Kota Bojonegoro memiliki banyak seniman muda kreatif. Kami menemukan salah satunya dari Instagram, yaitu akun @PenaHalimun. Akun berisi gambar cecoret tangan itu sangat menarik. Tidak hanya menyajikan gambar unik, akun diikuti ratusan folowwers itu juga memiliki khas di tiap karyanya.
Tidak dinyana, admin @PenaHalimun merupakan perempuan muda asal Kota Bojonegoro yang saat masih berkuliah. Dia adalah Yanizha Billa Ardhani. Kepada jurnaba.co, dara kelahiran Agustus 1998 itu banyak berkisah tentang giat berkeseniannya.
Yanizha mengawali hobi menggambarnya sejak SD. Sebenarnya, kedua orang tua Yanizha sudah mendorong dia ke dunia kesenian melalui musik, seni rupa dan gambar. Namun, seiring berjalannya waktu, bakat Yanizha lebih sering terlihat ketika ia menggambar.
Saat duduk di bangku SMP, Yanizha mulai mencoba gambar-gambar ilustrasi semacam artwork, font atau logo band. Dia sudah sangat rajin menggambar saat SMP. Ia pun pernah mengikuti beberapa lomba gambar setingkat SMP.
Dari lomba itu ia berhasil mendapat juara 1 untuk lomba gambar karikatur di sekolahnya. Saat di bangku SMA, ia kembali menorehkan prestasi dengan menjuarai lomba gambar kaligrafi di Porseni Kabupaten Bojonegoro.
Hingga saat ini, penggemar Risa Sarasvati ini masih melanjutkan hobinya menggambar. Bahkan, ia terus mengembangkan kemampuan hingga menemukan genre gambar Pop Surrealism sebagai tema karya gambarnya. Pop Surrealisme, menurutnya, hasil kreativitas yang melampui batas logika.
Media yang ia gunakan menggambar pun tidak hanya terbatas pada kertas saja, tapi juga kanvas dan kain. Banyak teknik yang sudah ia kuasai untuk menggambar, seperti teknik sulam pada kain dan teknik cukil pada kayu. Selain menggambar objek aneh, ia pun kerap membatik juga.
Terkait akun Instagram @PenaHalimun, mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur itu bercerita bahwa karya-karya yang ia posting merupakan story telling dari hobinya. Terkadang juga, ia mendapat tawaran orang berdasar kemampuannya. Itu sebagai jasa pesanan, entah gambar atau kerajinan tangan.
“Kalau di Instagram itu lebih ke hobi yang merupakan sebagian dari hidup gitu, kemudian lebih ke story telling. Bisa juga dibilang pekerja seni, soalnya aku juga terkadang mengkomersilkan karyaku.” Katanya.
Terdapat cerita unik dalam nama yang ia gunakan untuk akun instagramnya. PenaHalimun diambil dari kata pena yang erat kaitannya dengan gambar. Kemudian nama Halimun sendiri, ia ambil dari salah satu lirik lagu Sarasvati yang berarti Hantu.
Istilah Halimun juga berarti kabut di dalam KBBI. Halimun sendiri, ia anggap sangat dekat dengan aktivitas menggambar yang sering ia lakukan pada malam hari di mana banyak orang sedang tidur.
“Nah, berhubung aku suka menggambar sampai pagi gitu, pas orang-orang sedang bobok, secara ngga langsung aku ditemani dong sama ‘mereka’ di dunia lain entah aku bisa lihat atau tidak” katanya sambil bercanda. “Selain itu, kalau di KBBI Halimun artinya kabut, meurutku semacam khayalanku yang datang lalu kugoreskan lewat pena di atas kertas.”
Dari situ, kemudian PenaHalimun ia jadikan sebagai watermark dari karya-karya yang ia hasilkan. Serta nama samaran sebagai pekerja seni.
Tidak hanya sebagai media dalam melakukan kritik sosial atau sekadar menuangkan ide-ide yang muncul. Menggambar, bagi dia, dimaknai sebagai angan-angan berkekuatan sihir. Bahkan memiliki pengaruh cukup besar. “Pengaruhnya bisa dibilang besar ya, karena bisa cerita tentang semua hal,” ucapnya.
Dia mengibaratkan, kertas dan tinta sebagai teman untuk menjaga rahasia. Sekaligus mampu membantu mengenali diri sendiri. Dara penyuka sejarah ini memiliki keinginan untuk mengadakan pameran karya. Entah pameran tunggal maupun kolaborasi.
Untuk ke depannya, Yanizha memiliki rencana mengadakan pameran karya bersama teman-teman di Bojonegoro. Sebenarnya sudah ada rencana, tapi karena alasan kesibukan, rencana tersebut sudah molor sekitar setahun. Saat ini, ia kembali mengumpulkan teman-teman satu bidang untuk merealisasikan rencana tersebut.
Yanizha berpesan, agar mereka yang berkarya tetap percaya diri dan jangan malu dengan hasil karya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa mencoba hal baru sangat penting guna mengembangkan kreasi.
Comments 1