Drago Tifoso Bersholawat sukses hangatkan Stadion Letjen H. Sudirman, Bojonegoro. Lewat acara ini, para punggawa Drago Tifoso ingin memberikan sesuatu yang berbeda kepada masyarakat.
Suasana Stadion Letjen H. Sudirman Bojonegoro pada Senin malam (13/1/2020) terlihat meriah. Sekitar seribu orang memadati komplek olahraga di Bojonegoro tersebut untuk mengikuti pergelaran Drago Tifoso Bersholawat.
Acara malam itu memang digelar oleh salah satu kelompok suporter Persibo Bojonegoro, Drago Tifoso Curva Nord. Tujuannya selain sebagai penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, juga jadi momen peringatan ulang tahun Drago Tifoso ke-8.
Gema sholawat dipimpin oleh Habib Ja’far bin Ustman Al Jufri dari Malang. Selain itu, ada pula ulama lokal Bojonegoro yakni Kyai Toha Abrori dan Habib Ahmad Al Athos.
Untuk makin menyemarakkan acara, panitia turut menghadirkan grup hadrah Syauqul Musthofa. Grup hadrah asal Bojonegoro tersebut mengiringi gema sholawat dari seribuan orang yang malam itu hadir di stadion.
Ketua Dewan Pembina Drago Tifoso, Arief Setyawan mengatakan jika tujuan utama dari acara ini adalah memperingati ulang tahun ke-8 sekaligus Maulud Nabi Muhammad SAW.
Arief berharap agar acara ini bisa lebih menenangkan rohani suporter Persibo. Sehingga, suporter tetap kuat dan tangguh dalam menghadapi segala macam hadangan dan cobaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Selain lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT, acara ini juga bertujuan untuk mendidik dan mengarahkan suporter agar lebih tenang dan dalam menghadapi masalah apapun, termasuk kondisi Persibo yang serba tak jelas ini,” ujar Arief.
Usai sholat maghrib, para anggota Drago Tifoso sudah memadati halaman parkir Stadion Letjen H. Sudirman. Dengan atribut serba hitam dan bendera besar khas ultras, mereka siap memeriahkan acara Drago Tifoso Bersholawat.
Tak hanya milik kelompok suporter saja, acara ini juga dihadiri oleh masyarakat sekitarnya. Umumnya, masyarakat yang hadir tersebut tinggal di sekitaran Stadion Letjen H. Sudirman. Contohnya seperti Muhammad Khoharudin.
Warga Desa Campurejo ini datang di acara Drago Tifoso Bersholawat bersama dengan anaknya. Ia terksesan dengan suasana dan atmosfer yang muncul di pergelaran tersebut.
“Suasananya beda dengan acara sholawat lain yang pernah saya datangi. Karena yang bikin suporter sepakbola jadi aura semangatnya terasa banget,” ujar pria berusia 42 tahun tersebut kepada Jurnaba.co
Suasana yang muncul di pergelaran Drago Tifoso Bersholawat memang sangat khas. Jarang ada acara sholawat yang diinisiasi oleh kelompok suporter sepakbola. Alhasil, kemeriahan bak pertandingan bola pun terasa.
Bahkan nih Nabs, grup hadrah Syauqil Musthopa dengan sigap mengiringi nyanyian anthem Jayalah Persiboku dengan tabuhan rebana. Pertama kali dalam sejarah, anthem Jayalah Persiboku dinyanyikan dengan iringan tabuhan rebana.
Lewat acara sholawat bersama ini, Drago Tifoso juga ingin mendokan yang terbaik kepada Persibo Bojonegoro. Meski eksistensinya masih belum jelas hingga saat ini, nama Persibo tetap terselip dalam doa para punggawa Drago Tifoso.