UMKM bidang olahraga cukup berkembang di Bojonegoro. Terlebih, vendor pembuatan jersey atau kostum olahraga. Vendor lokal, bahkan mulai bermunculan di Bojonegoro.
Jasa pembuatan kostum olahraga memang menjadi usaha yang menjanjikan. Kebutuhan akan kostum dalam berbagai cabang olahraga tak pernah sepi peminat. Apalagi di momen-momen tertentu, seperti peringatan kemerdekaan Indonesia.
Salah seorang yang terjun ke bidang bisnis pembuatan kostum olahraga adalah Bayu Setioko. Pemuda asal Bojonegoro ini mendirikan brand Armoury Sport yang melayani pembuatan jersey maupun kostum olahraga.
Kepada Jurnaba.co, Bayu Setioko menceritakan bagaimana dirinya memulai bisnis tersebut. Semua berawal dari komunitas pencinta klub Premier League, Arsenal di Bojonegoro atau Gooners Bojonegoro pada awal 2014.
Bayu memang penggemar Arsenal dan cukup aktif dalam komunitas Gooners Bojonegoro. Sebagai komunitas penggemar atau suporter, anggota Gooners Bojonegoro tentu membutuhkan atribut yang berkaitan langsung dengan Arsenal. Khususnya jersey klub Arsenal
Keluhnya, banyak teman di Gooners Bojonegoro yang mengeluh tentang mahalnya harga jersey Arsenal. Padahal, jersey yang ingin dibeli itu kualitasnya adalah replika atau biasa disebut dengan KW.
Melihat peluang itu, Pemuda asal Kecamatan Balen tersebut kemudian membuka jasa pembelian jersey Arsenal dengan harga yang lebih terjangkau. Ternyata, niat Bayu disambut baik teman-temannya di Gooners Bojonegoro.
Dari situ, Bayu mulai mendapatkan pesanan jersey sepakbola. Karena keuntungannya cukup lumayan, dia pun mencoba lebih serius lagi. Akhirnya, Armoury Sport resmi berdiri pada 2014.
Kebetulan, momen berdirinya Armoury Sport bertepatan dengan Piala Dunia 2014 Brazil. Permintaan terhadap jersey pun meningkat cukup drastis. Jalan Bayu Setioko dan Armoury Sport pun semakin terbuka lebar dalam mengembangkan bisnisnya.
“Momen Piala Dunia 2014 memang punya andil besar terhadap Armoury Sport. Banyak pesanan jersey yang datang kepada saya saat itu,” ungkap penghobi futsal tersebut.
Usai perhelatan Piala Dunia 2014, Bayu mulai berani kulakan kostum tim-tim Eropa lain. Tak melulu Arsenal. Dengan sistem ready stock dan pre order, omset Armoury Sport bisa mencapai 2 hingga 4 juta Rupiah per bulannya. Keuntungan yang didapatkan, bisa digunakan Bayu untuk membayar kuliah.
Ia pun menjalin kerja sama dengan pedagang besar dari Pasar Tanah Abang, Jakarta. Pedagang dari Tanah Abang tersebut menyupali berbagai jersey klub Eropa kepada Armoury Sport. Usaha yang dikembangkan Bayu pun berjalan dengan lancar.
Merintis Jasa Pembuatan Jersey Sepakbola
Seiring berjalannya waktu, Pemuda kelahiran 26 Agustus tersebut semakin termotivasi untuk melebarkan sayap bisnisnya. Ia kemudian mencoba untuk merintis bisnis vendor jersey sepakbola.
Ini berawal dari tetangga Bayu di Balen yang ingin membuat kostum olahraga untuk kampungnya. Daripada dilempar ke orang lain, Bayu berpikir jika lebih baik pesanan tersebut digarapnya sendiri. Sejak saat itu, Armoury Sport melebarkan sayap ke jasa pembuatan jersey dan kostum olahraga.
Lewat promosi yang gencar di media sosial, Armoury Sport mulai mendapatkan klien. Selain dari komunitas dan sekolah-sekolah di Bojonegoro, Armoury juga berhasil mendapatkan klien dari luar kota. Mulai dari Surabaya, Tuban, Blora, Kediri, bahkan sampai Papua.
Namun, bagi Bayu, klien yang menurutnya paling berkesan berasal dari Kediri. Pasalnya, yang memesan jersey kepadanya adalah akademi futsal yang cukup tersohor di Kediri, yakni Ghost Futsal.
Dalam setahun, Ghost Futsal minimal memesan jersey ke Armoury sebanyak dua kali. Dalam sekali pesanan, Ghost Futsal Kediri bisa order mulai dari 30 hingga 40 potong jersey.
“Pesanan dari klub futsal Kediri itu paling berkesan menurut saya. Karena mereka pesan berkali-kali. Itu tandanya mereka puas dengan produk saya,” ujar Bayu Setioko.
Untuk melayani pemesanan jersey olahraga, Bayu biasanya meminta bantuan desainer lokal untuk menangani desain jersey. Kecuali desain, Bayu melakukannya sendirian tanpa bantuan dari orang lain.
Ketika ditanya mengenai prospek bisnis kostum olahraga di Bojonegoro, Bayu Setioko yakin jika bisnis ini sangat menjanjikan. Sebab, jumlah pemesan maupun pengguna jasa ini sangat besar di Bojonegoro.
Terkadang, banyak pesanan yang ditolak karena membeludaknya konsumen atau pengguna jasa di momen tertentu.
Ke depan, Bayu berharap jika Armoury Sport bisa lebih dikenal masyarakat luas. Dan orang merasa bangga ketika menggunakan produk lokal dari Armoury Sport. Seperti slogannya: Wear with Pride.
Banyaknya jenis UMKM berdampak bagus bagi dunia bisnis di Bojonegoro. Apa yang sudah dilakukan Bayu Setioko dengan Armoury Sport-nya ini, bisa menjadi contoh bahwa merintis usaha bisa dimulai dari sesuatu yang kita senangi.