Kasus corona di Bojonegoro kian hari makin mengkhawatirkan. Karena itu, Muhammadiyah Bojonegoro melalui lembaga baru bernama Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) ikut tergerak dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Bumi Angling Dharma.
Seiring bertambahnya pasien yang dinyatakan Positif Covid-19 melalui data nasional yang diberikan oleh Tim Satgas penanggulangan Covid-19, persediaan perlengkapan medis di lapangan pun turut berkurang. Hal ini menyebabkan rentannya tenaga medis tertular virus Covid-19.
Menurut data yang ada, per 27 April 2020, 9.096 dinyatakan positif, 765 Meninggal, dan 1.151 sembuh. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan keadaan Paramedis yang menjadi garda utama di Lapangan dalam menangani pasien Covid-19.
Pada Selasa, 28 April 2020 Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) yang diwakili oleh Lazismu Bojonegoro menyerahkan bantuan APD (Alat Pelindung Diri) untuk petugas medis di RS. Aisyiyah Bojonegoro.
Tepat pada pukul 09.30 WIB, APD yang berjumlah 50 buah ini diserahkan secara simbolis kepada dr. Totok selaku direktur RS. Aisyiyah Bojonegoro. Setelah diserahkan, APD nantinya langsung didistribusikan kepada tenaga kesehatan yang jadi garda paling depan.
APD memang jadi barang yang penting pagi tenaga kesehatan. Sebagai orang yang bersentuhan langsung dengan pasien, resiko tertular virus tentunya sangat besar bagi para perawat maupun dokter.
Eksistensi Muhammadiyah Covid-19 Comand Center
Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) merupakan lembaga yang dibuat secara “dadakan” saat pandemi corona terjadi secara masif di Indonesia. Tujuan dibuatnya MCCC adalah ikut berperan dalam membantu penanggulangan virus corona.
Dengan jumlah pengikut yang sangat banyak, tentu tak sulit bagi Muhammadiyah untuk membentuk MCCC. Apalagi tujuan dari didirikannya lembaga ini adalah kemanusiaan
Dalam prakteknya di lapangan, MCCC bersinergi dengan Lazizmu yang memang punya fungsi dalam pemberdayaan masyarakat dan kegiatan sosial.
Lazizmu sendiri adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya. Dana yang dikelola bisa dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
Bernaung di bawah Muhammadiyah, Lazizmu memang tergerak aktif untuk ikut serta memajukan organisasi tersebut sekaligus berperan dalam hal-hal sosial.
Selain memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, Lazizmu Bojonegoro juga ikut terlibat dalam pemberdayaan pedagang kecil. Lazizmu kerap bekerja sama dengan pedagang kaki lima dalam memajukan sebuah usaha. Langkah yang patut diapresiasi.
MCCC memang dibuat secara “dadakan”. Namun Ia punya peran penting dalam upaya penanggukangan virus corona. Ia jadi lembaga yang bermanfaat tak hanya bagi Muhammadiyah, tapi bagi seluruh umat.