Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Destinasi

Sebuah Perjalanan Membaca Potensi Desa

Ira Aristiasari by Ira Aristiasari
December 5, 2019
in Destinasi
Sebuah Perjalanan Membaca Potensi Desa
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Hati terasa adem ayem sejak menginjakkan kaki di Desa Sukorejo Kecamatan Kota Bojonegoro. Sebuah desa dengan penduduk terbesar di Kabupaten Bojonegoro yang terletak di jantung Kota Bojonegoro.

Saya melangkahkan kaki menyusuri Desa Sukorejo. Saya melihat bus keluar masuk dari arah timur. Di desa inilah, Terminal Rajekwesi Bojonegoro berada. Saya mendengar suara tulit-tulit dari arah selatan, di desa ini pula Stasiun Bojonegoro bersemayam.

Saya tiba di sebuah gapura. Gapura penuh ukiran yang nampaknya dimodel mirip kayu. Saya baca ukiran yang menempel pada gapura tersebut berbunyi: Sentra Industri Meubel Dan Ukir”. Teng… Tong… Ya! Ternyata itu gapura memasuki wilayah Desa Sukorejo dengan nama jalannya: Jalan Brigjend Sutoyo.

Memang benar. Desa Sukorejo terkenal sentra atau pusat industri meubel dan furniture berbahan dasar kayu jati. Apalagi, di desa ini terdapat TPK (Tempat Penimbunan Kayu) Perhutani yang dilelang dan dijual pada masyarakat. Sehingga, dengan sangat mudah, mendapat kayu jati gelondongan maupun olahan.

Kini, jumlah home industry meubel dan furniture Desa Sukorejo mencapai ratusan. Setiap tahun selalu diadakan Bojonegoro Wood Fair (BWF) atau pameran furniture/meubel Bojonegoro.

Sehingga, para perajin meubel berlomba-lomba memamerkan dan memasarkan produknya. Pameran ini banyak dikunjungi para wisatawan dari berbagai kalangan.

Saya terus melangkah lurus mengikuti kata batin. Hingga kaki ini sampai di depan sebuah tempat yang tiba-tiba membuat bulu kuduk berdiri. Tempat apakah itu?

Deg.. Deg… Ternyata oh ternyata… Saya berdiri tepat di depan makam kembar. Whattss? Makam kok kembar sih? Iya memang makam yang ada di Desa Sukorejo ini kembar. Ada dua makam yang saling berhadapan dan itu sama persis alias kembar gengs.

Di sinilah, Eyang Singonoyo dan istrinya dimakamkan. Eyang Singonoyo adalah tokoh yang menjadi cikal bakal Desa Sukorejo. Singkat cerita, nama asli dari Eyang Singonoyo adalah Raden Subkhan atau Raden Mas Joyo Hadikusumo. Ayahnya bernama Syahidu bin Raden Santri bin Raden Paku (Sunan Gunung Jati).

Dijuluki Singonoyo dengan arti macan yang kuat, karena kepiawaiannya dalam ilmu olah kanuragan yang digunakan untuk melawan kejahatan.

“Karena pada waktu itu, disini merupakan daerah yang rawan kejahatan atau istilahnya daerah abangan. Selain menyebarkan ajaran agama, Eyang Singonoyo juga melawan para penjahat itu”, kata Masruhan selaku Kaur Pelayanan Desa Sukorejo.

Atas jasanya tersebut, Pemerintah Rajekwesi memberinya sebidang tanah berupa hutan belantara (sekarang dikenal dengan Jalan Brigjend Sutoyo). Di tempat tersebut, istrinya melahirkan 4 orang anak yang bernama Singorejo, Singodongso, Singojoyo, Singodono.

Semakin lama, anak cucunya semakin memenuhi tempat itu dan terbentuklah sebuah desa yang bernama “Sukorejo” yang artinya suko adalah suka dan rejo berarti ramai.

Nabs, selain jasanya dalam penyebaran agama islam, Eyang Singonoyo juga andil dalam berdirinya perguruan pencak silat tradisional Desa Sukorejo, yakni silat RASA.

“Pencak Silat RASA itu didirikan Eyang Achmadi yang masih keturunan dari Eyang Singonoyo”, ucap Masruhan.

Pencak silat RASA berdiri pada tanggal 1 Mei 1948. Pencak silat ini adalah pencak silat asli Desa Sukorejo. Organisasi RASA ini pertama kali dibawa oleh Eyang Achmadi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sukorejo. Beliau mencetuskan gerakan-gerakan seni bela diri.

Kepanjangan dari RASA yaitu Rukun Angudi Santosaning Anggo (mencari kerukunan dan kebaikan rakyat).

Menurut tokoh sekaligus guru besar pencak silat RASA, Masrukin, saat ini, perkembangan organisasi pencak silat RASA sudah berdiri di kantor-kantor cabang, seperti Kecamatan Tambakrejo, Ngasem, Dander, dan Kapas. Atlet yang ikut dalam organisasi pencak silat RASA juga sering dikirim mewakili kabupaten dalam setiap kejuaraan.

“Pada 20 Juni 1986 organisasi pencak silat RASA masuk dalam IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia.” Kata dia.

Langkahku terhenti di tempat ini, di depan makam kembar. Memang ketika memandang langsung suasana di dalam makam terasa ngeri. Tapi perlahan pandanganku beralih, seketika di depan makam menjadi ramai, banyak orang berlalu lalang.

Nabs, ternyata, di pertigaan makam kembar digelar acara peringatan haul Eyang Singonoyo. Mulai dari terop, panggung, dan stand-stand kecil didirikan. Acara ini rutin digelar tiap tahun yang berlangsung selama sepuluh hari, tepatnya Bulan Safar.

Kegiatan haul ini, sudah menjadi agenda Desa Sukorejo setiap tahunnya dan sudah diatur dalam perda. Selain menggelar berbagai kegiatan seni, dalam haul Eyang Singonoyo ini diwarnai berbagai bazar yang menyajikan aneka kuliner dan bermacam pernak-pernik.

Masruhan, kaur pelayanan Desa Sukorejo berharap, kegiatan haul ini dapat digelar tiap tahunnya. Hal ini mengingat perkembangan zaman yang mana generasi muda saat ini dianggap kurang paham terhadap budaya lokal termasuk sejarah para leluhurnya. Yang pasti kegiatan ini juga untuk mendoakan leluhur Desa Sukorejo.

“Kegiatan haul Eyang Singonoyo ini untuk mendoakan leluhur sekaligus nguri-nguri budaya khususnya Desa Sukorejo.” Pungkas Masruhan.

 

Tags: Desa SukorejoPotensi Bojonegoro

BERITA MENARIK LAINNYA

Ngluyur Bareng Jurnabis: Dicky Eko dan Nisan Konstitusi
Destinasi

Ngluyur Bareng Jurnabis: Dicky Eko dan Nisan Konstitusi

February 6, 2021
Benarkah Kampanye Tray Return Point Berdampak bagi Komunitas Muslim Singapura?
Destinasi

Benarkah Kampanye Tray Return Point Berdampak bagi Komunitas Muslim Singapura?

January 29, 2021
Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro
Cecurhatan

Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro

December 31, 2020

REKOMENDASI

Menghelat Diskusi Santai Perihal Perempuan

Menghelat Diskusi Santai Perihal Perempuan

February 27, 2021
Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

February 26, 2021
Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory

Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory

February 25, 2021
Maklumat Kelas Literasi Jurnaba

Maklumat Kelas Literasi Jurnaba

February 24, 2021
Propaganda Bahagia ala Sekolah Guratjaga

Propaganda Bahagia ala Sekolah Guratjaga

February 23, 2021
Jalur Evakuasi dan Kemampuan Memaksa Diri Sendiri

Jalur Evakuasi dan Kemampuan Memaksa Diri Sendiri

February 23, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved