Secara sederhana, ekonomi kreatif ialah konsep ekonomi baru yang mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Ide jadi bahan bakar utama dari konsep ekonomi kreatif ini.
Tahun 2020 adalah tahun yang berat buat perekonomian dunia. Sektor ekonomi terkena dampak yang cukup signifikan. Tak pelak, pandemi corona menjadi penyebab menurunnya ekonomi di beberapa negara.
Contohnya bisa dilihat di Indonesia. Akibat adanya pandemi corona, sektor perekonomian babak belur. Ini menyebabkan beberapa dampak serius seperti banyaknya PHK di berbagai perusahaan, besar maupun kecil. Tingkat pengangguran pun meningkat. Hal seperti ini tak bisa dihindari.
Berangkat dari hal itu, sebagian orang mulai memutar otak untuk menangani masalah tersebut, Mereka yang terkena PHK mencoba dan memilih membuka usaha baru. Mereka secara tak langsung membantu pemulihan perekonomian Indonesia dengan cara membuka usaha-usaha kecil.
Secara sederhana, ekonomi kreatif ialah konsep ekonomi baru yang mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Ide jadi bahan bakar utama dari konsep ekonomi kreatif ini.
Ekonomi kreatif menjadi salah satu peluang maupun solusi di tengah keadaan yang serba tak jelas ini. Konsep ekonomi kreatif ini berbeda dengan konvensional. Ada sejumlah faktor pembeda. Faktor yang dimaksud dapat berupa bentuk kreatif dari pemasaran, pengemasan, promosi, hingga desain produk.
Pentingnya Branding dalam Ekonomi Kreatif
Pada era ekonomi kreatif ini, membangun suatu usaha diperlukan penyajian atau pengemasan yang menarik. Tujuannya untuk menarik minat konsumen. Konsumen tertarik karena melihat kemasan produk yang bagus dan berbeda dengan yang lain. Inilah yang disebut dengan branding.
Para pengusaha sekarang ini dituntut untuk berpikir secara kreatif untuk membuat kemasan yang menarik, bagus, dan berbeda dengan yang lain. Branding kemasan dapat mempengaruhi nilai jual suatu barang.
Pengemasan dapat disebut sebagai faktor utama produk itu dilihat. Kemasan juga menggambarkan unsur dan nilai yang dibawa pada suatu produk. Karenanya, diperlukan konsep yang matang dalam branding produk. Segala sesuatunya harus dipikirkan secara rinci untuk menarik konsumen.
Maka dari pentingnya pengemasan tersebut, para pengusaha berlomba – lomba mendesain produknya dengan menarik. Sehingga produk yang dijual berbeda dengan yang lain dari segi desain, bentuk, tipografi maupun gradasi warna.
Selain desain kemasan, label atau merk produk juga jadi hal lain yang perlu diperhatikan. Label dan merk membuat suatu produk dilihat dan diingat oleh para konsumen. Label atau merek ini biasanya berkaitan langsung dengan filosofi nama, terminologi, simbol, atau tampilan yang berasosiasi dengan produk.
Proses pemberian merk juga memberikan manfaat yang sangat nyata dalam membentuk pembeda produk. Manfaat tersebut antara lain; membantu pembeli mengidentifikasi produk, membantu proses keputusan membeli atau tidak, membantu pembeli mengevaluasi kualitas produk,mendorong pembelian berulang, memfasilitasi usaha promosi, dan membantu mencipkatan loyalitas pelanggan.
Jadi bisa dikatakan bahwa untuk memulai suatu usaha diperlukan branding agar produknya lebih menarik untuk di jual sekaligus lebih dikenal khalayak luas. Branding jadi hal penting dalam era ekonomi kreatif seperti sekarang ini.
Promosi dan Pemasaran di Era Ekonomi Kreatif
Selain branding, hal yang tak bisa dilepaskan dalam dunia usaha adalah promosi dan pemasaran. Di era ekonomi kreatif ini, promosi bisa dijalankan dengan bantuan teknologi digital. Perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut pelaku ekonomi kreatif harus memutar otak untuk melakukan pemasaran dengan cara baru.
Maka dari itu pelaku ekonomi sekarang mulai selektif dalam memasarkan produknya. Karena jika dipikir, melakukan pemasaran secara konvensional mungkin sudah tidak efektif lagi.
Banyak kemudahan yang ditawarkan dengan promosi secara virtual. Selain lebih banyak orang yang dijangkau, promosi virtual lewat medsos atau jejaring sosial juga jadi menambah nilai dari suatu produk.
Di era ekonomi kreatif seperti sekarang ini, rasanya wajib mengunakan media sosial dalam pemasaran suatu produk. Mulai dari Instagram, Fcebook, Twitter bahkan Youtube.
Pada dasarnya, menggunakan media sosial lebih mudah menjangkau pasar serta mampu meningkatkan kedekatan sosial dengan pelanggan atau konsumen yang dituju.
Selain dengan pendekatan personal melalui medsos, strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan atau konsumen dengan pemberian insentif juga tak kalah pentingnya. Berikan insentif bagi pelanggan setia. Seperti diskon dan bonus khusus. Insentif tersebut membuat pelanggan jadi lebih setia.
Pemilik usaha kecil dan menengah perlu pemasaran yang efektif dan tepat sasaran. Harus mengunakan cara atau strategi yang tepat dalam pemasaran produk yang akan dijajakan. Dengan begitu, usaha bisa lebih mudah untuk dikembangkan.
Penerapan konsep ekonomi kreatif memang penting pada masa-masa sulit seperti sekarang ini. Dengan penerapan yang tepat, ekonomi kreatif jadi solusi bagi para pengusaha kecil yang ingin mengembangkan usahanya secara maksimal.
*By: Cicik Rahmawati
Ketua DPK GMNI Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro