Selain dikenal sebagai mantan Bupati Bojonegoro, H. M. Santoso bakal dikenang sebagai sosok yang begitu cinta dan sayang pada Persibo Bojonegoro.
Kabar duka datang pada Rabu (8/7/2020) malam. Mantan Bupati Bojonegoro, H. M. Santoso meninggal dunia. Kabar mengenai mantan orang nomor satu di Kota Ledre itu pun mendominasi media sosial warga Bojonegoro.
H. M. Santoso meninggal di rumah sakit darmo setelah menderita penyakit komplikasi. Keluarga memakamkan almarhum di Pare Kediri.
Sebelumnya, Santoso merupakan Bupati Bojonegoro periode 2003 hingga 2008. Setelah tak menjadi bupati, Ia tersandung kasus korupsi yang mengharuskannya mendekam di penjara.
Bagi para pencinta Persibo, nama Santoso tak bisa dilupakan begitu saja. Ia punya jasa besar dalam membangun Laskar Angling Dharma.
Baca juga: 7 Momen Monumental Sepanjang Sejarah Persibo Bojonegoro
Seperti yang diketahui, Persibo Bojonegoro bangkit dan mulai aktif ikut kompetisi nasional pada awal 2000-an. Bupati Bojonegoro saat itu, M. Atlan sangat gencar dalam mengurusi Persibo.
Dalam sekejap, Persibo pun berhasil menarik hati masyarakat Bojonegoro. Sayangnya, M. Atlan tak bisa melihat semua kejayaan Persibo. Pada tahun 2002, M. Atlan meninggal dunia saat masih berstatus sebagai Bupati Bojonegoro.
Tongkat estafet M. Atlan kemudian diteruskan oleh Santoso yang pada 2003 terpilih sebagai Bupati Bojonegoro. Persibo Bojonegoro jadi anak emas di masa pemerintahan Santoso.
Pada masa kepemimpinan Santoso, Persibo yang masih berstatus klub amatir boleh menggunakan dana APBD. Persibo pun mendapatkan suntikan dana yang cukup dari APBD. Dana tersebut digunakan untuk bersaing ketat di Divisi Dua, Divisi Satu hingga Divisi Utama.
Tak hanya dari dana APBD saja, purnawirawan angkatan darat itu juga kerap mengeluarkan kocek pribadinya. Ia tak segan mengeluarkan dana pribadi hingga puluhan juta rupiah untuk memberi bonus kepada pemain Persibo yang tampil ciamik.
Baca juga: Sejarah Persibo dalam Gigitan Tahu Empat Rasa
Salah satu eks pemain bahkan pernah bercerita bahwa tiap Persibo menang di kandang, Santoso langsung menggelontorkan bonus langsung dari kocek pribadi. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya bisa mencapai Rp 30 juta. Jumlah yang sangat fantastis di medio 2000-an.
Eks Kapten Persibo di awal 2000-an, Bambang Pramudji menjelaskan jika Santoso adalah sosok yang dekat dengan pelatih, pemain, manajemen hingga suporter Persibo. Menurut BP – sapaan akrabnya, Santoso benar-benar membantu Persibo dalam hal finansial.
“Di bawah kepemimpinan Pak Santoso sebagai bupati, Persibo tambah berkembang pesat. Terutama dalam sisi finansial. Beliau juga dekat dengan pemain, pelatih dan suporter,” ujar sosok yang sempat jadi pelatih Persibo tersebut.
Bambang menambahkan jika Santoso juga sering ikut menonton langsung Persibo saat tampil di kandang maupun tandang. Dengan datang langsung, Santoso jadi punya ikatan yang kuat dengan pemain, tim pelatih dan tentu saja suporter.
Bagi BP, para pencinta Persibo pasti kehilangan sosok Santoso yang secara nyata dan aktif turut membesarkan nama Persibo Bojonegoro.
Santoso amat bangga dan cinta kepada Persibo. Baginya, Persibo adalah ikon yang dapat memperkenalkan Bojonegoro ke kancah nasional hingga internasional.
Pondasi yang diletakkan oleh Atlan kemudian dilanjutkan oleh Santoso akhirnya melahirkan tim legendaris penuh kejutan. Persibo berhasil menyabet berbagai gelar lintas divisi. Mulai dari Divisi Dua, Divisi Satu, Divisi Utama, bahkan Piala Indonesia.
Capaian Persibo di persepakbolaan nasional tak bisa dilepaskan dari sosok Santoso. Ia adalah orang yang benar-benar cinta dan bangga terhadap Persibo Bojonegoro. Ucapan terima kasih sudah selayaknya disematkan para pencinta Persibo Bojonegoro kepadanya.
Selamat jalan, Mbah San. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya.