Apakah di Bojonegoro ada air terjun? tentu ada dong, Nabs. Air terjun ini tidak kalah bagus dari air terjun di daerah lain lho. Bahkan, teramat bagus karena terletak di kawasan bukit. Iya, air terjun Krondonan. Air terjun ini terletak di Desa Krondonan Kecamatan Gondang.
Bojonegoro memiliki potensi wisata alam yang sangat besar. Salah satunya ya air terjun Krondonan ini. Atau warga sekitar menamai dengan Kedung Gupit.
Air Terjun Kedung Gupit berada di wilayah perbatasan antara Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, dan Desa Gayam, Kecamatan Sekar. Namun, akses menuju ke sana lebih mudah melalui Desa Krondonan.
Atas alasan itu, banyak pula yang menyebut air terjun ini Air Terjun Krondonan. Jarak tempuhnya sekitar 50 kilometer dari Kota Bojonegoro. Hmm.. jauh ya. Maklum, dua kecamatan itu merupakan wilayah paling ujung selatan Bojonegoro, berdekatan dengan Kabupaten Madiun.
Sedikit cerita nih, Nabs tentang tracking menuju ke lokasi.
Sudah 3 kali saya mengunjungi tempat indah ini. Mungkin karena saking indahnya ya sampai harus ketagihan untuk datang lagi dan lagi. Walaupun harus dengan sedikit susah untuk bisa ke air terjunnya.
Yang pertama, kendaraan harus di parkir di depan SMPN 2 Krondonan. Ini adalah post pertama kalian untuk bisa sampai lokasi. Karena perjalanan harus ditempuh dengan jalan kaki. Hmm..
Siap-siap ya nabs untuk kondisi fisik yang optimal. Karena memang perjalanan ditempuh agak lumayan jauh. Sekitar 1,5-2 Km. Lumayan Nabs, kalau tidak terbiasa jalan ya bakalan ngos-ngosan.
Setelah turun dari SMPN 2 tadi, ambil jalan setapak disamping sekolahan itu. Turun ke bawah sampai ke hamparan sawah. Di situ masih ada beberapa rumah warga sekitar kok, Nabs. Malahan ada yang jualan minuman saset segar juga. Jadi buat kalian yang baru jalan sudah capek duluan, bisa ngaso sebentar di sini.
Oke lanjut, setelah rumah warga, kalian turun ke bawah lagi melewati ladang jagung. Ikuti arah jalan setapak menuju kali di bawah lereng bukit. Sedikit melipir-lipir sih, Nabs tapi asik banget kok. Berasa tracking di Gunung Rinjani gitu.. (kayak pernah ke Rinjani aja, padahal cuman denger cerita dari temen)
Haha
Baiklah, kembali ke perjalanan. Kalau kalian sudah sampai di kali, mulailah untuk menyebrang kali pertama. Santai.. airnya dangkal kok. Sedangkal rasa cintanya kepadaku. Huhu
Eits jangan lupa lingkis celanamu biar tidak basah. Eh basah juga gak pa pa sih. Mau kering atau basahkan selera. Heuheuheu
Setelah menyebrang kali pertama, kalian akan diuji menempuh jalur bebatuan. Oke, ini nih yang agak memacu adrenalin. Kalian harus menjaga keseimbangan kalian dari licinnya batu dan arus air yang lumayan agak deras.
Deras hujan yang turun mengingatkanku pada dirimu.. aku masih di sini untuk setia. Kenapa malah jadi nyanyi Jikustik woy. Kkkk
Ingat, ini jalur air. Dan kalian harus berjalan di atas batu kalau tidak pengen basah. Melangkah dari batu kecil ke besar dan dari besar ke kecil. Utamakan keselamatan, Nabs. Pelan-pelan saja kalau melangkah. Karena jika terpeleset bisa lumayan linu.
Di sini pemandangan sudah mulai indah loh, Nabs. Kayak air terjun Skogafoss di Islandia. Tahu nggak? Hehe
Dari mulai kali deras bebatuan dan tebing-tebing yang dihiasi pepohonan, bakal menghiasi perjalananmu saat menuju lokasi.
Sekitaran 5 menit dari dari tempat ini, tujuan Air terjun akan terlihat. Ini bisa ditandai pas belokan tebing pertama. Suara guyangan air akan terdengar.
Kedung Gupit berada di balik bukit. Letaknya persis di sudut bukit, mirip ujung jalan buntu. Dari kejauhan, curah air saat itu tampak hanya segaris. Namun, begitu didekati, baru jelas bahwa air yang turun menyerupai hujan, melebar beberapa meter di tebing setinggi kurang lebih 8 meter.
Untuk mendekati air terjun, saya harus memanjat bebatuan yang lumayan besar. Bebatuan yang berada di bagian tengah bertekstur kesat dan bebas lumut sehingga mudah dilalui. Sedangkan bebatuan di bagian tepi yang jarang terkena sinar matahari, cukup licin karena ditumbuhi lumut hijau.
Jadi, air terjun ini dikelilingi oleh tebing bukit lumayan tinggi, Nabs. Hati-hati ya kalau longsor. Disarankan kalau hujan jangan ke sini. Karena, menurut keterangan warga sekitar, di sini rawan banjir bandang. Dan jalan air satu-satunya desa ini adalah melalui air terjun Krondanan.
Buat kalian yang suka main air dan sedikit suka adventure bisa nyoba ke sini deh, Nabs. Saran aja, kalau ke sini bawa sandal yang standart untuk tracking, kemudian jangan lupa bawa baju ganti.
Sangat dipastikan kalian akan terpukau keindahan alam ini dan ingin segera bandi-mandi di sini.
Sekali lagi, utamakan keselamatan ya, Nabs.. Terus jangan buang sampah sembarangan.
Salam lestari ya, Nabsky..