Air bersih masih menjadi kendala bagi masyarakat Bojonegoro. Baik di wilayah kota maupun desa. Keluhan terkait air, bahkan tak mengenal musim. Terkait itu, pasangan Wahono-Nurul berikan program Kartu Sakti untuk mempermudah pelayanan air bersih di Bojonegoro.
Permasalahan air bersih sangat urgen di Bojonegoro. Sebab, keluhan tak hanya muncul di daerah-daerah jauh perkota. Banyak keluhan, justru muncul dari dalam kota. Hal ini menunjukan bahwa selama ini, manajemen pengelolaan air kurang berjalan dengan baik.
“Di dalam kota saja, air PDAM sering tidak mengalir saat sore hari” Kata Santosa, warga Desa Sumbang Bojonegoro.
Santosa mengatakan, sampai saat ini, warga kota Bojonegoro kerap mengalami sulit air. Khususnya warga di dalam perumahan. Ini tentu sangat disayangkan. Mengingat, kejadian sulit air justru terjadi di perumahan kota. Fenomena sulit air juga tidak bergantung musim. Artinya, menurut dia, masalah utama tentu ada pada tata kelola air.
“Kalau di dalam kota saja sulit, apalagi di daerah yang jauh dari pantauan Pemda” Imbuh dia.
Politisi PKB Bojonegoro, Abdulloh Umar mengatakan, wilayah Bojonegoro dekat sungai dan terdapat pegunungan. Artinya, masalah air, sejauh ini, masih berkutat pada manajerial dan inovasi saja. Menurut dia, kedepan harus ada inovasi agar distribusi air tidak terganggu. Baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan.
Kejadian sulitnya air, kata dia, tak hanya terjadi di wilayah Bojonegoro. Tapi di berbagai kota. Namun, banyak kota-kota lain yang ternyata bisa menyiasatinya. Tentu dengan manajemen tata kelola yang baik dan keberanian melakukan inovasi.
“Terkait masalah air, harus ada keberanian dan inovasi” Kata Umar.
Sementara Setyo Wahono dalam program-programnya memang memberi perhatian pada msalah air bersih. Selain program menjaga dan memelihara sumber air, pihaknya juga menyiapkan penataan dan manajemen distribusi air. Sebab, selama ini, masalah justru kerap terjadi pada proses distribusi air bersih.
“Selain menata distribusi air, kami juga membikin program Kartu Air. Yaitu kartu sakti mendapat pelayanan masalah air bersih” Terang Wahono.
Calon bupati berpasangan dengan Nurul Azizah itu mengatakan, kartu air dapat digunakan untuk mendapat kemudahan saat mengalami masalah air. Utamanya gangguan pada proses distribusi air bersih. Baik di perkotaan mupun di perdesaan. Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan program penyediaan air bersih di desa-desa melalui PAM Desa.