Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Pegiat Literasi, Solidaritas dan Empati yang Mengombak Tiada Henti

Branda Lokamaya by Branda Lokamaya
August 8, 2019
in Cecurhatan
Pegiat Literasi, Solidaritas dan Empati yang Mengombak Tiada Henti
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Iwan Kurniawan, pegiat literasi Bandung yang selama beberapa bulan ini berpetualang di sejumlah kota di Jateng, Jogja dan Jatim, mengirim sebuah pesan. Inti dari pesan itu, menanyakan sekaligus meminta tulisan tentang buku atau razia buku.

Dia menanyakan, barangkali pernah menulis soal razia atau pelarangan buku, pembubaran lapak baca, resensi atau review buku yang dilarang, atau yang tak jauh dari itu. Dia juga meminta, misalnya ada, curhatan personal, caption Instagram, hingga artwork, gambar, foto, atau sejenisnya.

“Rencana mau bikin zine sebagai respon atas kembali maraknya aksi razia buku,” ucapnya melalui pesan tersebut.

Sejumlah artikel, dua di antaranya berjudul Bibliofil hingga Bibliocrime: Manusia yang Membikin Buku Bukan Sekadar Benda Mati dan Pelarangan Buku dan Paradoks Demokrasi yang ada di etalase Jurnaba, saya kirimkan.

Iwan atau yang biasa saya sapa Iiw Tualang, adalah satu di antara sejumlah pegiat literasi dan buku yang amat getol merespon berbagai fenomena bebukuan. Tak hanya terus menggerakkan jihad literasi, dia juga solid dalam urusan solidaritas antar pegiat literasi.

Pria bergelar Petualang Buku itu memang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memperkenalkan literasi dalam berbagai macam bentuk. Mulai buku hingga zine. Sebagai seorang jihadis literasi, dia termasuk sosok yang punya solidaritas sangat tinggi.

Iiw menghabiskan berbulan-tahun waktu untuk bertualang ke kota-kota di Jogja, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saban tahun, dia menarget diri untuk bertualang. Kadang langsung balik ke Bandung. Tapi, sudah 14 bulan ini dia bertualang tanpa balik.

“Sudah 1 tahun 2 bulan tak bertemu Bandung,” jawabnya saat saya tanya kapan terakhir kali pulang.

Tentu, tak semua orang punya kekuatan dan kebetahan juang seperti Iiw. Hanya mereka yang punya militansi tingkat tinggi yang mampu melakukan giat literasi mode gerak nomaden seperti Iiw. Tapi, dunia literasi punya bermacam jenis militansi.

Dunia literasi, seperti halnya dunia hobi-hobi yang lain. Punya ruang dan orang-orang dengan geliat yang cukup mengombak dan sesekali membadai. Meski bergerak di ruang sunyi, keberadaan mereka tak pernah berhenti. Selalu ada dan kian berganda.

Di Indonesia, pengelola dan pegiat taman bacaan memiliki varian istilah untuk menyebut inisiatif literasi yang mereka lakukan. Ada perpustakaan komunitas, rumah baca, serambi baca, ruang baca, walang baca, kebun baca, pondok baca, warung baca dan sebagainya.

Ada juga istilah pustaka begerak, suatu inisiatif yang mengorganisir buku-buku dan membagikannya ke pulau-pulau terluar dan daerah-daerah yang jauh dari pusat kota menggunakan perahu, kuda, sepeda motor, dan sebagainya.

Meski segmen bacaan tak sama, mereka punya karakter dan militansi yang tak jauh berbeda. Selain harus dibaca, aksara juga harus digerakkan, harus digemakan. Itu yang menjadikan pegiat literasi seolah tak pernah menemui kata tamat. Sebab, dengan berbagai cara, mereka selalu hidup dan menggeliat.

Saya ingat, beberapa tahun lalu, pentolan Pustaka Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka, pernah menghubungi saya dan menawarkan sebuah perahu untuk dijadikan Perahu Pustaka. Saya dan seorang kawan tak berani menerimanya. Sebab, Bengawan Solo punya ritme banjir yang sulit dikondisikan.

Apapun itu. Saya mencatat, solidaritas pegiat literasi teramat kuat. Tak dibatasi teritorial. Beda kota atau beda negara, masih tetap punya ikatan ideologi dan militansi yang sama.

Peter Schmitz, seorang pemikir Jerman mengatakan, solidaritas adalah dasar dari perasaan kebersamaan (Wir-Gefühl). Kebersamaanlah yang membuat manusia bisa bekerja sama, dan menciptakan masyarakat yang kokoh.

Kebersamaan pula yang membuat manusia bisa bertahan menghadapi keganasan alam yang penuh dengan bencana. Tanpa solidaritas, manusia bisa punah sebagai spesies.

Dasar dari solidaritas adalah empati. Dalam hal ini, empati merupakan kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain (Mitfühlen). Bisa dibilang, empati adalah kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Dengan empati, manusia bisa terdorong untuk membantu orang ataupun makhluk lain. Dorongan ini muncul dari sikap welas asih, dan bukan pamrih.

Tak heran jika saat ada razia buku, mereka yang tak pernah memperlihatkan geliat pun, tiba-tiba bisa muncul dengan berbagai respon pembelaan. Mereka bergerak bukan karena apa-apa, tapi karena solidaritas dan empati yang membabi-buta.

Tags: LiterasiRazia Buku

BERITA MENARIK LAINNYA

Writing Tresna Jalaran Seka Kulina
Cecurhatan

Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

January 23, 2021
Problematika Petani di Era Pandemi
Cecurhatan

Problematika Petani di Era Pandemi

January 19, 2021
Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19
Cecurhatan

Menakar Logika dalam Penangkapan Warga yang Melangsungkan Hajatan di Tengah Covid-19

January 17, 2021

REKOMENDASI

Perempuan 23 Januari dan Ingatan yang Terus Menghantui 

Perempuan 23 Januari dan Ingatan yang Terus Menghantui 

January 23, 2021
Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

January 23, 2021
Daftar Makhluk Tercepat di Dunia dan Apa Signifikansinya Buat Hidupmu

Daftar Makhluk Tercepat di Dunia dan Apa Signifikansinya Buat Hidupmu

January 22, 2021
Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

January 21, 2021
Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

January 20, 2021
Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

January 20, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved