Tak disangka tak diduga, saya pikir perjalanan film AADC akan berakhir di happy ending Cinta dan Rangga. Ingatkan — ending film AADC 2— adegan Cinta dan Rangga menggendong anak dari pasangan Milly dan Mamet?
Ternyata, jawabannya muncul dari ending cerita itu. Cerita baru dari sudut pandang yang berbeda.
Di sini saya tidak akan berbicara banyak tentang karakter di film ini. Karena pasti Nabsky hafal betul dengan karakter mereka. Saya juga tidak akan mereview film Milly dan Mamet karena memang belum nonton. Hehe. Tapi dipastikan saya bakalan nonton dong sebagai penggemar berat AADC.
Dari trailer yang sudah tersebar di YouTube, memang sangat menarik dan lucu banget. Misalnya nih, yang trailer part 1 ada adegan Mamet sedang serius bicara sama Milly.
Dengan settingan adegan persis Rangga dan Cinta yang ikonik itu. Kamu jahaaaaatt.. tapi disini bedanya Milly Mamet membawakan dengan versi parodian.
Yang bikin ngakak ketika Rifat Sungkar datang mengusir Mamet untuk menyuruhnya masak. Seketika itu, Rifat bilang ke Milly, “Milly ya? Centinya mana?” Disambut ekspresi Milly yang bengong, kemudian Rifat— sang suami aslinya Milly— cabut. Lalu Milly bilang, “siapa sih? Gak jelas banget”
Itu adalah adegan paling receh sereceh-recehnya wkkk
Di Trailer pertama sudah sangat berkesan sekali film Milly dan Mamet akan dibuat dengan drama komedi romansa. Apalagi sutradaranya ada Koh Ernest Prakasa kolaborasi dengan Meira Anastasia, istri tercintanya. Sudah jelas bakal dibawa ke nuansa komedi tingkat dewa.
Dari beberapa keberhasilan Koh Ernest dengan film Cek Toko Sebelah, Mbak Mira Lesmana memilih Ernest untuk dipercaya membuat film spin off dari universe-nya film AADC dengan mengambil karakter Milly dan Mamet.
Hmm.. kalau dipikir memang tepat banget Mbak Mira memilih Koh Ernest di Mamet dan Milly. Sebab memang Ernest ini sutradara baru yang memberi warna berbeda di dunia perfilman Indonesia, khususnya komedi ya.
Kembali ke film AADC, menurut Mira dan Riri Reza, semua karakter dalam film AADC mempunyai fans atau penggemar sendiri-sendiri. Dari situlah muncul ide bikin film Milly dan Mamet dengan karakter keduanya kuat di komedi.
Nah mulai di sini nih saya mulai khawatir, Nabs.
Saya khawatir jika nanti setelah film Milly dan Mamet ada lagi cerita dari karakter yang berbeda. Isitilahnya spin-off. Misalnya, cerita tentang kesuraman hidup Karmen. Atau tragedi kecelakaannya Alya. Atau mungkin kecelakaannya Alya disebabkan oleh kesuraman hidup Karmen.
Misal lagi nih ya, dari kecentilan si Maura terdapat karakter psycopat yang kita semua tidak tahu. Lalu Mbak Mira Lesmana memilih Mas Joko Anwar untuk menyutradarai itu. Dengan cerita romansa bernuansa thriller. Ini bisa jadi rangkaian cerita AADC versi horor, Nabs.
Waduuuuhh bisa kemana-mana ini..
Tapi, salut untuk kesuksesan film Milly dan Mamet. Akan selalu ku ikuti arahmu wahai Ada Apa Dengan Cinta. Semoga bisa tembus berjuta-juta penonton lagi ya dan bisa menghibur masyarakat melankolis di Indonesia. Hmmm