Istilah lebaran tentu agak aneh jika dianggap berasal dari bahasa Arab. Lalu, darimana istilah itu hadir?
Kita seringkali membaca dan menulis kata “lebaran” saat musim idul Fitri seperti saat ini. Tapi, sialnya, kita jarang sekali mau tahu darimana asal kata itu. Redaksi Jurnaba berupaya mendedah makna lebaran.
Dari forum permenungan yang dihelat redaksi Jurnaba, kami sempat menemukan bahwa “lebaran” memang bukan istilah biasa. Ia punya makna yang tak sederhana.
Ya, kata “lebaran”. Coba ulangi lagi: lebaran!, Sudah bisa merasakan keindahannya belum?
Lebaran sejenis kata yang unik. Seringkali diucap. Nyaman saat diucap. Yang saking nyamannya, kita sampai jarang mau tahu apa arti di balik kata itu. Iya kan?
Padahal kalau kita mau tahu dan mau mencarinya, ada sejenis pesan-pesan metaforis yang amat unik dan indah sekali. Berikut ini penjelasan sederhananya.
Lebaran, bisa jadi, berasal dari kata “lebar” atau “luas”. Artinya, lebaran atau Idul Fitri adalah momentum untuk memperlebar diafragma rongga maaf. Baik itu memperlebar keberanian meminta maaf atau memperlebar pintu maaf itu sendiri.
Selain itu, Lebaran juga momentum memperlebar ruang penerimaan diri, atas apa-apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita. Penerimaan diri ini sejenis jalan arteri menuju proses bersyukur yang kerap kita abaikan itu.
Lebaran berarti proses memperlebar. Serupa yasinan atau tahlilan yang artinya sedang membaca Yasin atau sedang membaca tahlil. Di sini, kita bisa memahami bahwa lebaran adalah proses memperlebar pintu maaf.
Itulah, Nabs. Hakekat etimologis makna lebaran yang mungkin belum kamu ketahui. Selamat berlebaran. Selamat memperlebar hal-hal baik.