Regulasi baru untuk Liga 3 Indonesia akhirnya dirilis oleh PSSI. Satu di antara poin penting dalam rilis regulasi tersebut adalah pembatasan pemain senior. Bagaimana pengaruh regulasi tersebut terhadap Persibo Bojonegoro?
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI merilis regulasi mengenai Liga 3 Indonesia 2019. Rilis yang berbentuk surat resmi tersebut, dibagikan kepada para pengurus klub Liga 3 Indonesia. Termasuk Persibo Bojonegoro.
Skema kompetisi Liga 3 Indonesia 2019 tak terlalu berbeda jauh dengan tahun lalu. Kompetisi akan dibagi ke dalam 3 fase. Pertama fase kompetisi level provinsi, regional, kemudian nasional.
Di level provinsi, akan ada kompetisi yang diatur oleh Aspov PSSI masing-masing. Klub-klub yang jadi juara atau berada di posisi tertentu berhak lolos ke fase regional. Jatah masing-masing provinsi akan diatur dan ditentukan kemudian.
Perubahan besar akan terjadi dalam hal pembatasan umur pemain. Dalam 2 musim terakhir, Liga 3 masih memperbolehkan penggunaan pemain senior. Namun mulai musim 2019 ini, ada pembatasan usia. Pemain yang boleh tampil di Liga 3 maksimal kelahiran 1 Januari 1997 dan minimal 1 Januari 2001.
Dengan regulasi baru tersebut, Liga 3 Indonesia akan jadi kompetisi bagi para pemain yang berusia di bawah 23 tahun.
Musim 2019 ini, Persibo memang akan berlaga di kompetisi Liga 3 Indonesia. Untuk pembentukan tim, manajemen Persibo menunggu regulasi yang jelas dari PSSI. Kabar mengenai regulasi dari PSSI ini tentunya bakal jadi bahan pertimbangan penting dari manajemen Persibo.
Regulasi ini pastinya sangat berpengaruh kepada Persibo Bojonegoro. Manajemen Persibo sekarang harus bersiap memburu para pemain muda potensial. Baik dari dalam maupun luar Bojonegoro
Pro Kontra Regulasi Pembatasan Usia Liga 3 Indonesia
Regulasi mengenai pembatasan usia ini tentunya akan menimbulkan pro dan kontra. Banyak yang menyambut baik regulasi ini. Namun tak sedikit pula yang menolak karena regulasi tersebut akan berdampak buruk terhadap banyak pesepakbola Indonesia.
Asisten pelatih Persibo Bojonegoro, Dwi Hendri mendukung regulasi baru tersebut. Menurutnya, aturan baru itu berguna untuk mengasah kualitas dan memperbanyak jam terbang para pemain muda.
“Aturan ini bagus untuk jenjang pemain ke depannya. Biar yang junior dapat nambah jam terbang,” ujar Ayah 3 anak tersebut kepada Jurnaba.co
Ketika disinggung mengenai upaya pemotongan generasi oleh PSSI, Dwi Hendri tak sependapat. Menurutnya, regulasi ini memang harus mengorbankan banyak hal. Namun tujuannya baik untuk masa depan sepakbola Indonesia.
Jawaban berbeda datang dari pesepakbola asal Jember, Hasan Basri. Pemain yang pernah memperkuat Persibo Bojonegoro dan PSIM Jogja ini merasa regulasi ini memberatkan para pemain. Bagi Basri, regulasi ini akan membuat banyak pemain sepakbola di Indonesia pensiun lebih dini.
“Saya sangat menyayangkan regulasi tahun ini. Karena secara tidak langsung memutus rejeki pemain senior,” ungkap pemain yang berposisi sebagai penyerang tersebut.
Komentar Hasan Basri tentu sangat beralasan. Dengan 3 kasta atau level di Liga Indonesia, para pemain tidak bisa leluasa dalam berkarir. Sehingga, akan ada banyak pemain yang menganggur karena usianya sudah tak mencukupi untuk Liga 3, namun kualitasnya tak cukup mumpuni untuk Liga 1 atau Liga 2.
Regulasi ini punya tujuan baik bagi persepakbolaan Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri jika ada banyak hal yang harus dikorbankan terkait regulasi pembatasan umur di Liga 3 Indonesia 2019 ini. Sudah pasti bakal ada banyak pemain yang harus mengakhiri karirnya lebih cepat.
Regulasi pembatasan umur ini harus disikapi dengan baik dan seksama oleh peserta Liga 3 Indonesia, termasuk Persibo. Semoga manajemen Persibo Bojonegoro bisa menjadikan regulasi baru PSSI ini sebagai bahan pertimbangan dalam pembentukkan tim, ya Nabs.