Ampunan dan rahmat kadang tak disebab amal-amal besar. Tapi amal baik kecil yang dilakukan secara ikhlas hingga pelakunya lupa telah melakukannya.
Seorang waliyullah berkesempatan berjumpa dengan Sayyidina Umar melalui mimpinya. Melihat sosok Sayyidina Umar, waliyullah tersebut bertanya.
“Wahai Amirul mukminin, apa yang Allah lakukan padamu?”
“Allah telah mengampuniku,”
“Sebab apa Allah memberikan pengampunan tersebut, apakah karena kedermawananmu, apakah karena keadilanmu atau sebab zuhudmu?” tanya wali tersebut penasaran.
“Bukan, tapi karena aku pernah menolong seekor burung pipit.”
Syahdan. Pernah suatu ketika Sayyidina Umar jalan-jalan di sebuah desa yang berada di Madinah. Sebagai pemimpin, itu kegiatan yang sering dia lakukan.
Dalam perjalanan, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang membawa seekor burung pipit. Burung pipit itu bercericit di dalam genggaman anak kecil tersebut. Burung itu dibuat mainan dan tampak sedang tersiksa.
Melihat kejadian tersebut, Sayyidana Umar merasa kasihan terhadap burung tersebut. Akhirnya beliau pun membelinya dari anak kecil itu, dan oleh Sayyidina Umar, burung itu dilepas ke alam bebas.
Atas kebaikan kecil yang, bahkan tak sempat disadari itu, Umar mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Ampunan dan rahmat kadang tak disebab amal-amal yang besar. Tapi amal baik kecil yang dilakukan secara ikhlas hingga pelakunya lupa telah melakukannya.
Kisah itu termaktub dalam kitab Al Mawaaizh al Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar. Sebuah kitab berisi 40 hadis pilihan. Di mana tiap hadis dijelaskan dengan cerita-cerita pendek seputar kehidupan Nabi, para sahabat, dan tokoh-tokoh muslim.
==============
Selama Ramadhan ini, redaksi Jurnaba.co berupaya menghadirkan kisah-kisah pendek bermuatan hikmah. Semoga bisa jadi kisah yang asyik dibaca sambil menunggu waktu sahur atau berbuka.