Cepu dikenal sebagai kota penghasil minyak dan gas. Namun kita tak harus selalu menyinggung migas ketika berbicara tentang Cepu. Banyak hal yang bisa dikulik dari daerah yang bertetangga dengan Bojonegoro ini. Salah satu di antaranya adalah kuliner.
Bicara soal kuliner di Cepu, Kabupaten Blora, seakan tak ada habisnya. Mulai opor kapuan yang termasyhur itu, hingga aneka camilan buat oleh-oleh keluarga.
Cepu identik dengan kota minyak. Meski bagian dari Kabupaten Blora, tapi masyarakat luas lebih kenal Cepu. Sejak zaman kolonial, Cepu memang dikenal sebagai penghasil minyak. Tak heran jika hampir semua orang yang berkecimpung di dunia migas, pasti mengenal Cepu.
Baca juga: 5 Fakta yang Harus Kamu Ketahui tentang Migas di Bojonegoro
Ini pula yang mungkin bikin urusan kuliner Cepu berkembang. Banyak variasi lidah dan selera yang menumbuhsuburkan makanan enak di sana.
Nah, kali ini tim jurnaba.co beruntung menemukan kuliner mie yang oke punya. Bayangin aja, sampe kembali ke Bojonegoro, lidah ini rasanya tak lepas dari rasa mie dan bakso yang manis pedas. Ibarat kata, walaupun penolakanmu pedas, tapi wajahmu selalu terbayang manis di pikiranku. Eaaa..
Inilah dia, Mie Pangsit dan Bakso St.K11. Namanya saja sudah unik. Rasa mie dan baksonya malah lebih unik. Seunik hubungan kita yang tak pernah ada ujungnya. Xixixi.
Oke, oke. Saya akan bahas rasanya. Kenapa saya bilang rasanya unik dan berkesan. Karena, sebagai pecinta mie dan nasi goreng, saya belum menemukan mie pangsit seseru ini. Baik di Bojonegoro maupun seantero Blora.
Dulu di Bojonegoro pernah ada sih, namanya Bakmi Kedaton, tapi sekarang sudah tutup. Rasanya mirip tapi yang ini lebih enak.
Pangsit yang disuguhkan di jalan Stasiun Kota Cepu ini menggunakan mie basah. Saat disajikan, kondisi mie, kalo kata Chef Juna, di posisi aldente. Lembut di luar, mengkel di dalem. Mienya mateng, tapi masih bisa digigit. Seru ya.
“Mie ini saya order dari sepupu di Jakarta Barat,” ucap sang pemilik usaha, Shania Karsono.
Mahasiswi semester akhir jurusan ilmu komunikasi di UK Petra Surabaya tersebut memulai usaha sejak Agustus 2019 lalu. Kata dia, warung mie pangsit ini dibuat atas dasar hobi. Kalau menghasilkan uang, hobi bisa jadi usaha juga ya. Kecuali hobi stalking mantan, itu beda perkara. Eitss.
“Prinsipnya dengan buka mie pangsit ini aku bisa nyenengin orang,” ujar dara kelahiran Surabaya ini.

Itulah sebabnya Shania memutuskan membuka warungnya nggak sepanjang hari dan sepanjang minggu. Warung pangsit St.K11 ini buka mulai pukul 9 pagi dan tutup jam 4 sore. Hari Senin libur.
“Aku kurang suka Senin. Mungkin aku barisan kaum I Hate Monday itu kali ya,” tutur Shania diiringi derai tawa.
Kembali ke soal rasa. Bakso yang disajikan bersama mie juga rasanya enak. Di balik teksturnya yang empuk, dagingnya sangat terasa. Ketika digigit, baksonya tidak lembek dan tidak keras.
Sampai saya kesulitan cari istilah yang tepat untuk menggambarkan betapa pulennya bakso ini. Sesulit ngungkapin perasaan jatuh cinta sama sahabat sendiri. Cuitcuittt..
“Mamiku yang bikin baksonya. Dia udah lebih dulu bikin dan jualan bakso. Lumayan laris tuh bakso gorengnya,” imbuh Shania.
Baca juga: Bakso Pak Mus, Kuliner Melegenda bagi Pelajar dan Anak Kos Bojonegoro
Mie pangsit dan bakso St.K11 tak lengkap rasanya jika tak pakai sambel. Apalagi ada sambel racikan “Pedes Manis”. Sambel yang dibuat dari saos tomat campur cabe dan rempah-rempah. Ada juga sambel cabe yang sama-sama diracik khusus. Di bagian ini penilaian saya tinggi. Hehe.
Satu hal yang saya kurang pas dari mie pangsit bakso St.K11 Cepu ini. Yaitu porsinya. Bagi saya porsinya terlalu banyak. Kata Shania, itu karena prinsip jualannya yang ingin menyenangkan orang. Supaya orang kenyang.
Seporsi mie pangsit dengan bakso dibanderol dengan harga Rp 12.500 saja. Sedangkan kalau mau mie pangsit tanpa bakso, harganya Rp 9.500 per porsinya. Tiap hari nih Nabs, tempat ini bisa menjual 6- hingga 70 porsi dan menghabiskan 10 kilogram mie per harinya.
Buat kamu yang penasaran dan ingin njajal kuliner baru di Cepu Blora, kamu bisa mencarinya di daerah Ngareng. Dari perempatan bangjo Cepu ke arah Blora, kamu hanya perlu belok kiri. Belok kiri lurus wae… wakwaw!
Warungnya berbentuk kontainer warna kuning. Warna yang kata Shania, sangat mencolok. Warna yang menurut psikologi warna, sangat menggugah selera makan. Kombinasi warna kuning dan tulisan merah.
Kontainer permanen mie pangsit dan bakso St.K11 ini berada di sebelah timur Gereja Kristen Indonesia Cepu. Atau sebelum toko alat tulis Pelita.
“Selain menambah pengalaman bisnis dan hobi, dengan ini aku juga ingin menambah khasanah kuliner Cepu,” pungkas Shania.
Baiklah. Cepu Kota Minyak. Cepu Kota Kuliner. Kalau begini, Cepu lebih cocok kalau produksi minyak goreng aja kali ya Nabs.