Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Destinasi

Jembatan Bosphorus dan 3 Jembatan Penting di Kota Bojonegoro

Branda Lokamaya by Branda Lokamaya
June 10, 2019
in Destinasi

Processed with VSCO with preset

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Jembatan, kau tahu, mengajarkan pada manusia sikap ikhlas yang teramat brutal. Ia rela diinjak dan menahan beban demi memudahkan orang lain sampai di tujuan. 

Jembatan-jembatan penghubung sungai yang ada di Kota Bojonegoro, memiliki kemiripan dengan jembatan Bosphorus, jembatan penghubung dua benua, yang ada di Turki. Jika Bosphorus menghubungkan selat, Bojonegoro menghubungkan sungai.

Bogazici Koprusu alias Jembatan Bosphorus, merupakan jembatan gantung yang melintang di atas Selat Bosphorus, Istanbul, Turki. Jembatan ini, menghubungkan Desa Ortakoy di sisi Eropa Istanbul, dan Desa Beylerbeyi  Anatolia, sisi Asia Istanbul.

Jembatan Bosphorus tak hanya jadi jalur penghubung antar kawasan, tapi juga ekonomi, sejarah, hingga peradaban dua benua sekaligus, Asia dan Eropa. Bahkan, Jembatan Bosphorus mampu jadi ikon wisata Kota Istanbul.

Nabs, tidak perlu jauh-jauh ke Istanbul Turki, Bojonegoro pun memiliki jembatan serupa Jembatan Bosphorus. Sebab, tak hanya memudahkan jalur ekonomi. Tapi juga ikonik. Bahkan, jumlahnya ada 3 jembatan.

Jika Bosphorus melintasi selat, jembatan di Bojonegoro melintasi sungai Bengawan Solo. Ketiga jembatan tersebut, antara lain: Jembatan Padangan – Kasiman, Jembatan Kalitidu – Malo, dan Jembatan Bojonegoro – Trucuk.

1. Jembatan Padangan – Kasiman
Jembatan yang diresmikan pada 2016 lalu itu, memang ikonik. Sebab, tidak hanya menghubungkan jalur ekonomi. Tapi, justru menjadi pusat ekonomi baru. Mengingat, di kawasan Jembatan Padangan, terdapat tempat wisata lokal yang menampung banyak pedagang.

Jembatan yang saat kau melintas di sana bisa menghadirkan suasana Golden Gate tersebut, tidak hanya menjadi jujugan wisata masyarakat Padangan dan Kasiman saja. Tapi juga kecamatan di sekitarnya seperti Purwosari, Ngraho hingga Cepu.

Persamaannya dengan Jembatan Bosphorus, dua jembatan itu mempermudah rindu bertemu, mempersingkat cinta mendarat, dan memicu yang jauh untuk mendekat.

2. Jembatan Kalitidu – Malo
Jembatan yang memiliki konstruksi baja melengkung itu, sepintas memang mirip Sydney Harbour Bridge di Australia. Hanya, banyaknya coretan vandal membikin pemandangan kurang ramah di mata.

Jembatan Malo juga mempermudah akses ekonomi masyarakat sekitar. Terutama proses distribusi produk pertanian. Mengingat, mayoritas masyarakat merupakan petani. Selain itu, juga menjadi titik bersantai masyarakat sekitar.

Persamaannya dengan Jembatan Bosphorus, sama-sama memotong jarak demi mempermudah akses masyarakat, sekaligus memaksimalkan mimpi bergerak.

3. Jembatan Trucuk – Bojonegoro
Jembatan penghubung kecamatan yang selesai dibangun pada akhir 2018 silam itu, tak hanya mempermudah akses transportasi masyarakat Trucuk dan Bojonegoro. Tapi juga mampu menghadirkan ruang bersantai dan berekreasi.

Jembatan yang konstruksinya mirip dengan Jembatan Malo — model Sydney Harbour Bridge — itu, tentu bisa jadi ikon ruang wisata yang dekat kota. Asal, dikelola dengan baik. Sebab, urusan mengelola dan merawat selalu jadi perkara yang tidak sederhana.

Persamaannya dengan Jembatan Bosphorus, tentu, mereka sama-sama menahan beban demi melancarkan tujuan bagi mereka yang ingin melintas dan menggapai apa yang diinginkan.

Jembatan, kau tahu, mengajarkan pada manusia sikap ikhlas yang teramat brutal. Ia rela diinjak dan menahan beban demi memudahkan orang lain sampai di tujuan.

Nabs, untuk menyamakan 3 jembatan di Bojonegoro itu dengan Jembatan Bosphorus memang teramat jauh. Namun, setidaknya, masyarakat Bojonegoro harus belajar dari masyarakat di Istanbul tentang kebanggaan memiliki jembatan.

Sebab, dengan memiliki kebanggaan pada apa yang dimiliki, tentu proses perawatan dan pemeliharaan lebih maksimal. Alasannya, yang merawat dan menjaga tidak hanya pemerintah. Tapi juga masyarakat secara langsung.

Tags: Jembatan BojonegoroJembatan Bosphorus

BERITA MENARIK LAINNYA

Ngluyur Bareng Jurnabis: Dicky Eko dan Nisan Konstitusi
Destinasi

Ngluyur Bareng Jurnabis: Dicky Eko dan Nisan Konstitusi

February 6, 2021
Benarkah Kampanye Tray Return Point Berdampak bagi Komunitas Muslim Singapura?
Destinasi

Benarkah Kampanye Tray Return Point Berdampak bagi Komunitas Muslim Singapura?

January 29, 2021
Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro
Cecurhatan

Pengalaman Mengenakan Selama Tinggal di Bojonegoro

December 31, 2020

REKOMENDASI

Panggil Saja Aku, Jum

Panggil Saja Aku, Jum

March 2, 2021
Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

March 1, 2021
Sarapan penuh Kehangatan 

Sarapan penuh Kehangatan 

February 28, 2021
Menghelat Diskusi Santai Perihal Perempuan

Menghelat Diskusi Santai Perihal Perempuan

February 27, 2021
Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

Datangnya Kilang Minyak dan Fatamorgana Masa Depan

February 26, 2021
Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory

Saatnya Membantah Teori Sejarah The Great Man Theory

February 25, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved