Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) 2019 segera dilaksanakan Juli 2019 mendatang. Menyambut event tersebut, kontingen Bojonegoro maksimalkan persiapan. Cabang Olahraga (cabor) Judo misalnya. Memasuki bulan ramadhan, persiapan atlet Porprov tetap digenjot.
Event olahraga bergengsi se-Jawa Timur ini bakal dilaksanakan di 4 kota. Kota yang akan menjadi tuan rumah adalah Kabupaten Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan Gresik.
Bojonegoro menjadi tuan rumah dari 11 cabang olahraga, termasuk Judo. Berbagai persiapan telah dilakukan. Mulai dari persiapan sebagai tuan rumah, hingga persiapan memperoleh kemenangan.
Saat ini, para atlet kontingen Bojonegoro telah mengikuti Pusat Pelatihan Kabupaten (puslatkab) Bojonegoro. Satu di antaranya adalah cabor Judo.
Suparlan, pelatih cabor Judo Bojonegoro menjelaskan, latihan saat ini difokuskan pada materi fisik dan teknik para atlet. Mengingat, keduanya sangat berpengaruh pada mentalitas juang para atlet.
“Sementara kita fokuskan ke fisik dan teknik. Jadi kedua itu sangat pengaruh terhadap kemajuan atlet untuk bertanding,” kata Suparlan.
Menurut dia, Judo merupakan olahraga yang lumayan keras dan ekstrem. Untuk itu, dibutuhkan materi latihan yang cukup berat. Materi latihan diberikan untuk meningkatkan kualitas para atlet dalam bertanding nanti. Latihan harus dilakukan secara maksimal.
Sejak Senin (29/4/2019), para atlet Porprov Jatim 2019 kontingen Bojonegoro sudah memasuki Puslatkab. Para atlet dikarantina untuk mendapatkan pengawasan dan materi latihan. Sehingga kondisi dan perkembangan kemampuan atlet dapat meningkat sesuai target.
“Untuk awal ini, puslatkab latihan seminggu ada tiga kali,” katanya.
Mendekati Bulan Suci Ramadhan, perlu adanya strategi khusus bagi pelatihan para atlet. Pasalnya, para atlet harus tetap menjalani ibadah puasa sebagai muslim.
Terdapat 9 atlet putra dan 9 atlet putri di cabor Judo. Suparlan memastikan bahwa pada Bulan Ramadhan latihan keras tetap dilanjutkan.
“Rencana saya latihan dilakukan habis salat tarawih. Selain itu juga akan ditambah materi yang ringan,” ucap Suparlan.
Latihan ringan bukan berarti mengurangi porsi latihan. Ini merupakan bentuk latihan untuk menjaga endurance para atlet. Menurut dia, penting dilakukan latihan tidak mengganggu ibadah. Namun, latihan juga tetap lanjut sesuai materi kurikulum pelatih.
Ketua Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Pengurus Cabang Bojonegoro, Aris Yuliantono mengatakan bahwa selama ini latihan sudah dilakukan di Dojo Judo Bojonegoro, daerah Katur, Gayam. Namun, adanya puslatkab akan semakin membantu dalam fokus latihan para atlet.
Pada Porprov Jatim 2019 nanti, cabor Judo kontingen Bojonegoro menargetkan perolehan medali sebanyak 1 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Target tersebut sesuai dengan peluang yang dimiliki kontingen Bojonegoro. Pasalnya, selama ini latihan keras sudah dilakukan.
“Kalau untuk Judo, Kabupaten Bojonegoro berpeluang untuk di Porprov Jatim. Dari 16 kabupaten insyaallah masih mampu bertarung di ajang porprov itu sesuai target tadi,” kata Aris.
Ibadah puasa ramadhan bukanlah halangan bagi atlet dalam latihan. Latihan pun tetap akan dimaksimalkan ketika bulan Ramadhan.
Dengan catatan bahwa materi latihan tidak mengganggu proses ibadah para atlet. Porsi latihan harus bisa diperhitungkan secara matang. Hal ini demi pencapaian target dan menjadi kebanggaan bagi Bojonegoro.