Snap Attack tidak lama ini menyelesaikan tour pertama dalam promo album. Band bergenre hardcore punk itu telah merilis album ke-2 yang berjudul Kontra Sosial pada September 2018 lalu. Tour tersebut dilakukan dalam 2 sesi. Sesi pertama di 3 kota Jawa Timur dan sesi kedua di 3 kota Jawa Tengah.
Kehadiran Snap Attack menunjukkan antusias pemuda Bojonegoro terhadap musik underground cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan adanya band-band underground lokal yang semakin produktif dan progresif. Band berformasi Dino (vocal), Dimas (gitar), Wira (bass) dan Elang (drum) tersebut tergolong anak-anak muda produktif.
Berawal dari ketertarikan yang sama di bidang musik, mereka berempat membentuk grup band. Band ini mereka bentuk pada 8 Mei 2016 dengan nama Snap Attack. Tanggal itu ditentukan berdasar event yang mereka ikuti pertama kali, Give Love to Other 2016 di Bojonegoro.
Dengan mengusung genre Hardcore Punk, Snap Attack tampil dari gigs-gigs kecil di Bojonegoro hingga luar kota. Dari sana mereka akhirnya menelurkan album pertama dengan bentuk E.P berjudul Distorsi Keadilan. Album pertama mereka rilis pada pertengahan 2017. Setelahnya mereka semakin sering mendapat invitasi dari komunitas underground kota lain.
Pada September 2018 kemarin, Snap Attack telah merilis album ke dua berjudul Kontra Sosial. Album kedua ini mereka rilis dengan format full album berisikan 10 single. Berbeda dengan format album sebelumnya. Tidak hanya merilis album ke dua, mereka juga telah menyelesaikan tour promo album tersebut di dua provinsi. Di Jawa Timur selama September dan Jawa Tengah pada awal Oktober.
Tour pada sesi pertama mereka lakukan di 3 kota di Jawa Timur. Kota Lamongan pada 3 September, Kota Tuban pada 9 September dan Kota Batu pada 11 September. Tidak terlewat pula untuk perform di kota sendiri setelah 3 kota sebelumnya. Penampilan Snap Attack di Bojonegoro dalam rangka release party album ke dua. Release party di kota sendiri tersebut diikuti pula oleh band underground kota lain seperti Malang dan Surabaya.
Pada sesi kedua tour Snap Attack dilakukan di 3 kota di Jawa Tengah. Kota Ambarawa pada 5 Oktober, Kota Salatiga pada 6 Oktober dan Kota Boyolali pada 7 Oktober. Selama tour di Jawa Tengah, mereka lalukan selama tiga hari berturut-turut. Sebeneranya, rencana awal tour di Jawa tengah dilaksanakan di 4 kota.
“Aslinnya 4 kota mas, tapi yang di Solo tidak jadi. Panitianya tidak jelas. Dihubungi tidak bisa,” ucap Dino.
Wira bercerita, betapa bangga mereka bisa mangadakan tour ke luar kota di dua Provinsi. Bahkan saat tour di Kota Lamongan, waktu itu bertepatan pula dengan tour Phoenix Ashes dari Belanda dan Consist dari Bali. Selain bercerita soal perform, mereka juga bercerita soal lingkaran underground di kota lain.
“Seneng mas bisa ketemu dan nambah teman. Soal pertemanan itu yang menyenangkan,” kata Wira.
Saat ditemui, Dino, Elang dan Wira bercerita tentang pengalaman dan kesan yang mereka dapat selama tour. Dimas memang ada di situ juga, tapi dia tidak bercerita banyak, hanya soal trading forex yang diobrolkan. Mereka bertiga bercerita tentang betapa senangnya bisa bertemu banyak teman-teman dan bisa manggung bareng dengan banyak band dari luar kota.
Selain soal tour promo album, yang menarik dari perjalanan selama itu adalah mampir untuk jalan-jalan di pantai dan tempat wisata. “Selain cari teman, juga bisa jalan-jalan,” ucap Dino sambil tertawa.
Namun, yang paling berkesan menurut Dino adalah jamuan dari teman-teman komunitas underground kota lain. Dia senang bisa diperkenalkan dan merasakan jenis-jenis minuman tradisional khas daerah-daerah lain. Menurut mereka, sebenarnya para personil Snap Attack tidak menyangka bisa mengadakan tour keliling antar kota.
“Kaget. Awalnya gak nyangka. Hanya bermodal suka dan dijalani,”
Comments 1