Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Destinasi

Viralnya Ranu Menduro dan Pentingnya Menjaga Kelestarian Alam

Bakti Suryo by Bakti Suryo
March 1, 2020
in Destinasi
Viralnya Ranu Menduro dan Pentingnya Menjaga Kelestarian Alam
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Seketika, padang rumput Ranu Manduro menjadi viral. Savana hijau itu menjadi perbincangan netizen. Videonya pun bertebaran di media sosial. Destinasinya menunjukkan pemandangan yang memanjakan mata.

Ranu Menduro berada di kawasan kaki Gunung Penanggungan. Tepatnya di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Penampakan Ranu Menduro bak surga yang menyejukkan. Atau seperti negeri indah dalam cerita dongeng. Negeri yang tampak mempesona. Pemandangan alam desa yang bertolak dengan kehidupan modern

Melansir akun instagram @updatemojokerto, Ranu Menduro ialah lokasi bekas tambang sirtu (pasir-batu). Itu sejak tahun 1990an. Namun, mulai Desember 2019 lalu, aktivitas penambangan berhenti.

View this post on Instagram

Wes, Rono 😁 Sehari Tembus 1000 orang low šŸ˜‚ Sejak viral beberapa hari yang lalu, Ranu Manduro lokasi wisata baru yang menyuguhkan Padang rumput di bawa kaki gunung Penanggungan diĀ Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Mojokerto ramai di kunjungi wisatawan. Bahkan, pengelolaĀ objek wisata bekas area tambang ini dikunjungi seribu lebih wisatawan dalam sehari. Yang datang pun bukan hanya dari Mojokerto melainkan luar daerah. Dari informasi yang didapat dari warga setempat yang turut mengelola wanawisata Ranu Manduro mengatakan sebenarnya tempat ini tidak dibuka tapi secara tidak sengaja banyak yang datang ke tempat ini. Tempat ini mulai ramai pada hari Minggu kemarin dan sampai sekarang banyak pengunjung dari luar kota datang ke sini. Kalau pengunjung tembus seribu lebih per hari sejak kemarin. Lahan puluhan hektar di kaki Gunung Penanggungan itu menjadi area tambang sirtu sejak 1990an hingga Desember 2019. Lahan itu milik perusahan tambang. Saat ini tak ada lagi aktivitas penggalian sirtu di tempat ini. Sampai hari ini warga Dusun Manduro masih menggratiskan wisatawan yang berkunjung ke Ranu Manduro. Pengunjung hanya minta membayar ongkos parkir kendaraan. "Pakir untuk kendaraan roda dua Rp 5 ribu, kalau mobil Rp 10 ribu,". . . Tag Koncomu lan gandenganmu seng Kate mbok Jak Rono. 😁 Saran, ojok merono Ijen 🤭. Soale gak enek seng moto. šŸ˜‚šŸ¤£. . . . Tag @updatemojokerto Untuk berbagi informasi. #updatemojokerto #mojokertohits #mojokertokerenĀ  #mojokerto #mojokertohits #mojokertostory #pacetmojokerto #claketmojokerto #mojokertohits #exploremojokertoĀ  #exploremojokertopacet #kabarmojokerto #mojokertokeras #mojokertoherex #mojosarihits #updatemojokerto #mojokertoupdate #kopihitam #kotamojokerto #mojokertohits #exploremojokerto #trowulanmojokerto #mojokerto #trawashitz #pacetmojokerto #trowulan #sooko #majapahit #dawarblandilong #ngorohits #ranumanduro #alunalunkotamojokerto

A post shared by Update Mojokerto (@updatemojokerto) on Feb 26, 2020 at 9:44pm PST

Pemandangan Ranu Menduro sebelum ini sangat jauh berbeda. Tidak berwarna hijau cerah berseri. Tampak gersang ibarat hutan yang dikutuk penyihir jahat. Terlihat aktivitas galian. Juga truk pengangkut sirtu berlalu lalang.

Lalu, sampailah aktivitas penambangan berhenti. Tepat di saat awal musim penghujan. Guyuran hujan membuat dataran Ranu Menduro ditumbuhi rerumputan dan ilalang. Alhasil, lahan bekas tambang itu berubah menjadi padang savana hijau.

Padang savana Ranu Menduro tidak dibuka secara umum. Apalagi menjadi destinasi wisata alam. Tanpa disengaja, hamparan lahan hijau ini menarik perhatian masyarakat. Terlebih setelah viral di media sosial.

Sebenarnya, Ranu Menduro tidak dibuka secara umum. Lahan bekas tambang ini milik perusahaan swasta. Memang, areanya sudah tidak digarap lagi. Sehingga, wisatawan bisa langsung berkunjung.

Seorang warga Bojonegoro juga sempat mengunjunginya. Namanya Nanda Eka Andrian. Dia berkunjung ke Ranu Menduro pada Rabu (26/2) pagi. Menurutnya, pemandangannya begitu indah. Sayang, terlalu banyak wisatawan.

“Pemandangannya bikin feeling good. Tapi sangat ramai dan usek-usekan (padat manusia). Niatnya foto pemandangan alam, tapi ramai mirip pasar,” ucap fotografer tersebut.

Wisata alam dadakan itu sangat ramai dikunjungi. Melihat kondisinya, seorang netizen mengambil video dan berkomentar di media sosial. Selaras dengan pendapat Nanda.

Menurut akun twitter @WachidYuliantoA, suasananya berubah feeling bad. Itu karena ramainya wisatawan yang tak terbendung.

Sekarang sudah Jadi FEELING BAD #Mojokerto #RanuManduro pic.twitter.com/uGNptlBNzE

— Wereng Alas (@WachidYuliantoA) March 1, 2020

Penghijauan itu terjadi karena proses alam. Respon atas berakhirnya aktivitas eksploitasi, yaitu penambangan sirtu. Alam tahu bagaimana ia memperbaiki diri.

Namun, proses tersebut berpotensi terganggu. Tentu akibat ulah manusia yang berlebihan. Misalnya ledakan pengunjung di area wisata alam. Seperti yang terjadi di Ranu Menduro beberapa hari terakhir.

Seorang musisi tanah air, Otong Koil turut berkomentar. Melalui akun twitternya @midiahn, berkicau bahwa alam terganggu dengan aktivitas wisata.

semua kegiatan yg melibatkan hutan gunung laut sungai adalah merusak alam yang mana tentunya pelakunya pasti merasa dirinya adalah pecinta alam
serbaserbi bentuk cinta

— TOYOTA (@midiahn) March 1, 2020

Fenomena munculnya padang savana ini merupakan kabar baik. Alam mulai memperbaiki diri. Proses alam tetap menjalankan perannya. Namun, apa guna jika kembali dieksploitasi meski berbeda cara?

Proses tersebut butuh dukungan manusia. Misalnya dengan menjaga kelestarian alam. Menjaga jarak dengan alam. Memberi waktu untuk berbenah. Toh nantinya manusia sendiri yang merasakan nikmatnya.

Tags: Ranu MenduroViralWisata Alam

BERITA MENARIK LAINNYA

Ngluyur Bareng Jurnabis: Dicky Eko dan Nisan Konstitusi
Destinasi

Ngluyur Bareng Jurnabis: Dicky Eko dan Nisan Konstitusi

February 6, 2021
Benarkah Kampanye Tray Return Point Berdampak bagi Komunitas Muslim Singapura?
Destinasi

Benarkah Kampanye Tray Return Point Berdampak bagi Komunitas Muslim Singapura?

January 29, 2021
Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro
Cecurhatan

Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro

December 31, 2020

REKOMENDASI

Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

Irsyadusy Syubban, Sekolah Tahfiz yang Fokus pada Sifat-sifat Huruf dan Kefasihan

March 5, 2021
Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

March 4, 2021
Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

March 3, 2021
Panggil Saja Aku, Jum

Panggil Saja Aku, Jum

March 2, 2021
Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

March 1, 2021
Sarapan penuh KehangatanĀ 

Sarapan penuh KehangatanĀ 

February 28, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
Ā© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

Ā© Jurnaba.co All Rights Reserved