Mie godog, hujan, dan selimut berbulu domba kerinduan mampu memelukmu waktu kedinginan.
Sejak awal Desember hingga pertengahan ini. Cuaca sering kali hujan. Dari pagi hingga sore hari dan berujung sampai malam. Tentu realistis jika membutuhkan kehangatan di saat musim hujan seperti ini. Bukan apa-apa, tapi agar tubuh kita selalu hangat dan tidak mudah sakit.
Curah hujan memang seolah tak bisa dihentikan, bahkan oleh pawang-pawang hujan profesional yang bawa mangkuk berwarna emas sambil membakar dupa dan berkeliling mirip penjual es teh yang lagi viral belakangan ini. Coba yang ngaku pawang hujan, hayo bisa hentikan curah hujan di bulan Desember ini nggak? wqwqwq.
Nabs, setidaknya ada alternatif untuk menemani kita kala hujan turun. Tentu memasak mie godog. Kenapa harus mie godok? Karena menurut saya, yang mampu mengahangatkan cuaca yang sedingin sikapnya doi salju ini hanyalah mie godog. Mie yang digodog dengan penuh ketulusan.
Jika kita ngetik di google search “mie godog” tentu bakalan muncul. Disebut demikian karena hidangan itu dibuat dengan cara digodog, bukan dicuekin. Sepertihalnya dicuekin, digodog juga menghasilkan hawa panas. Dan godokan air ini sangat rekomended jika dikonsumsi saat cuaca lagi dingin-dinginnya.
Nah, kalau cuaca sedang panas tentu wayahe es teh tampil. Tapi, kalau cuaca dingin wayahe mie godog tampil. Peran mie godog saat musim hujan tentu sangat signifikan. Kamu saat hujan deras pilih mana: minum es teh atau memilih masak mie godog yang mongah-mongah?
Mie godog dan hujan memang satu kesatuan. Tapi tidak harus kamu makan mie godog sambil hujan-hujanan. Malah gak anget blazz. Bisa jadi malah demam dan tak berdaya sama sekali. mumpung sekarang hujan belum terlalu deras, siapkan amunisi mie godog yang mampu mengcover kedinginan pada tubuhmu.
Tak hanya mie godog yang bisa menghangatkan tubuhmu kala musim hujan. Ada teh hangat, susu jahe, jeruk hangat, dan selimut berbulu domba kerinduan yang kini memelukmu penuh harapan. Jangankan selimut, sarung bantal aja bisa kamu sulap jadi penutup muka kok.
Bahkan kamu tak mampu pisah dengan bantal, selimut dan mie godog yang saat ini menjadi temanmu. Bukan begitu, Nabs? mereka memiliki keterkaitan, walaupun asalnya tidak sama. memiliki peran tersendiri, namun saling melengkapi. Lengkap tak harus sama, tapi mampu berperan sesuai tupoksi yang ada.
Mereka sudah ditakdirkan sesuai apa yang mereka lakukan. Kamu tidak bisa menirunya, tapi kamu bisa memodifikasinya. Amati Tiru Modifikasi (ATM). Seperti bantal, ia mampu menolongmu saat ngantuk, dan selimut yang menolongmu saat kedinginan. Bahkan mie godog bisa menolongmu pas waktu kelaparan.
Makan mie godog sambil selimutan dan berbekap bantal kayaknya enak nih, Nabs. Tiga elemen itu jika disatukan akan menjadi kesatuan. Bantal, selimut, dan mie godog. sama-sama punya peran menemanimu saat musim hujan tiba.
Bayangkan tidur tanpa bantal dan selimut. Pasti kamu merasa tak enak badan saat bangun. Mie godog juga bisa kamu masak saat bangun tidur, setelah melepas bantal dan selimutmu itu. Enak bukan?