Badan Usaha Milik Desa Bersama Lembaga Keuangan Desa (Bumdesma LKD) Angling Dharma menyatakan mendukung paslon bupati dan wakil bupati Bojonegoro nomor 02, Wahono – Nurul Azizah.
Lembaga keuangan di desa itu menilai program-program yang ditawarkan paslon Wahono-Nurul (WanNur) memiliki semangat yang sama untuk memajukan UMKM.
“Ini kedepan bisa disinergikan, terutama pembinaan UMKM binaan dari Bumdesma,” tegas Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Bumdesma LKD Angling Dharma Bojonegoro,
Anik Nurhasanah, S. Pd saat rapat koordinasi (Rakor) di rumah makan Bebek Harisa Jl. MT Haryono, Selasa (29/10/2024).
Rakor hadiri Cawabup Nurul Azizah, Ketua DPC Partai Demokrat Sukur Priyanto, dan diikuti oleh 125 peserta perwakilan dari Bumdesma LKD se Kabupaten Bojonegoro.
Anik mengungkapkan alasan lain Bumdesma LKD Angling Dharma memberikan dukungan karena Wahono-Nurul juga siap memfasilitasi untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan atau swasta dan pemerintah.
Sementara itu, Cawabup Nurul Azizah mengapresiasi pengelolaan usaha dan keuangan Bumdesma yang semakin maju pesat. Dari anggaran Rp 54 milliar bisa dikembangkan menjadi sebesar Rp 157 miliar sejak berdiri pada 2003 lalu.
Selain itu, lanjut Nurul, keberadaan BUMDesma turut mengurangi pengangguran, karena telah Sampai saat ini sudah mempekerjakan 420 orang.
“Ini bisa dikatakan sebagai sebuah lembaga keuangan yang sehat, mengelola keuangan yang sehat dan juga bisa memberikan peluang atau kesempatan kerja,” tegas Santri Pondok Pesantren Kendal Sumbertlaseh, Kecamatan Dander itu.
Menurut Nurul, untuk menaikkan kelas UMKM di Kabupaten Bojonegoro perlu melibatkan lembaga keuangan termasuk BUMDes. Hal ini sejalan dengan program Wahono-Nurul untuk memberikan supporting anggaran agar UMKM di desa bisa naik kelas.
“Itu yang sedang kami persiapkan dan lakukan kedepen,” tandas mantan Sekda Bojonegoro itu.
Nurul menambahkan, bantuan permodalan untuk memajukan UMKM nantinya mencapai Rp 1 miliar per desa.
“Kita akan lihat kemampuan anggaran yang ada, tentu keinginan Mas Setyo Wahono pada titik maksimal, ketika lembaga keuangan sehat dan bisa berdaya guna, maka (pemberian supporting) bisa sampai satu milliar satu desa,” pungkasnya.