Pilah sampah tidak bisa diremehkan, ia akan menjadi berharga jika dimanfaatkan.
Tingkatkan kapasitas duta lingkungan SMAN MT (Sekolah Menengah Atas Model Terpadu) Yayasan Daya Tumbuh Indonesia Gelar Lokakarya P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) pada Kamis (12/12/2024).
Hadir dalam acara ini, Perwakilan EMCL, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro, Perwakilan Kepala Sekolah SMAN MT, ketua YDTI, Tim P5, dan 50 siswa duta lingkungan.
Mutohar Hadib Ketua YDTI menyampaikan, pentingnya review pengelolaan sampah dan belajar memanfaatkan sampah menjadi barang yang berharga.
“Yang paling penting bagaimana kita mereview kembali tentang pengolahan sampah yang dilakukan di rumah atau di sekolah. Kedua, kita belajar bagaimana memanfaatkan sampah residu menjadi barang yang bisa dimanfaatkan”. Ujar Mutohar Hadib selaku ketua YDTI.
Masih Mutohar Hadib, Kegiatan ini dapat membangun kapasitas duta lingkungan dan akan dipresentasikan depan guru, EMCL dan duta-duta yang lain.
“Simulasi pengelolaan sampah di sekolah secara langsung ini akan dipresentasikan di depan guru, EMCL dan duta-duta yang lain” Tandasnya.
Beni Setyorini selaku Kepala Kurikulum SMAN Model Terpadu mengucapkan terimakasih kepada EMCL dan Cabang Dinas Pendidikan Bojonegoro, dan berharap kegiatan ini berkelanjutan dikembangkan di luar lingkungan sekolah.
“Saya berharap apa yang sudah didapatkan dalam kegiatan ini tidak berhenti hanya di sekolah saja, namun juga dikembangkan di rumah. Syukur-syukur di lingkungan yang lebih luas dan memberi manfaat buat bangsa dan dunia,” imbuhnya.
Zuliati selaku perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro mengucapkan terima kasih kepada EMCL dan YDTI, dan berharap kedepan tidak hanya satu sekolah saja. Kami siap mendukung agenda-agenda seperti ini.
“Saya ingin menyampaikan pesan dari Kepala Cabang yang pertama ucapan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk EMCL dan YDTI yang sudah peduli dengan lingkungan dan mengajak kerjasama dengan anak-anak kami,” tutur Zuliati.
Joni Wicaksono perwakilan EMCL menegaskan, jangan meremehkan sampah karena sampah juga bisa menjadi ladang pekerjaan dan tentunya hal seperti pilah sampah harus berkelanjutan dan 50 duta bisa menjadi barometer di lingkungan masing-masing.
“Dari sampah bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. perubahan prilaku pilah sampah perlu ditingkatkan terus menerus dan berharap kepada 50 duta menjadi contoh di keluarga dan masyarakat sekita,” Tegasnya.