, khususnya anak-anak SMA untuk bisa setara dengan yang selevel mahasiswa,” kata Titah.
Selain itu, latihan difokuskan pada kekompakan tim. Tentu tanpa mengesampingkan yang lain. Misalnya latihan fisik dan teknik. Kekompakan tim difokuskan karena adanya puslatkab sehingga para atlet dapat berkumpul menjadi satu.
Selama puslatkab, latihan dijadwalkan setiap hari dengan agenda pagi, siang atau sore dan malam. Latihan diisi dengan materi fisik, penguasaan teknik dan game untuk membentuk taktik dan strategi.
Materi latihan tersebut dibentuk melalui prosentasi. Bukan dilakukan terus-menerus setiap hari. Ini menghindari para atlet mengalami over-train.
Selain itu, gizi atlet juga mendapat perhatian khusus. Ini untuk mengimbangi porsi latihan selama mengikuti puslatkab. Asupan gizi tersebut melalui menu makanan yang dikondisikan seorang ahli gizi.
“Jadi kita bisa me-manage dengan bagus seihingga asupan gizi dan porsi latihan bisa seimbang,” ucap pelatih yang juga seorang guru SMA tersebut.
Namun, tidak berhenti sampai di situ. Menghadapi Bulan Ramadhan, tentu berpengaruh besar terhadap latihan. Titah mengatakan bahwa selama bulan puasa, latihan fisik tidak akan maksimal. Materi latihan akan ditekankan pada pembentukan permainan tim.
“Saya sudah menyiapkan agenda, kita sparring match ke luar untuk pertandingan pada malam hari,” tukas pria yang sekaligus menjabat sekretaris 2 KONI Kabupaten Bojonegoro.
Dia berharap para atlet terus diisi materi latihan hingga ke titik maksimal. Meski waktu latihan bertepatan dengan Bulan Ramadhan, tidak menjadi masalah. Yang terpenting adalah manajemen latihan yang tepat sasaran.
Pria asal Desa Kauman ini mentargetkan tim basket putra Bojonegoro masuk dalam semifinal di ajang Porprov Jatim 2019 nanti.
Setidaknya, kontingen Bojonegoro cabor basket memiliki kesempatan mendapatkan medali. Bukan karena terdapat lawan berat dari kota-kota besar. Ini karena atlet basket Bojonegoro perlu jam terbang dan pengalaman dalam bertanding.
Sebenarnya, tim basket putra Bojonegoro memiliki peluang yang cukup besar. Pasalnya, terdapat 6 atlet yang kerap bermain di kompetisi tingkat perguruan tinggi. Namun, berbeda dengan tim basket putri. Mereka akan menghadapi lawan yang cukup berat dari kota-kota besar.
“Tapi kalau dengan tim yang setara usianya, itu kita masih bisa. Itu kita analisis dari hasil pertandingan U18 kemarin,” pungkas Titah.
Maka dari itu, sekian waktu yang ada menjelang Porprov Jatim 2019 harus dimaksimalkan. Cara meramu para atlet agar menjadi maksimal perlu diperhatikan secara serius. Ini sudah menjadi tugas pelatih.
Sebagian besar atlet basket Bojonegoro merupakan atlet yang berusia di bawah 19 tahun. Jadi, mereka masih memiliki kesempatan untuk mengikuti ajang Porprov Jatim dua tahun lagi. Sebuah pengalaman akan menjadikan mereka semakin mampu berkompetisi.