Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mulai bersiap menyalurkan bantuan terhadap masyarakat yang ekonominya terdampak akibat pandemi corona. Bantuan berupa sembako ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi dan bulan ramadhan.
Bulan ramadhan kurang lebih tinggal seminggu lagi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bulan ramadhan tahun 2020 akan dilaksanakan dalam masa pandemi corona. Masyarakat harus siap menjalankan ibadah puasa dalam suasana penuh keprihatinan serta kewaspadaan.
Jelang ramadhan tahun 2020, Pemkab Bojonegoro juga mulai menyiapkan diri untuk menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat. Penyaluran bantuan ini sudah diagendakan oleh Pemkab Bojonegoro jauh-jauh hari. Namun karena corona, terjadi pergeseran waktu dan penyesuaian jumlah penerima.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menjelaskan jika akan ada bantuan sembako yang ditujukan kepada 90 ribu kepala keluarga. Rencananya, bantuan sembako akan diberikan per 2 minggu sekali.
“Pemkab juga sudah menyiapkan dana 20 M untuk kredit usaha micro, serta 96.000 KK untuk (diberi) sembako tiap 2 minggu sekali,” tulis Anna Mu’awanah dalam akun Instagramnya.
Dari pantauan tim Jurnaba.co, Pemkab bekerja sama dengan Pemerintah Desa untuk penyaluran bantuan ini. Pemdes menyiapkan data warga yang berhak menerima bantuan sembako, sementara Pemkab menyiapkan sembako yang akan diberikan.
Salah satu warga Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro, Fatimah mengatakan jika sudah ada petugas yang melakukan pendataan ke rumahnya. Petugas yang notabene adalah Ketua RT setempat itu menyiapkan data yang nantinya akan diberikan ke Pemdes.
“Sudah didatangi Pak RT untuk bantuan pendataan. Kabarnya nanti dapat bantuan beras 5 kilo dan bahan pokok lain,” ungkap Fatimah.
Lebih lanjut, Fatimah merasa senang dengan bantuan sembako yang akan didapatkannya itu. Menurutnya, bantuan sembako ini sangat berarti di masa-masa sulit akibat virus corona. Apalagi akan segera masuk bulan suci ramadhan.
Bantuan sembako dan bahan pokok memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang kena dampak pandemi corona. Pembatasan aktivitas di luar membuat mata pencaharian sebagian warga terganggu. Sehingga, perekonomian warga juga kena imbasnya.
Saat ini, Kabupaten Bojonegoro sudah masuk zona merah corona. Itu disebabkan oleh status positif corona yang didapatkan oleh Pasien Dalam Pengawasan asal Kecamatan Balen yang meninggal dunia pada akhir Maret lalu.
Status zona merah ini membuat Pemkab Bojonegoro melakukan pengetatan lebih lagi terhadap aktivitas warga di luar rumah. Masyarakat dihimbau untuk tetap melakukan physical distancing. Aktivitas ekonomi masyarakat Bojonegoro pun makin terpengaruh.
Masyarakat yang ekonominya terpengaruh akibat virus corona memang layak mendapatkan bantuan. Pemkab Bojonegoro tentunya harus melakukan pendataan secara maksimal agar bantuan sembako kepada masyarakat bisa tepat sasaran.