Kesuksesan seorang atlet tak lepas dari dukungan penuh orang tua. Hal itu jelas terlihat pada perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VI yang dilangsungkan di Bojonegoro dari 6 sampai 13 Juli 2019. Banyak orang tua atlet yang mendampingi anaknya ketika sedang bertanding.
Mata perempuan berjilbab itu hampir tak berkedip. Memperhatikan tiap gerak tubuh seorang anak yang ada di tengah lapangan. Sesekali dia cemas. Sesekali dia tampak lega. Berkali-kali dia berteriak memberi dukungan.
Seorang bapak yang rambutnya tampak beruban, berulangkali pindah tempat duduk. Dia menamatkan pandangan pada seorang anak yang ada di depannya. Meski mulutnya tak berbicara, hatinya seperti berteriak memberikan dukungan.
Di berbagai venue pertandingan, terlihat banyak orang tua yang mendampingi anak-anaknya. Peran orang tua ini tak kalah penting dibandingkan dengan para pelatih. Mereka memberikan wejangan dan juga nasehat kepada buah hati mereka.
Para atlet muda Porprov yang bertanding pun akan termotivasi ketika orang tuanya hadir langsung mendukung. Seperti yang dirasakan oleh atlet Voli Asal Mojokerto Tria Damayanti. Gadis yang lebih akrab disapa Tria ini mendapatkan dukungan penuh orang tua.
Sejak kelas 2 SD dia sudah menyukai bidang olahraga dan hobi voli. Bekal hobi yang ditekuninya dan dukungan penuh dari orang tua, ia mengawali perjalanannya sebagai atlet voli sejak duduk dibangku SD.
Tria selalu mendapatkan dukungan dan respon positif dari keluarga terutama sang ibu yang bernama Qun Laila. Qun Laila mengaku bangga dengan apa yang sudah dicapai oleh buah hatinya tersebut.
“Saya tidak menuntut anak saya harus menang dan dapat banyak fee. Tapi bagi saya, saat Tria tampil dan mampu mengembangkan hobinya maksimal, dengan nilai plus keuntungan untung dirinya sendiri sudah menjadi kebanggan luar biasa bagi saya,” ungkap Qun Laila.
Di kala kesibukannya sebagai guru, wanita berusia 49 tahun itu selalu memberikan dukungan penuh kepada sang anak. Tak hanya mendukung di kala pertandingan, tapi doa serta motivasi agar anak tetap semangat, serta tetap rendah hati dengan prestasi yang di milikinya juga penting.
Karena seseorang yang berkualitas sesungguhnya tak hanya soal prestasi yang ia dapat tetapi tentang tutur kata, tindakan, sopan santun dalam segala hal yang terpenting. Untuk apa orang berprestasi tapi kualitas dirinya jauh dibawah orang yang tidak berprestasi.
Meski di Porpov Jatim VI ini tim Voli Mojokerto belum bisa meraih medali, namun mama Laila tak merasa kecewa pada sang buah hati. Dia sudah bangga dengan perjuangan dan semangat sang anak.
Menurutnya, Tria bisa tetap bertanding di kejuaran kali ini merupakan suatu kebanggan tersendiri baginya. Karena meski disibukan dengan tugas kuliah Tria mampu tetap berlatih dan berada di posisinya saat ini.
Qun Laila juga berpesan kepada para pelatih atlet agar bisa berperan sebagai guru, bapak, dan kakak. Karena atlet juga membutuhkan peran-peran tersebut dalam perjalanan karirnya.
“Peran orang tua itu penting, bahkan sangat penting. Tapi peran seorang pelatih juga jauh lebih penting. Seorang pelatih harus mempunyai jiwa sebagai guru, bapak, kakak, dan pendamping. Tak hanya modal memerintah ini itu, tapi juga harus mengerti dan peduli terhadap atlet,” ujar Laila.
Keberhasilan seorang atlet tak melulu dari seberapa hebat individu atlet tersebut. Tapi juga pengaruh dari peran orang tua dan pelatih. Aspek mental perlu mendapat perhatian khusus sebagai kunci kesuksesan dan keberhasilan para atlet.