Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Kultura

Uniknya Tanaman Jewawut yang Tumbuh Subur saat Kemarau

Mahfudin Akbar by Mahfudin Akbar
July 13, 2020
in Kultura
Uniknya Tanaman Jewawut yang Tumbuh Subur saat Kemarau
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Sebagai negara tropis, Indonesia jadi tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman-tanaman unik. Salah satunya adalah jewawut atau biasa dikenal juga dengan jawawut dan foxtail millet.

Indonesia merupakan negara yang makanan pokoknya adalah nasi. Itu membuat kebutuhan beras di tanah air cukup tinggi. Pemerintah pun tak segan untuk mengimpor beras dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap nasi. Bahan pangan subtitusi nasi pun bermunculan. Salah satu bahan pangan unik yang bisa digunakan sebagai subtitusi terhadap nasi adalah jewawut.

Jewawut merupakan tanaman pangan sejenis serelia berbiji kecil dengan diameter sekitar 1 mm. Bijinya bisa dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Ia masih satu keluarga dengan padi dan jagung.

Tanaman ini dulu populer sebagai makanan pokok di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi Barat, Pulau Buru, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Tengah.

Baca juga: Mengenal Porang, Tanaman Penghasil Umbi Bernilai Jual Tinggi

Jika dirunut dari belakang, tanaman ini pernah menjadi bahan pangan penting di Asia, Eropa bagian tenggara, dan Afrika bagian utara. Proses pengolahannya mirip dengan padi jadi beras. Kadang juga dibuat tepung.

Keberadaan tanaman jewawut mulai ditinggalkan dan langka seiring membaiknya ekonomi masyarakat. Secara tidak langsung masyarakat Indonesia telah menjadikan komoditas jewawut menjadi komoditas inferior yang secara ekonomis tidak menguntungkan.

Padahal, jika diolah dengan benar, jewawut masih bisa jadi komoditas yang bernilai jual. Ini karena kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan pada jewawut.

Jewawut memiliki malai menyerupai bulir dengan panjang antara 8-18 cm. Tangkai malai sepanjang 25-30 cm, tegak atau melengkung. Warna bulir jewawut pun beraneka ragam. Ada yang hitam, kuning, ungu, merah, sampai jingga kecoklatan.

Tanama satu ini sangat toleran dengan kondisi kering. Hal inilah yang menyebabkan makanan ini banyak ditanam oleh masyarakat khususnya pada musim kemarau. Maka tak heran jika pada musim kemarau, tanaman jewawut ini bisa tumbuh subur.

Baca juga: Mengenal Jenis Tanaman Hias yang Berbahaya karena Racunnya

Tanaman ini kaya akan kandungan nutrisi yang lebih baik dibanding beras dan jagung. Menurut Kementrian Pertanian, kandungan gizi yang dimiliki meliputi karbohidrat 84,2%, protein 10,7%, lemak 3,3%, dan serat 1,4%.

Cara pengolahan jewawut sama dengan padi, yakni diolah menjadi beras. Bulir-bulir jewawut bisa dikeringkan untuk kemudian dimasak jadi nasi.

Jewawut sendiri bisa dihaluskan menjadi tepung. Tepung yang sudah diolah kemudian bisa jadi bahan pangan lain yang punya nutrisi tinggi.

Di beberapa daerah, jewawut ini kerap digunakan sebagai pengganti nasi. Bentuknya yang hampir mirip dengan nasi membuat jewawut sangat cocok sebagai makanan subtitusi sehari-hari.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementrian Pertanian saat ini telah mengoleksi lebih kurang 20 galur jewawut. Ke depan, jewawut dapat ambil bagian dalam ketahanan pangan nasional seperti saudaranya yakni padi dan jagung.

Jangan anggap remeh tanaman yang sekilas nampak seperti ilalang atau rumput liar macam jewawut ya Nabs. Siapa sangka jika tanaman seperti jewawut ini bisa jadi bahan pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.

Tags: JewawutTanaman Unik

BERITA MENARIK LAINNYA

Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)
Kultura

Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)

April 14, 2021
Guratjaga, dari Forum Diskusi hingga Bimbingan Belajar
Kultura

Guratjaga, dari Forum Diskusi hingga Bimbingan Belajar

March 16, 2021
Peluang Besar Investasi Lapangan Sepakbola di Bojonegoro
Kultura

Peluang Besar Investasi Lapangan Sepakbola di Bojonegoro

March 13, 2021

REKOMENDASI

Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)

Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)

April 14, 2021
Asy-Syabab Nusantara dan Perkembangan Sholawat Kontemporer di Bojonegoro (1)

Asy-Syabab Nusantara dan Perkembangan Sholawat Kontemporer di Bojonegoro (1)

April 13, 2021
Larangan Mudik, Cara Pemerintah Menyelamatkan Para Jomblo

Larangan Mudik, Cara Pemerintah Menyelamatkan Para Jomblo

April 12, 2021
Bupati Bojonegoro Gelar Pasar Murah Menjelang Ramadhan, Semoga Tidak Jadi Pasal Kerumunan

Bupati Bojonegoro Gelar Pasar Murah Menjelang Ramadhan, Semoga Tidak Jadi Pasal Kerumunan

April 11, 2021
Salafushologi, Mutiara Pendidikan di Era Disrupsi

Salafushologi, Mutiara Pendidikan di Era Disrupsi

April 11, 2021
Menerbangkan Kupu-kupu

Menerbangkan Kupu-kupu

April 10, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved